Selain terkenal sebagai Kota Seribu Gereja, Manado juga sangat identik dengan makanan pedas. Karena itu, sambal khas Manado pun menjadi kuliner yang wajib kamu coba saat bertandang ke sana.
Sambal khas Manado memang memiliki cita rasa gurih dan pedas yang nendang dan dijamin bikin ketagihan, apalagi jika disantap dengan nasi hangat. Nah, berikut ini adalah empat sambal khas Manado yang pedasnya nampol abis!
Sekilas Mengenai Kuliner Manado
Setiap daerah di Indonesia umumnya memiliki kuliner dengan cita rasa khas tersendiri, termasuk di Manado.
Manado terkenal dengan penggunaan bumbu dan rempahnya yang kental dan melimpah. Ada bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, serai, daun kemangi, daun pandan, hingga daun jeruk.
Makanan khas Manado juga memiliki rasa pedas yang mendominasi di hampir setiap masakannya. Sejumlah makanan ringan pun akan terasa lebih enak di lidah masyarakat Manado jika ada unsur pedasnya.
Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Rasa pedas yang merajai makanan khas Manado rupanya memiliki makna dan filosofi tersendiri. Menurut sejarahnya, masyarakat Manado adalah keturunan suku Minahasa yang menganut filosofi hidup cukup unik terkait rasa sakit.
Salah satunya dalam hal makanan. Makanan yang pedas bisa menimbulkan rasa sakit di lidah saat seseorang mengecapnya. Hal ini rupanya merupakan bentuk pelajaran bagi masyarakat Manado dalam hidup bertoleransi terhadap hal-hal yang menyakitkan.
Karenanya, tidak heran jika sebagian besar makanan khas Manado mengandung banyak cabai. Cabai ini meliputi cabai yang dihaluskan sebagai bumbu masakan dan juga dalam bentuk irisan atau utuh.
Beberapa menu yang terkenal dengan cita rasa pedas cabainya adalah ayam rica-rica, ayam woku, sup ikan asam pedas, cakalang fufu, dan ayam tuturaga.
Bukan hanya makanan berbahan lazim, Manado juga terkenal dengan kuliner “ekstrem”, seperti makanan yang berbahan daging anjing, tikus, kelelawar, hingga kucing. Terdengar menyeramkan memang, tapi hal ini sudah menjadi kebiasaan hingga kini.
Baca Juga: 20 Pilihan Oleh-Oleh Khas Sulawesi yang Unik dan Lezat
Sambal Khas Manado
Sambal khas Manado biasanya disajikan sebagai pelengkap untuk menu santapan lainnya. Ada empat jenis yang bisa kamu coba dengan karakteristik yang berbeda-beda.
1. Sambal Dabu-Dabu
Sambal dabu-dabu merupakan salah satu sambal khas Manado dengan rasa pedas yang menyegarkan. Tidak heran sih, sebab sambal satu ini tidak melalui proses pengulekan ataupun penggorengan.
Sambalnya sendiri terdiri dari bahan-bahan segar yang telah dipotong dadu, meliputi cabai rawit merah, bawang merah, tomat sayur, dan air perasan lemon cui.
Tomat yang digunakan biasanya adalah tomat merah, tapi tomat hijau pun tidak jadi masalah. Selain bahan-bahan tersebut, ada juga yang kerap menambahkan daun jeruk atau daun kemangi agar sambalnya lebih wangi.
Potongan bahan-bahan sambal ini dimasukkan ke dalam wadah lalu dibubuhi garam, penyedap, dan perasan lemon cui. Setelah tercampur rata, siramkan minyak panas di atasnya. Minyak yang digunakan umumnya adalah minyak kelapa.
Setelah jadi, sambal dabu-dabu bisa disajikan dengan dua cara, yaitu disiram di atas makanan atau terpisah sebagai cocolan. Sambal satu ini biasanya menjadi pelengkap untuk santapan makanan laut (seperi ikan tude), ayam, dan daging sapi.
2. Sambal Roa
Tak kalah lezat dari sambal dabu-dabu, sambal roa memiliki keunikan tersendiri yang bisa membuat dahi banyak orang mengernyit.
Sambal khas Manado satu ini biasanya disantap sebagai cocolan pisang goreng. Bagi sebagian orang, perpaduan keduanya tentu cukup aneh karena pisang yang manis rasanya kurang cocok bersanding dengan sambal pedas.
Sambal roa sendiri terbuat dari ikan roa yang juga dikenal dengan nama ikan gepe, gelafea, atau julung-julung. Ikan ini merupakan sejenis ikan terbang yang bisa kamu temui di perairan laut utara Sulawesi hingga Kepulauan Maluku.
Cara memasak sambal roa kira-kira sebagai berikut:
- Ikan roa diasap, disuwir-suwir, dihaluskan, lalu disangrai hingga wangi.
- Selanjutnya, ikan akan dicampur dengan bahan lainnya (cabe merah, cabe rawit merah, bawang merah, bawang putih, tomat, garam, gula pasir, minyak) yang sudah ditumis hingga matang.
- Perpaduan bahan-bahan tersebut menghasilkan sambal dengan cita rasa pedas dan gurih serta aroma smoky yang menggugah selera.
Selain pisang goreng, masyarakat Manado juga kerap menjadikan sambal roa sebagai pelengkap makanan seperti singkong goreng, ubi, gorengan, bubur manado (tinutuan), nasi kuning khas Manado, tahu goreng, hingga nasi hangat.
Baca Juga: 15 Makanan Khas Sulawesi Tenggara yang Unik dan Pantang untuk Dilewatkan
3. Sambal Rica-Rica
Sambal rica-rica termasuk salah satu sambal khas Manado yang cukup populer. Dalam bahasa Manado, kata “rica” memiliki arti ‘cabai’. Oleh karena itu, tidak heran dengan cita rasa pedas sambal ini, apalagi dengan warnanya yang merah seperti balado.
Sambal rica-rica terbuat dari campuran cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, serai, daun jeruk, daun pandan, dan air perasan jeruk nipis.
Dalam pembuatannya, ada beberapa cara yang bisa kamu coba, termasuk dengan mencincang, menumbuk, memblender, atau bahkan memarut bahan-bahan. Selanjutnya, goreng dengan minyak sampai bau langunya hilang.
Sambal khas Manado ini umumnya disajikan sebagai bumbu untuk makanan utama, contohnya ayam rica-rica dan tuna rica-rica. Selain itu, ada juga yang menyajikannya bersama olahan daging babi, ikan, dan makanan laut lainnya.
4. Sambal Bakasang
Selanjutnya, ada sambal bakasang yang terbuat dari fermentasi perut ikan alias bakasang.
Masyarakat Manado membuat bakasang dengan cara membersihkan perut ikan lalu menghaluskan, menggarami, dan menyimpannya di dalam stoples. Setelah itu, perut ikan dijemur di bawah terik matahari selama kurang lebih seminggu.
Bakasang yang sudah jadi bisa dicampur dengan bahan-bahan lain untuk dibuat sambal, baik mentah maupun matang. Untuk variasi matang, kamu memerlukan irisan cabai rawit merah, cabai keriting merah, bawang merah, dan bawang putih serta serai dan lengkuas geprek.
Tumis bahan-bahan tersebut di dalam minyak panas hingga layu, lalu tambahkan tomat merah rajang dan aduk-aduk hingga tomatnya juga layu. Setelah itu, masukkan bakasang dan aduk hingga tercampur rata.
Agar rasanya makin mantap, tambahkan penyedap dan perasan lemon cui lalu kembali aduk selama sekitar 10 menit. Sambal bakasang pun siap kamu santap.
Sementara itu, bahan untuk sambal bakasang matah tidak jauh berbeda. Kamu akan membutuhkan rajangan cabai rawit merah, bawang merah, tomat, dan belimbing wuluh, perasan air lemon cui, dan tentunya bakasang.
Campur bahan-bahan tersebut, tambahkan siraman minyak panas, dan aduk-aduk lagi hingga tercampur rata dan siap kamu sajikan.
Sebagai pelengkap agar rasanya makin mantap, kamu juga bisa menambahkan daun kemangi. Sambal khas Manado ini bisa kamu santap bersama olahan udang, ikan, dan makanan laut lainnya.
Baca Juga: Baru Pertama Kali Piknik ke Pantai? Ini Dia Tips Bekal Piknik di Pantai
Bobocabin Kini Hadir di Bunaken!
Sudah tahu belum? Bobocabin kini hadir untuk memanjakan kamu dengan eksotisme Bunaken melalui Bobocabin Bunaken Hills!
Bertengger di antara hijaunya nyiur yang melambai, Bobocabin menawarkan pemandangan laut memukau yang bisa kamu saksikan langsung dari dalam kabin.
Keindahannya kian sempurna dengan suara ombak yang beralun lembut, angin laut yang menyegarkan, dan pemandangan Gunung Manado Tua yang menjulang di kejauhan.
Yuk, unduh aplikasi Bobobox dan amankan kabinmu!
Penulis artikel: Aidah Musyaropah
Foto utama oleh: Fahrizal Saugi via Unsplash