Salah satu destinasi wisata yang bisa kamu kunjungi selama liburan di Jakarta adalah Museum Taman Prasasti. Museum satu ini memiliki keunikan tersendiri dibanding museum pada umumnya.
Pasalnya, museum yang berlokasi di Jalan Tanah Abang No.1 ini memiliki berbagai koleksi prasasti nisan kuno serta miniatur makam khas dari puluhan provinsi di Indonesia.
Selain itu, tempat wisata ini juga memiliki beragam koleksi kereta jenazah antik.
Untuk mengetahui lebih lanjut soal tempat wisata Jakarta ini, tak ada salahnya untuk mengetahui sejarah Museum Taman Prasasti.
Daripada berlama-lama, langsung saja simak ulasan lengkap yang Bob himpun berikut ini.
Sejarah Museum Taman Prasasti
Museum Taman Prasasti merupakan salah satu museum cagar budaya yang menyimpan peninggalan masa kolonial Belanda.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, koleksi yang tersimpan di museum ini meliputi prasasti nisan kuno, miniatur makam, dan kereta jenazah antik.
Sejarah Museum Taman Prasasti bermula dari sebuah area pemakaman umum yang bernama Kebon Jahe Kober. Pemakaman ini memiliki luas 5,5 hektare.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1795, lahan tersebut mulai digunakan untuk menggantikan kuburan lain yang berada di samping Gereja Nieuw Hollandsche Kerk yang mulai penuh.
Pada 9 Juli 1977, pemakaman Kebon Jahe Kober resmi dijadikan museum dan dibuka untuk publik.
Koleksi tempat wisata tersebut berupa prasasti, nisan, dan makam sebanyak 1.372 buah yang terbuat dari batu alam, marmer, dan perunggu.
Seiring berkembangnya waktu, luas museum ini mulai menyusut. Saat ini sendiri, Museum Taman Prasasti hanya tinggal 1,3 hektare saja lantaran perkembangan kota Jakarta yang sangat masif.
Baca Juga: 10 Tempat Wisata Jakarta yang Keren dan Asyik untuk Liburan Keluarga
Apa Saja Manfaat Berkunjung ke Museum Taman Prasasti?
Beberapa manfaat yang dapat kamu dapatkan jika berkunjung ke Museum Taman Prasasti, yaitu:
- Peningkatan Pengetahuan Sejarah: Berkunjung ke museum ini membantu pengunjung untuk memahami sejarah dan budaya Indonesia yang lebih dalam, sehingga meningkatkan pengetahuan mengenai masa lalu.
- Menghagai Kehidupan dan Kematian: Museum ini dapat mengingatkan pengunjung akan nilai hidup dan kematian, mendorong refleksi yang lebih mendalam tentang arti hidup dan bagaimana menjalani kehidupan dengan lebih baik.
- Penghormatan terhadap Warisan Budaya: Mengunjungi museum ini juga dapat meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya dan sejarah lokal, serta menyadarkan pentingnya pelestarian situs bersejarah untuk generasi mendatang.
Objek dan Koleksi Museum Taman Prasasti yang Wajib Dilihat
Museum Taman Prasasti buka setiap hari Selasa hingga Minggu pukul 09.00-15.00. Untuk memasuki area museum, kamu hanya perlu membayar biaya mulai dari Rp5.000 saja.
Terdapat beberapa area dalam museum ini. Agar tidak bingung saat mengunjunginya, berikut panduan area yang bisa kamu kunjungi:
1. Area J
Objek dan koleksi Museum Taman Prasasti yang wajib dikunjungi pertama adalah Makam Pualam dengan hiasan sebuah buku milik Dr. H. F. Roll. Makam ini sendiri berlokasi di Area J.
Bagi yang belum tahu, H.F. Roll adalah pendiri STOVIA atau sekolah kedokteran pada zaman penjajahan Belanda. Sekolah ini menjadi cikal bakal Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia.
Terdapat dua buah peti jenazah yang disimpan di sebuah kotak mika transparan di bagian sudut area J.
Kedua peti tersebut dulunya digunakan untuk membawa jenazah proklamator Indonesia, yakni Soekarno dan Hatta. Karena keduanya beragama Islam, peti jenazahnya tidak ikut dikuburkan.
2. Area I
Dulunya, banyak objek dan koleksi Museum Taman Prasasti yang bisa kamu temui di Area I.
Hanya saja, sejumlah jenazah yang dikuburkan di area tersebut kini sudah dipindahkan dengan cara disebarkan ke beberapa pemakaman lain.
Beberapa tulang jenazah tersebut sementara disimpan di Rumah Tulang.
Bangunan ini awalnya adalah makam keluarga A.J.W Van Delden, juru tulis di Indonesia Timur yang sempat menjabat sebagai ketua perdagangan VOC.
Konon, di area ini juga tersimpan jenazah Kapiten Jas. Jasadnya sendiri tidak bisa dipindahkan karena adanya pohon yang sangat besar.
Makam ini dipercaya bisa memberikan kesuburan, kemakmuran, dan keselamatan.
3. Area G
Tertarik mencari objek wisata lain yang ada di Museum Taman Prasasti? Coba kunjungi Area G, tempat replika tembok peringatan Pieter Erberveld berada.
Pieter sendiri adalah seorang keturunan Belanda-Thailand yang memiliki rencana untuk memberontak dan melakukan penyerangan terhadap pemerintahan Hindia Belanda.
Sayangnya, rencananya berhasil digagalkan sehingga ia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati yang mengerikan. Pieter dihukum mati dengan cara kedua tangan dan kakinya ditarik empat ekor kuda.
Untuk tembok peringatan Pieter, dulunya ditancapkan penggalan kepalanya dan dindingnya dipasang prasasti.
Sementara itu, terdapat patung Pastor Herikus Van Der Grinten yang berdiri di atas tugu berwarna cokelat di belakang area G.
Semasa hidupnya, Pastor Herikus Van Der Grinten adalah seorang pastor yang disayangi banyak orang karena punya jiwa kemanusiaan yang tinggi.
4. Area H
Area terakhir yang bisa kamu eksplor di Museum Taman Prasasti adalah Area H.
Di area ini, terdapat nisan yang dibangun di atas fondasi berbentuk segi delapan yang dimiliki oleh Mariamme Raffles.
Mariamme Raffles sendiri adalah istri dari Thomas Stamford Raffles, mantan Gubernur Hindia Belanda dan pendiri Kebun Raya Bogor.
Selain itu, ada juga nisan yang mampu mencuri perhatian. Nisan tersebut berukuran cukup lebar dari Marisa, seorang wanita suku Jawa yang dinikahi oleh A. Schultheiss.
Nisan ini dibuat untuk mengingatkan sebagian besar pribumi yang dijadikan sebagai simpanan pada masa itu.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Jakarta Instagramable Hits yang Wajib Kamu Kunjungi
Jam Operasional dan Harga Tiket
Bagi kamu yang tertarik berkunjung, Museum teletak di Jl. Tanah Abang I No. 1, RT.11/RW.8, Petojo Sel., Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, memiliki jam operasional dan harga tiket sebagai berikut:
Jam Operasional:
- Hari Operasional: Selasa – Minggu
- Waktu Operasional: 08.00 – 16.00
Harga Tiket:
- Dewasa: Rp 5.000
- Mahasiswa: Rp 3.000
- Anak-anak: Rp 2.000
Pastikan untuk memeriksa jam operasional dan harga tiket sebelum berkunjung, karena dapat berubah dari waktu ke waktu.
Lelah setelah Eksplorasi Museum Taman Prasasti Seharian?
Setelah mengitari keempat area Museum Taman Prasasti, kamu tentu merasa lelah dan butuh tempat yang nyaman untuk beristirahat.
Dari sekian banyak tempat, bagaimana jika kamu coba untuk menginap di Bobobox Tanah Abang?
Hotel kapsul ini menawarkan fasilitas mumpuni yang dijamin membuat momen beristirahat jadi makin nyenyak.
Selain itu, harga inap per malamnya terbilang cukup terjangkau. Jadi, dijamin tidak bikin kantong bolong.
Penasaran untuk mencobanya? Pesan saja pod yang kamu inginkan melalui aplikasi Bobobox. Yuk, menginap di Bobobox!
Header image: User:NaidNdeso, CC BY-SA 3.0 via Wikimedia Commons