wisata romantis batu cinta situ patenggang

Batu Cinta Situ Patenggang, Awal Mula Wisata Romantis Khas Ciwidey

Berada di ketinggian 1.628 mdpl, Situ Patengan atau juga disebut Situ Patenggang merupakan salah satu wisata andalan kawasan Ciwidey di Bandung Selatan. Salah satu yang membuatnya menarik adalah keberadaan Batu Cinta Situ Patenggang yang begitu melegenda dan penuh romansa. Legenda itu pun menjadi awal mula wisata romantis khas Ciwidey.

Kisah Cinta Melegenda

Tak hanya menyuguhkan keindahan alam menawan berbalut udara segar, Situ Patenggang juga diselimuti oleh kisah cinta yang melegenda. Batu cinta Situ Patenggang adalah saksi bisunya.

Konon, nama Situ Patengan ini memiliki arti saling mencari. Kata “situ” dalam bahasa Sunda berarti danau, dan kata Patengan diambil dari kata “pateang-teangan” yang artinya saling mencari.

Sementara itu, kata Patenggang berasal dari kata “patarenggang” yang artinya berjauhan. Meski berbeda, kedua kata tersebut berkaitan erat dengan legenda asal-usul situ yang berkembang di masyarakat, yaitu kisah cinta antara Ki Santang dan Dewi Rengganis.

Sejumlah versi mengenai siapa kedua sejoli ini beredar di masyarakat. Salah satunya menyebutkan Ki Santang sebagai putra Prabu Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran. Sementara itu, Dewi Rengganis adalah putri titisan dewi.

Memiliki ikatan cinta yang kuat, keduanya harus terpisah akibat peperangan yang berlangsung lama. Kasih sayang mereka yang begitu besar membuat keduanya tidak menyerah untuk bisa bersatu kembali. Ki Santang dan Dewi Rengganis pun saling mencari keberadaan satu sama lain hingga akhirnya dipertemukan kembali di sebuah batu besar. Batu tersebut kini terkenal sebagai Batu Cinta Situ Patenggang.

Singkat cerita, setelah pertemuan itu, Dewi Rengganis meminta Ki Santang untuk membuatkan sebuah danau dengan pulau di tengahnya berikut perahu untuk mereka naiki. Dari sana, terbentuklah Situ Patenggang yang kini begitu digandrungi sebagai wisata romantis.

Sementara itu, pulau yang ada di tengahnya merupakan pulau tempat Batu Cinta Situ Patenggang berada. Masyarakat setempat menyebut pulau berbentuk hati itu sebagai Pulau Sasaka atau Pulau Asmara.


Baca Juga: Bingung Tahun Baruan di Bandung? Yuk, Kunjungi 10 Tempat Meriah Ini!


Wisata Romantis Batu Cinta Situ Patenggang

Dengan adanya legenda kisah cinta Ki Santang dan Dewi Rengganis, mitos pun mewarnai Situ Patenggang. Konon, pasangan yang berkunjung ke Batu Cinta Situ Patenggang dan mengelilingi Pulau Asmara akan mendapatkan cinta abadi layaknya cinta Ki Santang dan Dewi Rengganis.

Dengan kata lain, jika ingin hubungan yang langgeng, datang saja ke Batu Cinta Situ Patenggang. Di samping itu, banyak juga yang percaya bahwa danau ini bisa mempertemukan seseorang dengan kekasih sejatinya. Datang sendiri pun tidak masalah, siapa tahu jodoh kamu menampakkan diri di sana.

Kepopuleran kisah dan mitos ini menjadikan Situ Patenggang salah satu pilihan untuk wisata romantis, termasuk wisata bulan madu bagi pasangan muda yang baru menikah. Tidak sedikit juga pasangan kekasih memanfaatkan keindahan Situ Patenggang untuk latar foto pre-wedding.

Selain karena mitos penuh cinta yang menyelubunginya, Situ Patenggang memang layak menjadi tujuan wisata. Dengan perkebunan teh dan pegunungan menjulang yang mengelilinginya, danau satu ini menyuguhkan pemandangan eksotis. Selain itu, lokasinya yang berada di ketinggian membuat suasana di sekitar Situ Patenggang begitu sejuk dan menyegarkan.

Suara kicauan burung, embusan angin, daun yang bergoyang, hingga pemandangan riak air danau semakin melengkapi romantisme di Situ Patenggang. Keindahan itu tentunya akan semakin sempurna saat kamu datang dengan orang tercinta.

Jika ingin berkunjung ke Batu Cinta Situ Patenggang, kamu perlu menyewa perahu yang tersedia di tepian danau. Batu Cinta Situ Patenggang ini berada di Pulau Asmara, yaitu pulau kecil di tengah danau dengan pepohonan rindang yang tumbuh di atasnya.

Meski berada di tengah, Pulau Asmara tidak begitu jauh dan bisa kamu tempuh dari bibir pantai hanya dalam beberapa menit. Selain ada Batu Cinta, di pulau ini juga terdapat aneka warung sederhana yang menjajakan makanan berupa gorengan, mi rebus, bandrek, ketan bakar, hingga jagung bakar.


Baca Juga: 7 Spot Wisata yang Wajib Kamu Kunjungi di Sekitar Jalan Asia Afrika, Bandung!


Kegiatan Air Situ Patenggang

Bukan cuma untuk wisata romantis, Situ Patenggang juga menjadi alternatif menarik untuk wisata keluarga. Situ Patenggang sendiri berlokasi di kaki Gunung Patuha yang letusannya menghasilkan Kawah Putih. Danau satu ini tepatnya berada di Jalan Raya Ciwidey-Rancabali, Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.

Selama menginjakkan kaki di Situ Patenggang, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk menikmati keindahan danau beraih jernih kehijauan ini. Buat kamu yang tidak ingin repot, sekadar duduk di pinggir danau sudah cukup menyenangkan, apalagi berteman keindahan alam yang terpampang di depan mata.

Agar pengunjung tetap nyaman saat menikmati keindahan Situ Patenggang, pihak pengelola telah menyediakan banyak tempat duduk gratis. Namun, jika kamu ingin mencoba nuansa piknik romantis di dekat danau, menyewa tikar sambil makan bekal bisa menjadi pilihan.

Jika duduk-duduk saja terasa membosankan, naik perahu atau sepeda air sambil berkeliling danau sangat wajib kamu coba. Di tepian danau, kamu akan menjumpai dereta perahu dan sepeda air yang siap mengantarmu menjelajahi Situ Patenggang lebih jauh.

Para pemberi jasa perahu biasanya akan membawamu untuk satu kali putaran. Sementara itu, sepeda air bisa kamu nikmati dengan durasi 20 menit per tarif yang kamu bayar.

Jika kamu hobi memancing, maka Situ Patenggang adalah pilihan yang tepat untuk menyalurkan hobi. Permukaan yang tenang dengan kedalaman 3-4 meter menjadikan Situ Patenggang habitat bagi berbagai jenis ikan, seperti nila, tawes, dan gurami.

Keliling Kebun dan Memetik Stroberi

Tak kalah menarik dari kegiatan air, Situ Patenggang juga menawarkan kegiatan yang mengundang decak kagum. Salah satunya adalah berkeliling menjelajahi kebun teh Rancabali. Dengan luas 1.500 hektare, area kebun teh satu ini mengelilingi Situ Patenggang di bawahnya. Pemandangan indah sudah pasti menjadi hidangan utamanya dan kerap menjadi daya tarik sebab sangat cocok menjadi spot foto.

Di Situ Patenggang, kamu juga akan menjumpai perkebunan stroberi yang menawarkan kegiatan petik stroberi. Selain itu, ada juga spot kapal pinisi raksasa yang menawarkan pemandangan berlatarkan Situ Patenggan dan Gunung Patuha. Dari balkon lantai empat kapal, Pulau Asmara juga jelas terlihat.

Kapal pinisi ini merupakan restoran yang menjadi bagian dari wisata Glamping Lakeside Rancabali. Selain berfoto, kamu pun bisa makan-makan sambil ngopi. Karena merupakan wisata yang berbeda dan berada di sisi lain danau, maka gerbang dan tiketnya berbeda dengan wisata Situ Patenggang. Meski begitu, kamu tetap bisa berkeliling di kawasan danau.


Baca Juga: Selain Danau Toba, Pulau Sumatera Juga Punya 5 Danau Terkenal Lho!


Tiket Masuk

Situ Patenggang menawarkan tiga jenis tiket masuk:

  • Situ Patenggang: Rp25.000
  • Tiket Pass (Situ Patenggang, Golesat, Rabbit Hill, dan Strawberry Farm): Rp50.000
  • Tiket lengkap (Situ Patenggang, Golesat, Rabbit Hill, Strawberry Farm, Jembatan Pinisi, Spider Balcony): Rp100.000

Di samping tiket masuk, kamu juga perlu menyiapkan uang parkir sebesar Rp5.000-Rp22.000 tergantung jenis kendaraan. Jika tidak mengambil paket pass atau lengkap, kegiatan petik stroberi bisa kamu nikmati dengan biaya Rp10.000 per orang.

Untuk kegiatan air, kamu perlu menyiapkan uang sebesar Rp30.000-Rp40.000 per orang. Sementara itu, untuk sewa tikar, kamu hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp35.000.

Untuk fasilitasnya, Situ Patenggang telah menyediakan kamar mandi, musala, papan penunjuk, penyewaan gazebo dan tikar, penginapan, toko suvenir, serta rumah makan.

Rute Menuju Patenggang

Dari Kota Bandung, Batu Cinta Situ Patenggang bisa kamu capai dengan jarak sekitar 47 km atau sekitar dua jam. Kamu bisa membawa kendaraan pribadi melalui pintu Tol Kopo atau Buah Batu lalu mengambil jalur ke Ciwidey.

Alternatif lainnya adalah dengan melalui Tol Soreang-Pasir Koja yang lebih dekat dari pusat kota. Setelah keluar tol, kamu bisa mengambil jalur menuju Jalan Cipatik dan melewati jalan Soreang-Ciwidey. Sesampainya di Jalan Raya Ciwidey, kamu akan menjumpai kebun stroberi dan Wisata Air Curug Tilu. Tidak lama setelah itu, kamu akan sampai di Situ Patenggang. Jam bukanya sendiri cukup panjang, yaitu mulai pukul 08.00-20.00 WIB.

Lepas Lelahmu di Bobocabin Ranca Upas!

Setelah seharian berwisata, Bobocabin Ranca Upas menjadi pilihan sempurna untuk melepas lelah kamu. Mengusung konsep futuristik, Bobocabin siap menemani kamu merasakan kesejukan serta tenangnya alam dalam balutan teknologi canggih.

Liburan di tengah alam pun terasa mudah, aman, dan menyenangkan dengan kehadiran fasilitas seperti Smart Window, B-Pad, moodlamp, hingga Bluetooth speaker. Jangan khawatir soal masalah internet, sebab Bobocabin sudah menyediakan Wi-Fi kencang untuk memperlancar semua kegiatan daring kamu!

Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut, unduh dulu aplikasi Bobobox di sini.

 

Foto utama oleh: Fadhila Nurhakim via Unsplash

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles