Pernahkah kamu berpikir untuk menjelajahi waktu ke masa lalu dan merasakan kondisinya seperti apa? Kamu bisa melakukannya dengan melihat potret Jakarta tempo dulu yang Bob rangkum ini.
Dengan melihat foto-fotonya, kamu bisa melihat bahwa waktu berjalan begitu cepat. Perkembangan teknologi, transportasi, dan infrastruktur yang begitu kentara berbeda dari zaman dulu hingga sekarang.
Potret Jakarta Tempo Dulu yang Bikin Rindu
Daripada berlama-lama, simak ulasan Bob mengenai 13 potret Jakarta tempo dulu di bawah ini. Kira-kira ada potret Jakarta yang belum masukkan dalam artikel ini?
1. Aliran Sungai di Batavia
Potret Jakarta tempo dulu pertama ini berlokasi di salah satu sungai di Jakarta. Sekitar tahun 1930-1940an, kamu bisa melihat bahwa sungainya sendiri masih dalam kondisi terbaiknya.
Ini bisa terlihat dari bagaimana warga sekitar menggunakannya untuk mencuci pakaian mereka. Bahkan, beberapa di antaranya menggunakan air sungainya untuk membersihkan diri.
Hal tersebut tentunya berbeda 180 derajat dengan kondisi saat ini. Beberapa sungai di Jakarta sudah tak layak minum. Airnya sendiri sudah tercemar oleh polusi dari ulah-ulah tangan jail.
2. Penampakan Stadhuis Batavia dari Atas
Kamu pasti tahu Museum Fatahillah? Tempat wisata Jakarta ini termasuk salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi kamu yang sedang liburan di Ibu Kota Jakarta.
Zaman dulu, seperti inilah kira-kira penampakannya dari atas. Terlihat bagaimana sungai masih menjadi salah satu media transportasi yang populer dan kerap digunakan untuk berpindah dari satu tempat.
Selain itu, masih banyak bangunan lain yang menyesuaikan dengan penampilan Museum Fatahillah. Beberapa di antaranya adalah bangun di depan, belakang, dan sekitar museumnya.
3. Potret Zaman Dulu Museum Fatahillah
Jika sebelumnya kamu disuguhi oleh potret Museum Fatahillah atau Stadhui Batavia zaman dulu. Berikut ini adalah potret Jakarta tempo dulu yang memperlihatkan potret di bagian fasadnya.
Fasad museumnya tidak terlalu berbeda jika harus dibandingkan dengan masa kini. Mungkin, hanya ada beberapa renovasi yang dilakukan demi menjaga pondasi struktur bangunan tetap kokoh.
Berbicara museumnya, dulu bangunan tersebut berfungsi sebagai balai kota. Tak hanya itu, bangunan ini sempat difungsikan juga menjadi kantor pengumpulan logisik Dai Nippon.
Baca Juga: 10 Tempat Wisata Jakarta Yang Keren Dan Asyik Untuk Liburan Keluarga
4. Jalan Menuju Masjid Cut Meutia
Saat pertama kali melihatnya, kamu mungkin teringat akan salah satu scene film Warkop DKI. Wajar saja karena memang seperti inilah potret Jakarta tempo dulu yang masih terasa asri.
Bisa dibilang seperti itu karena masih banyak pohon kelapa di samping trotoar. Tak hanya itu, adajuga pepohonan dan tumbuhan hijau yang bisa terlihat di sekitar area trotoarnya.
Untuk foto satu ini, fotonya menggambarkan jalan menuju Masjid Cut Meutia. Tampak mobil serta becak yang lalu lalang di jalan yang masih relatif lenggang jika dibandingkan zaman sekarang.
5. Potret Kendaraan Tahun 65-70an
Tahun 1965 hingga 1970 tentu sangatlah berbeda jika dibanding dengan tahun 2000an. Saat itu, kendaraan masih jarang terlihat. Becak pun masih bisa ditemukan dengan mudah mengantar penumpang.
Selain itu, potret Jakarta tempo dulu ini memperlihatkan bangunan yang belum setinggi sekarang. Tak hanya tak setinggi sekarang. jumlahnya pun terbilang bisa tak terlalu banyak, kok.
Motor pada medio ini pun terbilang relatif jarang. Hal tersebut sangat wajar mengingat mobil dan motor adalah kendaraan yang hanya dimiliki oleh orang-orang yang relatif kaya pada zamannya.
6. Suasana Jalan Diponegoro
Seperti inilah Jalan Diponegoro pada zaman dahulu. Potret Jakarta tempo dulu ini menggambar bahwa Jakarta tidak seperti yang kita kira di mana penuh dengan kemacetan dan terkenal panas.
Kesejukan jalannya sendiri bisa didapat dari hadirnya pepohonan yang berada di samping trotoar. Jika dilihat baik-baik, lebar jalannya sendiri tidak selebar jalan yang kini dimiliki Jakarta.
Hal ini cukup wajar karena saat itu, jalanan tidak dipenuhi banyak kendaraan. Gambar ini membuktikannya di mana hanya ada segelintir mobil dan beberapa sepeda saja yang melintasi Jalan Diponegoro.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Jakarta Instagramable Hits Yang Wajib Kamu Kunjungi
7. Jakarta yang Masih Penuh Pohon Hijau
Jakarta saat ini dikenal sebagai daerah yang sangat panas. Hal ini sangat wajar karena banyaknya gedung tinggi menjulang dan minimnya kehadiran pepohonan hijau di banyak daerah.
Namun, pada zaman dulu, Jakarta dikenal sebagai daerah asri. Buktinya adalah salah satu potret Jakarta tempo dulu yang menggambarkan salah satu kawasan di Jakarta dari atas.
Tak ada gedung pencakar langit yang tampak. Hanya ada rumah-rumah pada umumnya. Selain itu, kehadiran rumahnya sendiri ditemani oleh pepohonan yang membuat cuaca yang teduh.
8. Potret Hotel Indonesia (HI)
Seperti inilah potret Jakarta tempo dulu di area Hotel Indonesia (HI). Potretnya sendiri tidak sekeren saat ini. Namun, tetap saja potret hotelnya yang ikonik mampu membuat bulu kuduk Bob merinding.
Pasalnya, hotel ini tidak mengalami perubahan yang signifikan dari zaman ke zamannya. Hal tersebut terbilang beruntung mengingat banyak hotel atau tempat yang mendapatkan nasib tak mengenakan.
Tak lengkap jika membahas Hotel Indonesia tidak membahas bunderannya. Walau terbilang sama, ada pembeda dari tampilan zaman dulu, yakni kehadiran space trotoar pada zaman ini.
Baca Juga: 5 Green Hotel di Indonesia, Hotel dengan Konsep Ecofriendly
9. Jalanan di Kawasan HI dan Kedubes Jerman
Potret Jakarta tempo dulu ini tak jauh dari potret sebelumnya. Seperti inilah kira-kira potret jalanan yang berlokasi di kawasan Hotel Indonesia dan Kedubes Jerman saat itu.
Jalanannya sendiri dipenuhi oleh mobil yang lalu lalang. Hal yang unik foto ini adalah jarangnya motor terlihat. Bisa saja saat itu, motor masih belum sepopuler saat ini.
Salah satu keunikan yang sulit untuk didapat di zaman sekarang adalah jarangnya gedung pencakar langit. Hanya ada Hotel Indonesia yang terbilang salah satu bangunan yang paling tinggi.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Jakarta Ini Akan Memanjakan Kalian Para Book Lover!
10. Air Mancur di Kawasan Bank Indonesia
Potret Jakarta tempo dulu berakhir di sebuah air mancur di kawasan Bank Indonesia. Pada zamannya, area ini termasuk salah satu area yang cukup padat dengan banyaknya kendaraan lalu lalang.
Namun, tetap saja tidak bisa dibandingkan dengan zaman sekarang. Saat ini, ratusan kendaraan, baik kendaraan roda dua dan empat melintasi salah satu jalan di Jakarta tersebut.
Pada gambarnya, Jakarta masih terlihat menyejukkan berkat kehadiran beberapa pepohonan rindang. Selain itu, suasana asri semakin terasa berkat air mancur yang mampu memberi efek segar.
11. Jalan Majapahit
Ini adalah potret Jalan Majapahit, Jakarta Pusat, yang menawarkan keunikan tersendiri. Suasana saat malam disekitarnya dikelilingi oleh cahaya gemerlap yang mengingatkan pada suasana malam di Eropa. Tidak banyak yang tahu bahwa jalan ini dulunya dikenal sebagai Rijkwikstraat, sebuah nama yang mengisyaratkan jejak sejarah kolonial di daerah ini. Namun, meski berubah nama, Jalan Majapahit masih memancarkan pesona dan daya tariknya sendiri, menjadi salah satu titik kumpul dan destinasi favorit para pengunjung untuk menikmati suasana yang begitu istimewa.
12. Gedung Harmoni Jama Dahulu
Dulu, pada tahun 1880, Gendung Harmonie bertampak megah dengan arsitektur yang memukau. Akan tetapi, saat ini penampakan tersebut hanya tinggal kenangan. Gedung yang bersejarah ini telah mengalami nasib yang menyedihkan, karena telah dibongkar dan digunakan untuk perluasan gedung parkir Setneg.
Perubahan ini menggambarkan bagaimana perkembangan zaman dan kebutuhan modernitas yang terkadang mengorbankan warisan budaya, seperti Gendung Harmonie, yang memiliki nilai sejarah yang signifikan.
13. Pasar Senen
Sekitar tahun 1940-an, Pasar Senen dipenuhi dengan penampakan yang memikat, di mana pedagang kaki lima, pemilik toko, dan penduduk berbaur dalam keramaian. Pasar ini menjadi pusat kegiatan yang sibuk, di mana suara tawar-menawar dan hiruk-pikuk aktivitas dagang mengisi udara.
Penampakan tersebut mencerminkan kehidupan yang penuh semangat serta keterlibatan aktif masyarakat dalam menjalankan kegiatan ekonomi di pasar tradisional tersebut.
Menginap dengan Pengalaman Berbeda? Ya di Bobobox
Terkadang, kamu menginginkan pengalaman menginap yang berbeda saat liburan. Rasa bosan dengan hal itu-itu saja menjadi salah satu dari sekian banyak alasan mengapa kamu ingin pengalaman berbeda saat menginap.
Jika hal itu yang kamu mau, datang saja ke Bobobox. Hotel kapsul ini menawarkan fasilitas-fasilitas keren yang sudah terbukti memberikan banyak orang pengalaman menginap yang tak terlupakan.
Penasaran seperti apa? Unduh aplikasi Bobobox terlebih dahulu di sini untuk pemesanan podnya.
Foto utama oleh: Elvan Putra via Unsplash