review taman sari jogja istana air taman sari

Istana Air Taman Sari, Destinasi Wajib untuk Kalian yang Berlibur ke Jogja

Suasana Jogja memang tak bisa dibandingkan dengan suasana kota-kota lain. Mungkin inilah alasan KLa Project mengabadikan kota ini dalam lead single mereka dari album Kedua, Yogyakarta. Katon Bagaskara dan Adi Adrian menggambarkan atmosfer Yogyakarta yang hangat secara sederhana, namun bermakna. Setiap sudut kota menawarkan keramahan yang akan membuatmu merasa nyaman.

Dua puluh sembilan tahun sejak lagu Yogyakarta dirilis, Kota Gudeg ini berhasil menunjukkan eksistensinya sebagai destinasi liburan utama di Indonesia. Kehidupan kota modern berjalan selaras dengan budaya tradisional yang masih terjaga. Selain itu, beragam atraksi wisata hadir untuk memberikan pengalaman berlibur yang unik dan mengesankan. Tak heran jika Jogja sering menjadi salah satu pilihan tujuan wisata, terutama saat musim libur sekolah.

Dilansir dari Statistik Kepariwisataan DI Yogyakarta tahun 2018, sebanyak 26.515.788 wisatawan domestik berkunjung ke Jogja. Sementara itu, jumlah wisatawan mancanegara yang datang mencapai 600.102 orang. Wah, jumlah yang signifikan, ya! Untuk mengakomodasi para wisatawan, Yogyakarta memiliki 685 akomodasi yang didominasi oleh wisatawan Malaysia dan Singapura sebagai pengunjung internasional terbanyak.

Jika kamu berencana menghabiskan liburan di Yogyakarta, ada beragam atraksi wisata yang bisa kamu kunjungi. Namun, setiap kota pasti memiliki staple destination yang wajib dikunjungi. Untuk Yogyakarta, Taman Sari adalah salah satunya. Bangunan peninggalan Kesultanan Yogyakarta ini akan membawamu menyaksikan kemegahan monarki yang terbentuk pada tahun 1755 ini. Berikut adalah ulasan dari Bob mengenai Istana Air Taman Sari!

Tentang Taman Sari

Istana Air Taman Sari merupakan situs yang dibangun pada tahun 1758 di era Sultan Hamengkubuwono I. Situs ini merupakan semacam kompleks besar yang memuat kolam-kolam pemandian, taman, dan beberapa bangunan untuk keluarga kerajaan. Pembangunan Istana Air Taman Sari selesai di era Sultan Hamengkubuwono II pada sekitar tahun 1765. Taman Sari sendiri berjarak sekitar 1 kilometer dari Keraton Yogyakarta. Kompleks Taman Sari dan bangunan-bangunannya mencerminkan perpaduan gaya arsitektur Portugis dan Jawa.

Kompleks Taman Sari merupakan kompleks “serbaguna”. Selain memiliki kolam-kolam pemandian, di sini juga dulu terdapat beragam fasilitas yang digunakan oleh keluarga kerajaan. Dilansir dari Reservasi, Taman Sari pernah memiliki danau buatan, taman, lorong bawah tanah, masjid, hingga drawbridge. Berdasarkan Native Indonesia, Taman Sari juga memiliki dinding tinggi yang berfungsi sebagai benteng dengan ketebalan sekitar 125 sentimeter.

Sayangnya, sebagian kawasan Taman Sari sempat rusak di tahun 1812 akibat penyerbuan Inggris ke Keraton Yogyakarta. Perang Jawa yang terjadi pada tahun 1825-1830 juga ikut merusak area taman dan beberapa bangunan di situs ini. Puncaknya, gempa bumi di tahun 1867 menghancurkan beberapa bangunan dan fasilitas air di Taman Sari. Sejak saat itu, situs ini tak terurus dan dimanfaatkan oleh orang-orang untuk membangun tempat tinggal.

Untungnya, pemerintah melakukan restorasi di awal tahun 1970-an. Meskipun hanya area pemandian saja yang berhasil diselamatkan, setidaknya kita masih bisa melihat sisa kemegahan Taman Sari saat ini. Dengan kecantikannya, situs ini menjadi salah satu objek wisata populer di Jogja, selain Keraton Yogyakarta.

Kompleks Taman Sari

Saat ini, Taman Sari lebih dikenal dengan kolam pemandiannya. Namun, di zaman dahulu kompleks ini terdiri atas 57 bangunan yang tersebar di area seluas 10 kilometer persegi. Wow, luas sekali! Saking luasnya, kompleks ini bahkan dibagi menjadi empat bagian. Nah, bagian kompleks yang dibuka untuk umum sebagai tempat wisata adalah bagian kedua. Bagian-bagian kompleks yang lain sudah dialihfungsikan atau hancur. Wah, sayang sekali, ya.

Bagian pertama Taman Sari berada di sisi barat. Dulu, di sini terdapat danau buatan yang dikenal dengan istilah “segaran”. Di tengah danau, terdapat pulau buatan yang memiliki beberapa bangunan kecil. Untuk mencapai satu bangunan dari bangunan lainnya, seseorang bisa melewati lorong bawah tanah. Sayangnya, danau ini kemudian dikeringkan dan ditanami berbagai tanaman. Sekarang, area bekas danau ini digunakan sebagai pemukiman warga yang dikenal dengan nama Kampung Taman.

Di kampung ini, kamu masih bisa melihat beberapa bangunan yang sempat menjadi bagian dari Kompleks Taman Sari. Bangunan-bangunan ini sudah beralihfungsi menjadi tempat tinggal, bahkan warung. Karena suasananya yang khas, kampung ini pernah beberapa kali digunakan sebagai tempat syuting film yang berlatar lokasi di Jogja, lho!

Gerbang Menuju Taman Sari

Bagian kedua Taman Sari adalah kawasan yang bisa kita kunjungi dan terjaga. Sebenarnya, area ini bukanlah bagian yang paling ikonik dari Taman Sari. Namun, kawasan ini berhasil diselamatkan pada program restorasi di tahun 1970-an dan menjadi area yang paling “utuh”. Untuk mencapai kawasan ini, kamu bisa melewati gerbang megah yang berada di sisi barat dan timur. Gerbang barat tampil mencolok dan majestic dengan fasad putih dan ukiran bergaya floral dan burung.

Sementara itu, gerbang timur terkesan lebih sederhana, tetapi tetap cantik dengan sepasang naga yang menyambut tamu di kedua sisi pintu. Gerbang ini menjadi pintu utama yang dilalui para pengunjung untuk menuju area utama bagian kedua Taman Sari. Setelah memasuki gerbang ini, kamu akan tiba di taman berbentuk segi delapan. Dari taman ini, barulah kamu bisa menuju kolam-kolam pemandian.

Umbul Pasiraman

Bagian kedua Taman Sari yang dibuka untuk umum dikenal dengan nama Umbul Pasiraman. Kolam utama bernama Umbul Muncar merupakan kolam yang paling sering kamu lihat di Instagram. Kolam besar ini dipisahkan oleh sebuah jalan kecil. Di sisi utara dan selatan area pemandian terdapat bangunan yang digunakan sebagai tempat beristirahat atau berganti pakaian. Nah, bangunan yang berada di sisi selatan tampil megah dengan menara pada bagian tengahnya. Konon, pada zaman dahulu menara ini digunakan oleh Sultan untuk melihat selir-selirnya mandi di kolam.

Kolam-kolam ini dihiasi oleh air mancur dan pot bunga besar. Selain Umbul Pasiraman, di sisi selatan gedung selatan terdapat satu kolam lagi. Namun, kolam ini konon hanya digunakan oleh Sultan dan selir-selirnya. Oh, ya! Saat berkunjung ke area pemandian, kamu mungkin bisa melihat bahwa kolam-kolam yang ada terisi air. Namun, perlu diingat bahwa pengunjung tidak diizinkan mandi atau berenang di kolam-kolam ini. Selain itu, pastikan kamu juga tidak sampai mengotori kawasan ini atau membuang sampah sembarangan, ya!

Sumur Gumuling

Bangunan lain yang tak boleh terlewatkan saat berkunjung ke Kompleks Taman Sari adalah Sumur Gumuling. Berada di kawasan eks-segaran, Sumur Gumuling merupakan bangunan berbentuk lingkaran yang bisa diakses melalui terowongan bawah tanah.Dilansir dari Jejak Piknik, Sumur Gumuling dulu digunakan sebagai masjid bawah tanah. Focal point bangunan ini adalah empat buah tangga yang saling bertemu di tengah, kemudian terhubung dengan satu tangga lain.

Keempat tangga tersebut berada di atas sebuah kolam.Ada beberapa ceruk di dinding yang melingkar. Salah satunya digunakan sebagai mimbar untuk salat. Dengan atap terbuka, area tangga ini menjadi salah satu spot Instagrammable yang bisa kamu manfaatkan. Tidak jarang area ini juga digunakan sebagai spot foto pre-wedding.

Nah, ada salah satu informasi trivia unik tentang Sumur Gumuling! Dilansir dari One Punchman Fandom, bangunan Monster Association yang ditampilkan di komik volume ke-115 memiliki desain yang sangat mirip dengan Sumur Gumuling. Wah, kita harus berbangga karena salah satu destinasi wisata di Jogja bisa eksis di dunia manga, ya.

Lokasi dan Tiket Masuk ke Taman Sari

Untuk kalian yang ingin berkunjung ke Kompleks Taman Sari saat berlibur di Jogja, destinasi wisata ini beralamat di Jalan Tamanan, Patehan, Kecamatan Kraton, Lokasinya berjarak sekitar 1 kilometer dari Kompleks Keraton Yogyakarta. Tidak begitu jauh, ‘kan? Dari kawasan Malioboro, objek wisata ini berjarak sekitar 2,5 kilometer.

Tiket masuk ke kawasan ini dibanderol dengan harga Rp5.000 per orang untuk wisatawan domestik, serta Rp7.000 per orang untuk wisatawan mancanegara. Jika kamu ingin menggunakan jasa pemandu wisata, biaya tiket masuk yang perlu dikeluarkan adalah Rp25.000 per orang. Cukup terjangkau, bukan?

Jadwal Buka Taman Sari

Destinasi wisata Jogja yang satu ini buka setiap hari. Namun, yang perlu diperhatikan adalah jam bukanya. Taman Sari hanya buka mulai pukul 8 pagi hingga 2 sore saja. Namun, informasi dari pencarian Google menunjukkan bahwa objek wisata ini buka mulai pukul 9 hingga 3 sore. Untuk berjaga-jaga, ada baiknya kamu tidak datang melebihi pukul 2 sore. Selain itu, hindari akhir pekan karena biasanya jumlah pengunjung meningkat dan kawasan ini menjadi sangat ramai.

Cari Tempat Menginap? Bobobox Aja!

Sebelum kamu berangkat berlibur, tentunya kamu harus sudah mempersiapkan liburanmu sejak awal. Bingung memilih tempat menginap yang nyaman dan terjangkau? Hotel kapsul bisa menjadi opsi yang tepat, terutama untuk kalian para solo traveler. Salah satu pilihan hotel kapsul yang layak kamu pertimbangkan adalah Bobobox.

Bobobox hadir dengan pod-pod yang luas bergaya futuristik untuk menunjang istirahatmu. Hotel kapsul ini juga memadukan kenyamanan beristirahat dengan kemudahan mengakses fasilitas melalui satu aplikasi. Kamu bisa mengunduh aplikasi Bobobox untuk iOS dan Android secara gratis. Aplikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai media reservasi, tetapi juga perangkat kendali serbaguna! Membuka pintu pod, mengubah pencahayaan, dan mendengarkan lagu, semua bisa dilakukan melalui aplikasi Bobobox! Asyik, ‘kan?

Jadi, jangan diam saja! Segera rencanakan liburan yang kamu impikan dan unduh aplikasi Bobobox ke ponselmu. Pesan Pod kamu sekarang dan dapatkan promo-promo menarik!

Header photo: Fuad Najib via Unsplash

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles