Candi Tikus Mojokerto Wisata Sejarah Mojokerto

Jelajahi Wisata Sejarah Mojokerto: Mengenal Peninggalan Kerajaan Majapahit

Sebagai negara dengan beragam suku, bahasa, dan budaya, Indonesia memiliki sejarah yang panjang hingga menjadi seperti sekarang; mulai dari masa kejayaan kerajaan kuno hingga sejarah modern perjuangan rakyat pribumi merebut kemerdekaan dari penjajah. Karena itu, enggak heran kalau Indonesia menyimpan banyak sekali situs-situs sejarah yang punya nilai historis tinggi. Kekayaan sejarah ini terarsip dengan baik di berbagai tempat wisata sejarah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Salah satu situs peninggalan bersejarah terdapat di Mojokerto, di mana pusat Kerajaan Majapahit pernah berdiri hampir empat abad. Sebelum keruntuhannya pada sekitar abad 16, kerajaan bercorak Hindu-Buddha ini dikatakan sempat menguasai Nusantara, bahkan mencapai seluruh Asia Tenggara, lho!

Nah, kalau kamu lagi bosan wisata ke pantai atau gunung, enggak ada salahnya kalau kamu mencoba wisata sejarah di Mojokerto. Yuk, simak rangkuman destinasi wisatanya hanya di sini!

Baca Juga: Hilangkan Penat dan Damaikan Jiwa di Bobocabin Padusan Mojokerto

Museum Trowulan

Museum Trowulan atau dikenal juga sebagai Museum Majapahit terletak di daerah Trowulan, Mojokerto. Lokasi museum ini dulunya adalah hutan jati yang lebat. Baru pada abad 19, ditemukan reruntuhan kota kuno yang tersebar pada kawasan itu seluas beberapa mil. Karena pada masa itu ekspedisi arkeologi masih terbatas, maka dibangunlah gudang penyimpanan sederhana untuk menjaga agar artefak tidak dicuri.

Pada 1924, museum ini didirikan oleh seorang arsitek Belanda sekaligus arkeolog, Henri Maclaine Pont, dengan dukungan penuh Bupati Mojokerto, Kanjeng Adipati Ario Kromodjojo Adinegoro.

Tahun 1987, museum yang berdiri di lahan seluas 57.625 meter persegi ini resmi dibuka untuk umum. Pengunjung dapat menikmati koleksi museum yang berasal dari masa Kerajaan Majapahit. Mulai dari koleksi tanah liat, keramik, logam, dan batu. Tidak hanya itu, berbagai artefak sejarah di Jawa Timur seperti Kerajaan Kahuripan, Kediri, dan Singhasari juga disimpan di sana. Enggak heran kalau museum ini memiliki koleksi relik dari masa Majapahit terlengkap di Indonesia!

Kalau kamu tertarik berkunjung ke Museum Trowulan, datanglah pukul 08.30-15.30 WIB. Hanya dengan membayar tarif masuk Rp 5.000, kamu bisa jalan-jalan di kawasan museum yang asri sambil belajar sejarah Majapahit!

Kolam Segaran

Photo: Aditya Suryosewoko via Google Maps

Kolam Segaran terletak tidak jauh dari Museum Trowulan. Kolam super luas ini berukuran 375 x 175 meter dengan kedalaman 2,88 meter dan tebal dinding 1,60 meter.

Pada masa Majapahit, kolam ini dibangun untuk menampung air di musim hujan sekaligus jadi reservoir irigasi di musim kemarau. Kolam ini termasuk salah satu kolam kuno yang masih bisa disaksikan kemegahannya dari 32 kolam kuno yang dimiliki oleh Kerajaan Majapahit.

Dalam peta rekonstruksi Ibukota Majapahit, kolam ini dikatakan berada di depan Keraton Majapahit. Konon, dulu area ini dipakai sebagai tempat perjamuan tamu-tamu penting kerajaan, termasuk dari China.

Sekarang, kolam ini beralih fungsi jadi tempat wisata. Pengunjung menjadikannya sebagai spot untuk bersantai, memancing, atau sekadar olahraga di pinggiran kolam yang disusun dari batu bata kuno. Hamparan air yang jernih seluas 6,5 hektar dengan nuansa pedesaan bisa membawa imajinasimu membayangkan megahnya Kerajaan Majapahit pada masa itu.

Kolam Segaran dibuka selama 24 jam, sehingga kamu bisa bebas kapan saja berkunjung ke sini. Namun, Bob sarankan kamu untuk datang di sore hari. Kapan lagi kamu bisa nyore menikmati pantulan sunset yang cantik di pinggir kolam kerajaan?

Baca Juga: Mengenal Air Terjun Dlundung yang Indah dan Memikat

Candi Brahu

Candi Brahu terletak di Desa Bejijong, masih di kawasan situs Trowulan. Candi ini dibangun dengan batu bata merah sepanjang 22,5 meter, lebar 18 meter dan tinggi 20 meter. Candi bernuansa Buddha ini diperkirakan berdiri sejak abad 15, tetapi ada pendapat yang mengatakan kalau Candi Brahu usianya lebih tua daripada candi-candi lain di sekitar Trowulan.

Konon, candi ini digunakan sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja Brawijaya. Namun, setelah dilakukan verifikasi, tidak ditemukan bekas abu karena kondisi bilik candi sudah kosong.

Ruang di dalam candi diperkirakan dapat menampung sekitar 30 orang. Candi Brahu pernah mengalami pemugaran pada tahun 1990 dan selesai pada tahun 1995. Candi ini berdiri satu kompleks dengan candi lain seperti Candi Muteran, Candi Tengah, Candi Gedong, dan Candi Gentong. Sayangnya, candi-candi tersebut saat ini sudah tidak terlihat lagi.

Kamu bisa mengunjungi candi ini dari pukul 08.00-16.00 WIB dengan membayar tarif masuk sebesar Rp 3.000. Terjangkau banget, ya?

Maha Vihara Majapahit

Enggak perlu jauh-jauh ke Thailand untuk melihat Sleeping Buddha. Mojokerto juga punya Patung Buddha Tidur dan ukurannya terbesar ketiga di Asia Tenggara, lho!

Patung megah yang satu ini terletak di Maha Vihara Majapahit, sebuah wihara yang didirikan di atas lahan seluas 20.000 meter persegi. Wihara ini memiliki bangunan utama bercorak arsitektur Jawa dengan atap joglo. Maha Vihara dibangun pada tahun 1987 atas inisiasi Bhante Viryanadi dan resmi dibuka pada 31 Desember 1989 oleh Bhante Ashin Jinarakkhita bersama dengan Gubernur Jawa Timur.

Patung Buddha Tidur tentu saja jadi ikon wisata di sini. Dengan panjang 22 meter, lebar 6 meter, serta tinggi 4,5 meter, patung berwarna emas ini dipamerkan dengan megah di sana. Kamu bisa mengunjungi wihara ini pada pukul 07.30-17.00 WIB dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 4.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak. Kapan lagi foto bareng Patung Buddha tidur dengan budget yang terjangkau!

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Healing di Mojokerto untuk Bangkitkan Semangat dan Pikiran Positif

Candi Bajang Ratu

Candi Bajang Ratu adalah sebuah gapura peninggalan Kerajaan Majapahit yang berlokasi di Desa Temon, Trowulan. Menurut catatan sejarah, candi ini adalah salah satu gapura besar di zaman kejayaan Majapahit. Fungsinya sebagai pintu masuk ke bangunan suci untuk memperingati wafatnya Raja Jayanegara. Namun, sebelum Raja Jayanegara wafat, candi ini mulanya digunakan sebagai pintu belakang kerajaan.

Candi Bajang Ratu punya tiga bagian: kaki, tubuh, dan atap. Di kedua sisinya, ada semacam sayap dan pagar tembok. Bagian tubuhnya, tepatnya di atas ambang pintu, ada relief hiasan sulur-suluran. Sedangkan di bagian atap terdapat relief hiasan rumit berupa kepala kala diapit singa, relief matahari, naga, berkaki, kepala garuda, dan relief bermata satu. Konon relief-relief ini dibikin sebagai pelindung dan penolak marabahaya.

Candi Bajang Ratui dapat kamu kunjungi dari pukul 08.00-15.00 WIB. Jangan lupa siapkan budget Rp 3.000 untuk tiket masuk, ya!

Candi Tikus

Candi Tikus adalah salah satu relik peninggalan Kerajaan Majapahit dengan corak Hindu pada bangunannya. Lokasinya masih di kompleks Trowulan, tepatnya di Desa Temon, Mojokerto.

Bangunan Candi Tikus sendiri menyerupai petirtaan berupa sebuah kolam dengan bangunan di dalamnya. Letaknya lebih rendah sekitar 3,5 meter dari permukaan tanah sekitar. Sebagian pakar sejarah berpendapat dulu candi ini difungsikan sebagai tempat mandi keluarga raja, tetapi ada juga yang berpendapat bangunan itu digunakan sebagai tempat penampungan dan penyaluran air untuk penduduk. Pendapat lain mengatakan, candi ini dimanfaatkan sebagai tempat pemujaan.

Apapun fungsinya, jika kamu mampir ke sini dari pukul 07.00-16.00 WIB, kamu akan disuguhi dengan pemandangan pedesaan yang hijau dengan letak candi yang unik!

Desa Bejijong

Photo: Cak Parikesit via Google Maps

Liburanmu menjelajah situs peninggalan Kerajaan Majapahit enggak lengkap kalau belum berkunjung ke Desa Bejijong. Disebut juga sebagai Kampung Majapahit, Desa Bejijong merupakan tempat wisata sejarah berbasis seni budaya, sejarah alam, dan industri kreatif. Lokasinya berada di jantung bekas Ibukota Kerajaan Majapahit, yaitu Desa Bejijong, Trowulan.

Kampung Majapahit dikelilingi candi-candi indah yang masih terawat dengan baik oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Desa ini didesain untuk membangun kembali atmosfir pada zaman kerajaan kuno itu masih berjaya. Kamu akan menemukan banyak bangunan dengan arsitektur khas Majapahit, yaitu batu bata merah dan atap joglo.

Di area Kampung Majapahit tersedia fasilitas umum yang lengkap seperti mushala dan toilet. Terdapat juga tempat makan, spot foto, dan kios-kios souvenir. Selain mendapat wisata edukasi, kamu akan merasakan langsung suasana khas kerajaan yang syahdu!

Baca Juga: Mengenal Kampung Majapahit Purwokerto, Sejarah dan Daya Tariknya

Sepakat enggak, kalau liburan bukan hanya pergi ke pantai atau pengunungan? Kini kamu punya pilihan baru untuk berwisata. Yuk, siapin jadwal liburanmu dan kenali peninggalan nenek moyang di Trowulan, Mojokerto!

Setelah seharian menelusuri relik Kerajaan Majapahit, pastikan kamu pulang ke cabin-mu yang nyaman di Bobocabin Pacet. Basuh lelahmu dengan relaksasi di private bathroom menggunakan air panas yang tersedia. Kalau kamu masih punya tenaga, kamu bisa berjalan-jalan di area luar cabin yang cantik. Pakai jaket hangat dan sandal ternyamanmu, ya, untuk merasakan sejuknya udara hutan di malam hari!

Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut, download aplikasi Bobobox!

Header photo: Bobobox Internal Asset

Bobocabin Bobobox

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles