tradisi padusan

5 Fakta dan Sejarah Tradisi Padusan dari Pulau Jawa. Wajib Tahu!

Bobobox.co.idIndonesia terkenal dengan tradisinya adatnya yang beragam dan sakral. Salah satunya adalah tradisi padusan yang berasal dari Pulau Jawa. Sama halnya dengan ngabuburit, tradisi padusan merupakan ritual yang wajib dilakukan untuk menyambut bulan Ramadhan.

Tradisi padusan ini merupakan simbol pembersihan diri agar setiap orang memasuki bulan Ramadhan dalam keadaan suci secara lahir batin. Hal ini dipercayai oleh masyarakat Jawa untuk menjaga iman dan kuat terhadap godaan selama melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan.

Tradisi ini dilakukan dengan cara membasahi sekujur tubuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air. Satu hari sebelum memasuki bulan Ramadhan, masyarakat akan beramai-ramai melaksanakan tradisi padusan di kolam renang, pantai, dan objek wisata air lainnya.

Dalam artikel kali ini, Bob akan memberikan informasi mengenai fakta-fakta dan sejarah tentang tradisi padusan dari Pulau Jawa. Yuk, simak artikelnya sampai habis!

Sejarah Tradisi Padusan

Istilah “padusan” berasal dari kata “adus” yang artinya “mandi”. Jadi, padusan ini artinya mandi atau mensucikan diri dengan air bersih menyambut bulan suci Ramadhan. Dalam prakteknya, masyarakat akan pergi ke sumber air atau tempat wisata air setempat beramai-ramai. Dengan melakukan padusan, masyarakat percaya dosa-dosanya di masa lalu akan hanyut bersama aliran air dan memasuki bulan Ramadhan dalam keadaan suci jiwa raga.

Berdasarkan sejarah, tradisi padusan ini telah berlaku sejak masuknya ajaran Islam ke Pulau Jawa. Pada zaman Kerajaan Majapahit, para ksatria, brahmana, hingga empu terbiasa melakukan mandi besar atau “adus” untuk mensucikan diri. Dapat dikatakan, tradisi padusan ini merupakan budaya serapan dari kebudayaan peninggalan agama Hindu, Budha, dan Animisme yang lebih dulu berkembang di Pulau Jawa.

Kemudian, Wali Songo memadukan tradisi Jawa tersebut dengan agama Islam menjadi tradisi padusan. Tradisi ini memiliki makna di mana sebelum manusia meminta rahmat kepada Allah SWT, manusia harus mensucikan jiwa dan raganya terlebih dahulu. Caranya yaitu dengan melakukan mandi suci atau padusan.

Tradisi padusan ini telah dilakukan secara turun-temurun oleh nenek moyang hingga menjadi sebuah adat. Dalam pelaksanaannya, tidak ada aturan resmi yang mengatur adanya proses ritual padusan. Sehingga, padusan dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya dengan mandi biasa disertai niat membersihkan diri atau ada juga yang melakukannya dengan disertai prosesi tertentu.

Di Pemandian Cokro Tulung, Klaten, Jawa Tengah, tradisi padusan dilakukan dengan prosesi khusus. Biasanya, para pengunjung yang merupakan muda-mudi duduk di depan kolam kecil sebagai mata air. Lalu, mereka akan mengguyur kepala mereka secara bergantian dengan gayung berisi air kembang.

Saat ini, tradisi padusan telah bergeser menjadi kegiatan wisata berenang. Bahkan dalam pelaksanaannya, padusan akan disertai dengan hiburan seperti panggung dangdut, atraksi reog, karnaval, dan lain-lain.


Baca Juga: Mengenal Fakta Keris, Salah Satu Senjata Tradisional Indonesia Yang Sudah Diakui Dunia


5 Fakta Tradisi Padusan

Setelah mengetahui sejarah tentang tradisi padusan, Bob akan ungkap 5 fakta mengenai padusan. Fakta-fakta tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Makna Padusan

Padusan dilakukan sebagai simbol pembersihan diri sehingga bersih secara jiwa dan raga. Juga agar membuat seseorang siap menyambut dan beribadah dengan khusyuk selama bulan Ramadhan.

Selain itu, tradisi ini juga dimaknai sebagai momen untuk introspeksi diri dan merenungkan dosa-dosa yang telah dilakukan selama ini. Hal tersebutlah yang membuat tradisi padusan sebaiknya dilakukan di tempat yang tenang dan sepi seorang diri.

Sebab, suasana hening yang syahdu dapat membuat seseorang lebih fokus dalam berintrospeksi dan memiliki niat yang lurus. Sehingga tujuan pelaksanaan tradisi padusan terpenuhi dengan baik.

2. Tradisi Padusan di Yogyakarta

Tradisi padusan telah dilestarikan di Yogyakarta sejak zaman pemerintahan Hamengkubuwono I. Saat itu, tradisi ini rutin dilaksanakan di kolam-kolam masjid atau di sumber mata air yang dipilih oleh Keraton.

Tradisi yang berasal di Yogyakarta pada waktu itu dilakukan secara terpisah bagi laki-laki dan perempuan. Para lelaki akan turun ke kolam-kolam dan menceburkan diri ke dalamnya. Sementara itu, para perempuan melakukan hal yang sama di tempat berbeda yang lebih tertutup.

Memasuki tahun 1950, tradisi ini lebih ditekankan kepada pembersihan rohani. Sehingga orang-orang lebih memilih untuk melakukan padusan di rumah masing-masing dan tidak lagi mendatangi kolam-kolam masjid.


Baca Juga: Tidak Hanya Dilakukan Oleh Umat Muslim, Simak Tradisi Puasa Di Berbagai Agama Berikut Ini!


3. Pencemaran Sumber Air Murni

Saat tradisi padusan masih sering dilakukan, lokasi sumber air biasanya ditentukan langsung oleh Sultan yang memerintah saat itu. Namun, seiring perkembangan zaman dan padatnya pemukiman penduduk, sumber air murni telah banyak dicemari warga.

Akibatnya, semakin banyak sumber air murni yang tidak bisa lagi digunakan untuk melaksanakan tradisi ini. Mengingat air sebagai sarana tradisi tersebut yang merupakan simbol hubungan manusia dengan Tuhannya. Air yang digunakan harus bersih dan murni.

4. Bisa Dilakukan di rumah

Sebelumnya, tradisi padusan dilakukan dengan cara masyarakat berbondong-bondong pergi ke sumber air murni dan mensucikan diri bersama-sama. Namun, sebagaimana disebutkan sebelumnya terkait berkurangnya sumber air murni. Masyarakat disarankan untuk melakukan budaya inidi rumah masing-masing.

Hal tersebut demi menjamin kebersihan dan juga kesehatan setiap orang. Sebab, yang terpenting dari padusan adalah kesungguhan niatnya, di mana pun ritual tersebut dilakukan tidak menjadi masalah. Melakukan padusan di rumah juga sama sakralnya dengan melakukannya di sumber air murni.

Hal tersebut juga dapat menghindari adanya kegoyahan dalam niat melakukan tradisi tersebut. Selain itu, jika tetap memaksakan untuk dilakukan di pemandian umum atau sumber air yang kemurniannya belum terjamin, malah akan lebih berisiko.


Baca Juga: Sambut Paskah Dengan 7 Tradisi Unik Perayaan Paskah Di Dunia Berikut Ini, Meriah Loh!


5. Dilakukan Sesuai Ajaran Agama

Filosofi inti dari tradisi padusan adalah untuk membersihkan dan mensucikan diri untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Oleh sebab itu, pelaksanaannya haruslah sesuai dengan ajaran agama. Misalnya tidak mandi bercampur dengan lawan jenis, menggunakan pakaian yang tertutup, dan niat yang lurus.

Lain halnya dengan tren yang terjadi saat ini. Di mana tradisi ini dilakukan bersama-sama, bercampur antara laki-laki dan perempuan, di tempat pemandian umum. Tidak jarang juga para perempuan mengenakan pakaian renang yang terbuka atau pakaian ketat.

Hal tersebut tentunya telah menyimpang dari niat dan aturan agama. Sehingga tradisi tersebut maknanya tidak bergeser menjadi kegiatan wisata mandi ramai-ramai.

Tenangkan Jiwamu dan Lepas Penat dengan Menginap di Bobocabin Padusan Mojokerto

Selain nama tradisi, padusan juga merupakan nama sebuah desa di Mojokerto, Jawa Timur. Kamu pasti sudah tahu bahwa Mojokerto adalah salah satu kota yang menawarkan banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Selain itu, Mojokerto juga dikenal dengan sejarah dan budaya peninggalan Kerajaan Majapahit yang menarik untuk dijelajahi. Nah, jika kamu berencana untuk berlibur ke Mojokerto, jangan lupa menginap di Bobocabin Padusan, ya!

Bobocabin Padusan akan memberikan pengalaman menginap yang menyenangkan! Kamu akan mendapatkan cabin yang dikelilingi pepohonan rindang, pemandangan danau yang indah, dan udara yang segar. 

Fasilitas lengkap seperti kasur yang nyaman, wifi, smart window, bluetooth speaker, dan masih banyak lagi. Terdapat juga mood lamp yang bisa kamu atur warnanya sesuka hati untuk menambah kenyamanan kamu selama menginap.

Tunggu apa lagi? Unduh aplikasi Bobobox sekarang juga dengan klik link ini untuk informasi lebih lengkap!

pemandangan alam dari kabin

 

Foto utama oleh: Pixabay via Pexels

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles