Photo: portal.pemkomedan.go.id

Sejarah Lapangan Merdeka Medan

Lapangan Merdeka merupakan salah satu tempat bersejarah yang bisa kamu jumpai saat bertandang ke Medan.

Berlokasi di Kecamatan Medan Petasih, Lapangan Merdeka menjadi titik nol kilometer Kota Medan. Lapangan ini memiliki peran penting dalam perkembangan Kota Medan.

Lantas, bagaimana sejarah Lapangan Merdeka Medan ini? Simak lebih lanjut di bawah ini!

Sejarah Lapangan Merdeka Medan

1. Bermula dari Kebun Tembakau

Dilansir dari indonesia.go.id, lokasi tempat Lapangan Merdeka berdiri mulanya merupakan kebun tembakau milik Deli Maatschappij, N.V. Perusahaan budidaya tembakau Belanda ini berdiri tahun 1869.

Menurut sejarawan muda Kota Medan, M. Azis Rizky Lubis, melalui detik.com, kepemilikan itu diatur dalam Grant Nomor 1. Namun, informasi tersebut masih memerlukan penelitian lanjutan.

Pengalihfungsian lahan menjadi lapangan telah direncanakan sejak 1872, tapi baru terwujud pada 1880.

Pembangunannya sejalan dengan pindahnya pusat pemerintahan Kesultanan Deli dan pusat administrasi bisnis 13 perusahaan perkebunan, dari Labuhan Deli ke Medan.

Sultan Ma’moen Al Rasyid, anak dari Sultan Mahmud Al Rasyid, adalah sosok di balik pemindahan ibu kota pemerintahan sekaligus pembabungan lapangan terbuka pertama di Kota Medan tersebut.

Sebagai sarana pendukung, dibangun pula Stasiun Medan sekitar 100 meter dari lapangan. Stasiun mulai beroperasi sejak 25 Juli 1886 di bawah naungan Deli Spoorweg Maatschappij. 

Stasiun ini membantu warga dalam mobilisasi untuk berkumpul di lapangan dan mengikuti beragam acara besar yang diselenggarakan Sultan Deli.

Baca Juga: 7 Wisata Alam di Sumatra Utara yang Membangkitkan Jiwa Petualangmu

2. Perubahan Nama

Di masa pemerintahan Belanda, Lapangan Merdeka Medan dikenal dengan nama De Esplanade yang berarti lapangan terbuka.

Memasuki pendudukan Jepang pada tahun 1942, De Esplanade berganti nama menjadi Fukuraido yang berarti lapangan di tengah kota.

Fungsinya tetap sama, yaitu sebagai lokasi upacara resmi pemerintahan. Namun, mereka menambahkan tugu yang dibangun pada 1944 sebagai simbol kemenangan tentara Jepang atas Sumatra.

Setelah Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945, Fukuraido menjadi tempat berlangsungnya rapat raksasa sekaligus pembacaan resmi berita proklamasi Indonesia oleh Gubernur Sumatra.

Pada 9 Okotber 1945, nama tempat ini kembali berubah menjadi Lapangan Merdeka dan disahkan oleh Luat Siregar, walikota Medan kala itu.
Bobobox Maximum Comfort Banner

3. Penggunaan Lapangan Merdeka Medan

Willem Jan Marie Michielsen, Residen Sumatra Timur kala itu, adalah sosok yang menyatakan De Esplanade sebagai titik nol kilometer Medan.

Dengan dibangunnya berbagai sarana pendukung di sekitar lapangan, jadilah Lapangan Merdeka sebagai pusat kota.

Pada 6 Maret 1891, Willem Jan Marie Michielsen juga mengeluarkan surat nomor 1169/4 tentang penggunaan Lapangan Merdeka yang bersifat publik.

Surat tersebut berisi pernyataan bahwa tanah lapang tersebut bebas digunakan oleh siapa saja. De Esplanade pun dimanfaatkan untuk beragam kegiatan, baik oleh pemerintah Belanda maupun swasta.

Di antaranya adalah pertandingan sepak bola, upacara penyambutan pilot pesawat pilot, dan perayaan kelahiran anak kedua Ratu Juliana, yaitu Puteri Irene, pada 1939.

Sejak pergantian nama menjadi Lapangan Merdeka Medan, tempat ini pun diperuntukkan sebagai fasilitas umum.

Masyarakat bisa menggunakannya untuk berbagai kegiatan, termasuk upacara, perayaan agama, tempat hiburan, hingga kegiatan politik.

Baca Juga: Selain Danau Toba, Pulau Sumatra Juga Punya 5 Danau Terkenal Lho!

Konservasi Lapangan Merdeka Medan

Hingga kini, keberadaan Lapangan Merdeka Medan sebagai tempat berkumpul dan berinteraksinya warga belum tergantikan.

Sayangnya, lapangan bersejarah ini sangat terimpit oleh berbagai bangunan baru yang berdiri di sekelilingnya, termasuk tempat parkir, toko buku kumuh, kantor pemerintahan, dan area komersial Merdeka Walk (pusat jajanan).

Selain itu, area sekitar lapangan juga kerap bising dan berpolusi akibat lalu-lalang kendaraan.

Untuk mengembalikan fungsinya sebagai paru-paru kota dan ruang publik, Wali Kota Bobby Nasution pun merencanakan konservasi dan revitalisasi yang sudah dimulai sejak Juli 2022.

Peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo sendiri berlangsung pada 7 Juli. Revitalisasi ini ditargetkan rampung pada Desember 2024.

1. Area Basemen

Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan bertujuan untuk mengembalikan fungsi cagar budaya, ruang publik, dan ruang terbuka hijau di Kota Medan.

Oleh karena itu, bangunan-bangunan yang selama ini ada di sana harus ditiadakan.

Sementara itu, area atas lapangan hanya akan diisi hamparan lapangan, pohon trembesi di sekelilingnya, dan memori bersejarah seperti monumen proklamasi kemerdekaan.

Untuk menerapkan konsep tersebut, pemerintah setempat juga perlu menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan.

Alih-alih lahan permukaan, area basemenlah yang akan dipakai. Dengan begitu, Lapangan Merdeka Medan tetap bisa berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, ruang publik, sekaligus cagar budaya.

Basemen rencananya akan dibuat dua lantai.

Lantai 1 akan berisi bangunan kantor polisi, kantor pengelola kawasan cagar budaya, Museum Kota Medan, City Planning Gallery, area UMKM, area ritel, musala, toilet umum, serta area parkir.

Sementara itu, basemen lantai 2 akan menampung hall Pemko Medan, galeri seni, auditorium, serta tempat parkir.

Secara keseluruhan, kedua basemen ditargetkan mampu menampung 425 lot parkir roda empat dan 381 lot parkir roda dua.

Selain itu, rencana revitalisasi juga meliputi perombakan pendopo menjadi panggung rakyat, serta integrasi lapangan dengan stasiun kereta api.

Selain untuk mendukung pembangunan kawasan rendah karbon, integrasi ini bertujuan sekaligus untuk memperkuat potensinya sebagai transit hub dan transit-oriented development (TOD).

Panggung rakyat sendiri akan dijadikan dua lantai, tetapi ke bawah. Area bawah nantinya akan berisi bangunan museum dan ruang pertemuan.

2. Area Permukaan

Selain area bawah, area permukaan Lapangan Merdeka Medan juga akan mengalami revitalisasi dengan menghadirkan:

  • panggung rakyat
  • jogging track
  • lapangan olahraga
  • fitness outdoor
  • skatepark
  • taman
  • area bermain anak
  • tugu proklamasi

Agar revitalisasi tidak menimbulkan genangan air, pemerintah juga telah merencanakan sistem drainase dengan matang.

Beberapa teknologi akan diterapkan di sana, termasuk sistem long storage dengan kapasitas kurang lebih 48.000 meter kubik.

Selain kehadiran fasilitas-fasilitas di atas, Lapangan Merdeka Medan juga tetap mempertahankan pohon trembesi yang sudah ada sejak zaman Belanda.

Pemerintah juga akan membangun ulang Tugu Titik Nol sesuai dengan bentuk aslinya. Tugu Titik Nol yang selama ini berada persis di depan Kantor Pos pun dibongkar.

Baca Juga: Kenali Seni Tato Budaya Asli 3 Suku Indonesia Berikut Ini!

Rasakan Keindahan Toba di Bobocabin Signature Toba!

Keindahan Toba di Bobocabin Signature Toba

Wisatamu di Sumatra tentu kurang lengkap tanpa mengunjungi Danau Toba. Saat berkunjung ke Toba, carilah penginapan yang menyuguhkan pemandangan menakjubkan tersebut.

Salah satunya adalah Bobobocabin Signature Toba yang berdiri di tepian bukit dengan keindahan Danau Toba dalam jangkauan.

Akomodasi di kawasan The Kaldera Nomadic Escape ini menawarkan kenyamanan kabin modern dengan fasilitas canggih.

Salah satunya adalah fitur Smart Window yang bisa kamu ubah ke mode transparan untuk menikmati keindahan alam di depan mata.

Unduh aplikasinya untuk reservasi dan informasi lebih lanjut.

 

Foto utama oleh: portal.pemkomedan.go.id

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles