Bicara soal tempat wisata religi di Mojokerto, pasti masyarakat sekitar akan menyebut Makam Troloyo sebagai salah satu destinasi wisata religi populer di sana.
Saat mengunjungi Makam Troloyo, kamu akan menemukan banyak peninggalan bersejarah tentang penyebaran Islam di Pulau Jawa.
Tak heran, banyak peziarah yang berkunjung ke Makam Troloyo untuk napak tilas jejak para wali.
Sejarah Makam Troloyo
Makam Troloyo Mojokerto adalah sebuah area pemakaman di daerah Troloyo.
Makam ini merupakan tempat bersemayamnya kakek dari Sunan Ampel, salah satu Walisongo sekaligus seorang dai di era Majapahit.
Beliau bernama Sayyid Muhammad Jumadil Qubro, atau yang kerap masyarakat panggil dengan nama Syekh Jumadil Qubro.
Makam ini sendiri usianya sudah ratusan tahun, sehingga masuk dalam kategori makam kuno.
Jika kamu perhatikan, pada batu nisan di kawasan makam ini tertulis angka tahun 1376.
Tahun tersebut sama dengan masa pemerintahan Majapahit. Artinya, usia makam tersebut sudah lebih dari 600 tahun!
Prasasti batu nisan tersebut adalah sangkaan tentang awal mula masuknya Islam di tanah Jawa.
Tak heran, banyak peziarah yang datang berkunjung ke kawasan makam ini. Salah satu tujuannya adalah untuk mempelajari sejarah masuknya Islam ke Indonesia, khususnya ke Pulau Jawa.
Baca Juga: Wisata Religius dengan Berkunjung ke Makam Wali Songo
Daya Tarik Makam Troloyo
Mengapa banyak wisatawan tertarik mengunjungi Makam Troloyo? Apa saja keistimewaannya?
Makam Troloyo Mojokerto Jawa Timur bukanlah makam orang biasa. Makam ini adalah tempat persemayaman seorang wali.
Berikut adalah sejumlah daya tarik Makam Troloyo yang membuat banyak peziarah ramai berkunjung ke sana:
Mengenal Sosok Syekh Jumadil Qubro
Banyak umat muslim yang mencintai ulama bernama Syaikh Jumadil Qubro ini. Faktanya, Syaikh Jumadil Qubro adalah seorang ulama besar asal Samarkand, Uzbekistan.
Ia merupakan salah satu dai atau penyebar Islam pertama di Nusantara. Penyebarannya sendiri dipelopori oleh perintah Sultan Muhammad 1 dari Turki Utsmani.
Syaikh Jumadil Qubro memiliki misi utama menyebarkan Islam di Majapahit. Ia merupakan moyang para wali di Jawa, seperti Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati, dan Sunan Kalijaga.
Mengenal Area Makam Troloyo
Memasuki kawasan Makam Troloyo, kamu akan menemukan dua kelompok makam.
Makam pertama adalah makam bagian depan, yang merupakan makam Syekh Jumadil Qubro dan berfungsi sebagai tempat wisata religi. Sedangkan, kelompok makam kedua adalah makam Wali Songo.
Selain makam Syekh Jumadil Qubro, kamu juga bisa menjumpai Makam Telu. Makam ini adalah makam Syekh Abdul Qodir Jailani Assyni, Syekh Maulana Sekhah, dan Syekh Maulana Ibrahim.
Kamu pun dapat menemukan petilasan di sini. Pada zaman dahulu, petilasan konon digunakan sebagai tempat para wali berembug tentang penyebaran agama Islam.
Puncak Ziarah Haul 15 Muharram
Makam Troloyo ramai dikunjungi dalam berbagai kesempatan. Namun, salah satu waktu khusus yang ramai oleh kunjungan peziarah adalah pada saat peringatan meninggalnya Syekh Jumadil Qubro.
Tercatat beliau wafat pada tanggal 15 Muharram 797 H atau 1376 M. Beliau wafat di usia di atas 100 tahun.
Setiap tanggal 15 Muharram, komplek Makam Troloyo sangat ramai karena acara haul, atau ulang tahun wafatnya Syekh Jumadil Qubro.
Pada saat haul, jumlah peziarahnya bisa mencapai 5.000 orang bahkan lebih.
Rute ke Makam Troloyo
Kamu bisa mendatangi Makam Troloyo di Jl. Syekh Jumadil Kubro, Desa Troloyo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Jika kamu naik roda empat dari pusat Kota Mojokerto menuju Makam Troloyo, kamu bisa perlu menempuh perjalanan sepanjang 16 kilometer. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 28 menit.
Jika memulai perjalanan dari Mojokerto, kamu bisa ikuti jalan raya yang mengarah ke Jombang. Jika sudah sampai di daerah Trowulan, kamu bisa belok kiri atau ikuti papan penunjuk arah ke area makam.
Fasilitas dan Jam Buka Makam Troloyo
Untuk menunjang kenyamanan peziarah yang berkunjung ke Makam Troloyo, kawasan makam ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
Tak jauh dari kawasan makam, kamu bisa menemukan area parkir yang sangat luas, musala atau masjid, tempat istirahat, dan toilet.
Harga Tiket Masuk ke Makam Troloyo
Bagi kamu yang tertarik ingin melakukan ziarah ke Makam Troloyo, kamu perlu membayar tiket masuk terlebih dahulu.
Tak perlu khawatir, tiket masuk ke kawasan Makam Troloyo ini dibanderol sangat murah, yaitu Rp5.000 per orang.
Perlu diketahui bahwa harga tiket masuk ini belum termasuk biaya parkir. Biaya parkirnya sendiri berbeda-beda tergantung jenis kendaraan yang dipakai.
Baca Juga: Sakral dan Penuh Makna, Ini Dia Tradisi Pemakaman Paling Unik di Dunia
Cobain Pengalaman Seru Menginap di Bobocabin Padusan, Mojokerto!
Setelah puas berwisata religi dan spiritual di sekitar Makam Troloyo Mojokerto, Bobocabin adalah tempat yang tepat untuk istirahatmu.
Dengan konsep futuristik yang mengusung teknologi Internet of Things, Bobocabin memberikan cita rasa modern selagi kamu menginap di tengah asrinya perbukitan Baturraden.
Kabin-kabin yang tersedia pun sudah punya fasilitas khas Bobocabin seperti Smart Window dan B-Pad.
Kamu bisa mengatur pencahayaan dan kegelapan kaca sesuka hati untuk mendapatkan privasi dan kenyamanan maksimal. Nikmati juga pemandangan indah dan sensasi sejuk perbukitan saat kamu keluar kabin di pagi hari.
Bobocabin juga telah menyediakan Wi-Fi untuk kamu yang hobi live update di media sosial. Tersedia pula fasilitas campfire dan barbeque agar pengalaman liburanmu kian berkesan.
Untuk keperluan kesehatan, Bobocabin juga menyediakan obat-obatan standar yang bisa kamu gunakan agar tubuh kamu tetap sehat dan fit.
Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut, yuk unduh aplikasinya di Play Store dan App Store!
Foto utama oleh: pariwisata.mojokertokab.go.id