sejarah keraton surakarta

Mengulik Sejarah Keraton Surakarta yang Penuh dengan Intrik

Keraton Surakarta adalah sebuah istana kerajaan yang terletak di Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Keraton Surakarta didirikan pada abad ke-18 oleh Sunan Pakubuwono II, yang juga dikenal sebagai Susuhunan Pakubuwono II.

Keraton ini menjadi salah satu pusaka budaya yang dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Jawa Tengah.

Selain sebagai tempat tinggal para keluarga kerajaan, Keraton Surakarta Hadiningrat juga berfungsi sebagai pusat kebudayaan dan tempat pembelajaran bagi masyarakat Jawa.

Salah satu acara yang menjadi ikonik dari Keraton Surakarta Hadiningrat adalah Grebeg Maulud, yang melibatkan ribuan warga dan pengunjung dari seluruh penjuru Jawa Tengah.

Dalam artikel kali ini, Bob akan mengulas tuntas tentang Keraton Surakarta, Jawa Tengah. Mulai dari sejarah, keunikan, hingga rute menuju ke sana. Yuk, simak selengkapnya!

Baca Juga: Napak Tilas Lewat 7 Destinasi Wisata Sejarah di Solo

Sejarah Keraton Surakarta

1. Sejarah Berdirinya Keraton Surakarta

Keraton Surakarta didirikan pada tahun 1745 oleh Sunan Pakubuwono II, yang juga dikenal sebagai Susuhunan Pakubuwono II.

Keraton Surakarta berdiri karena terjadinya perpecahan di Kesultanan Mataram, yang pada masa itu dipimpin oleh Pakubuwono II sebagai Sultan Mataram.

Pada awalnya, Pakubuwono II menjadi salah satu penguasa di Kesultanan Mataram yang memerintah wilayah di Jawa Tengah.

Namun, setelah terjadi perselisihan dengan sepupunya, Mangkubumi, pada tahun 1742, Pakubuwono II memisahkan diri dan mendirikan Keraton Surakarta di wilayah yang saat ini dikenal sebagai Kota Surakarta.

Pada masa awal berdirinya, Keraton Surakarta hanya memiliki wilayah yang cukup kecil.

Keraton ini kemudian memperluas wilayahnya melalui perjanjian dengan berbagai kerajaan di Jawa, seperti Kasunanan Yogyakarta, Kesultanan Banten, dan Kesultanan Cirebon.

Sunan Pakubuwono II kemudian memperkuat Keraton Surakarta dengan mengembangkan hubungan diplomatik dengan berbagai pihak, termasuk para pedagang asing dari Belkamu, Inggris, dan Portugis.

Ia juga melakukan reformasi dalam sistem pemerintahan dan administrasi kerajaan, sehingga Keraton Surakarta menjadi salah satu kerajaan terkuat di Jawa pada masa itu.

Sampai detik ini, Keraton Surakarta masih menjadi salah satu pusaka budaya yang dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Jawa Tengah.

Keraton Surakarta juga menjadi salah satu objek wisata sejarah yang populer di Indonesia.

2. Keraton Surakarta Hadiningrat

Keraton Surakarta Hadiningrat adalah nama resmi kerajaan dan istana Surakarta. Keraton ini masih dihuni oleh keluarga kerajaan dan berfungsi sebagai pusat kebudayaan Jawa Tengah.

Keraton Surakarta Hadiningrat terletak di Kota Surakarta, Jawa Tengah, dan merupakan salah satu keraton tertua di Indonesia. 

Sejak berdirinya, Keraton Surakarta Hadiningrat telah mengalami beberapa kali perubahan dalam sistem pemerintahan dan administrasinya.

Keraton Surakarta Hadiningrat terkenal dengan kebudayaan tradisional Jawa seperti tarian, musik, dan kerajinan.

Salah satu acara ikoniknya adalah Grebeg Maulud, sebuah acara tahunan yang dirayakan pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dan melibatkan ribuan warga serta pengunjung.

Hingga saat ini, Keraton Surakarta Hadiningrat masih berfungsi sebagai pusat kebudayaan Jawa Tengah dan menjadi salah satu objek wisata sejarah yang populer di Indonesia.Bobobox Maximum Comfort Banner

Baca Juga: Nginap di Bobobox Slamet Riyadi? Sempatkan Mampir ke 7 Tempat Wisata Ikonik Solo Ini

Mengenal Kompleks Keraton Surakarta dan Keunikannya

1. Bangunan

Keunikan Kompleks Keraton Surakarta ada pada bangunan dan objeknya yang memiliki makna serta fungsi tersendiri. Beberapa bangunan yang terdapat di kompleks ini antara lain:

a. Pagelaran

Pagelaran adalah sebuah ruang terbuka yang terletak di tengah-tengah kompleks istana. Ruang ini biasanya digunakan untuk upacara keagamaan dan pertunjukan seni tradisional Jawa.

b. Pendopo

Pendopo adalah bangunan yang biasanya digunakan untuk menerima tamu kerajaan. Bangunan ini memiliki atap yang tinggi dan tidak memiliki dinding di sisi-sisinya.

c. Dalem Ageng

Dalem Ageng adalah bangunan utama di Kompleks Keraton Surakarta. Bangunan ini menjadi tempat tinggal para sultan dan keluarga kerajaan.

d. Taman Sari

Taman Sari adalah sebuah taman yang terletak di belakang kompleks istana. Taman ini dibangun sebagai tempat rekreasi dan tempat mandi bagi para keluarga kerajaan.

e. Puro Mangkunegaran

Puro Mangkunegaran adalah sebuah kompleks istana yang terletak di sebelah utara Kompleks Keraton Surakarta. 

Puro Mangkunegaran didirikan oleh Pangeran Sambernyowo, seorang putra dari Susuhunan Pakubuwono III, yang memisahkan diri dari keraton pada abad ke-18.

Keunikan lain dari Kompleks Keraton Surakarta adalah adanya benda-benda dan benda pusaka yang tersimpan di dalamnya. 

Beberapa di antaranya adalah keris pusaka, perhiasan, lukisan, dan artefak bersejarah yang memiliki nilai sejarah dan kebudayaan yang tinggi. 

Salah satu keris pusaka yang paling terkenal adalah Keris Mpu Gandring, yang konon memiliki energi mistis dan menjadi pusaka yang dihormati oleh para pemuka agama dan tokoh-tokoh Jawa.

2. Pusat Kebudayaan dan Upacara Keagamaan

Selain itu, kompleks ini juga menjadi tempat pelaksanaan upacara keagamaan dan tradisional Jawa seperti Grebeg Maulud, Grebeg Syawal, dan Grebeg Besar. 

Acara-acara tersebut biasanya diadakan untuk memperingati hari besar Islam atau sebagai upacara syukuran dalam rangkaian acara adat Jawa.

Kompleks Keraton Surakarta juga menjadi pusat kebudayaan dan kesenian Jawa, tempat seniman dan budayawan kerap melakukan pementasan seni tradisional seperti wayang kulit, gamelan, dan tarian-tarian klasik Jawa. 

Selain itu, kompleks ini juga menjadi tempat pembelajaran bagi para generasi muda yang ingin belajar tentang budaya dan sejarah Jawa.

Dalam sejarahnya, Kompleks Keraton Surakarta pernah mengalami beberapa kali renovasi dan perbaikan, terutama setelah terjadinya gempa bumi dan perang. 

Namun, keunikan dan keaslian arsitektur Jawa klasik tetap terjaga dengan baik hingga saat ini, menjadikan kompleks ini destinasi wisata sejarah dan budaya yang populer di Jawa Tengah.

Baca Juga: Mengenal Ragam Macam Arti Filosofi di Balik Batik Solo

3. Daya Tarik Wisata Keraton Surakarta

Setelah kita mempelajari sejarah Keraton Surakarta, saatnya kita mengeksplorasi berbagai daya tarik yang ditawarkan kompleks istana ini:

a. Arsitektur yang Unik

Keraton Surakarta memiliki daya tarik utama berupa bentuk dan gaya arsitektur bangunan yang terlihat unik dan menarik perhatian.

Arsitektur Keraton Surakarta memiliki gaya campuran antara Jawa dan Eropa, dengan dominasi nuansa warna putih dan biru. 

Di dalam bangunan keraton terdapat beberapa kompleks bangunan dan ruangan yang memiliki fungsi dan makna tersendiri. 

Beberapa bangunan yang dapat dilihat oleh para pengunjung antara lain Pagelaran, Pendopo, Dalem Ageng, dan Taman Sari.

b. Museum Keraton

Museum Keraton di Keraton Surakarta menyimpan berbagai peninggalan dan koleksi sejarah kerajaan Surakarta. 

Terdapat koleksi pernak-pernik keseharian yang digunakan oleh anggota keluarga keraton, benda pusaka sejarah Keraton Surakarta seperti keris, tombak, pedang, wayang, hingga kereta kencana.

Pengunjung juga dapat melihat pemberian atau hadiah dari negara-negara lain untuk Keraton Surakarta.

c. Pagelaran Budaya

Pagelaran budaya menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang paling populer di Keraton Surakarta.

Pagelaran budaya ini menghadirkan arak-arakan serta upacara mengelilingi benteng keraton sambil membawa pusaka dan kerbau albino. 

Pengunjung dapat menyaksikan para penjaga istana yang mengenakan pakaian khas Surakarta secara lengkap.

Momen ini pun terbilang langka karena hanya diselenggarakan tiga kali setahun, yakni saat bulan Mulud, bulan Syawal, dan bulan Besar.

d. Perpustakaan Keraton Surakarta Hadiningrat

Perpustakaan yang sudah berusia puluhan tahun ini menyimpan berbagai buku peninggalan terdahulu dari Keraton Surakarta.

Perpustakaan ini juga menyimpan berbagai buku yang mengisahkan raja-raja Surakarta dan Dinasti Mataram. 

Selain itu, pengunjung juga dapat melihat koleksi surat kabar kuno—seperti Bromartani—yang disimpan di dalam ruangan khusus.

Semua ini menjadikan Keraton Surakarta tempat wisata yang sangat menarik dan wajib dikunjungi siapapun yang tertarik dengan sejarah dan kebudayaan Jawa.

Rute Perjalanan Menuju Keraton Surakarta

1. Perjalanan dengan Kereta Api

Jika kamu berada di luar kota Solo, maka salah satu cara terbaik untuk menuju Keraton Surakarta adalah dengan menggunakan kereta api. 

Solo memiliki stasiun kereta api yang cukup besar, yaitu Stasiun Balapan.

Setelah tiba di Stasiun Balapan, kamu dapat menggunakan transportasi umum seperti angkot, becak, atau taksi menuju Keraton Surakarta.

2. Perjalanan dengan Mobil atau Motor Pribadi

Jika kamu ingin lebih fleksibel dalam menentukan jadwal perjalanan, atau tidak ingin repot bergantung pada transportasi umum, kamu dapat menggunakan mobil atau motor pribadi.

Kamu dapat menggunakan aplikasi seperti Google Maps atau Waze untuk mengetahui rute terbaik menuju Keraton Surakarta.

Biasanya, jalur yang paling direkomendasikan adalah melalui Jalan Slamet Riyadi atau Jalan Adi Sucipto.

3. Perjalanan dengan Bus

Kamu juga dapat menggunakan bus untuk menuju Keraton Surakarta. Solo memiliki Terminal Tirtonadi yang merupakan terminal bus utama di kota ini. 

Kamu dapat membeli tiket bus dari kota-kota di Jawa seperti Semarang, Yogyakarta, atau Jakarta, dan sebagainya menuju Terminal Tirtonadi. 

Setelah tiba di Terminal Tirtonadi, kamu dapat menggunakan transportasi umum seperti angkot atau taksi menuju Keraton Surakarta.

4. Perjalanan dengan Pesawat Terbang

Jika kamu berada di luar Jawa, maka pilihan terbaik adalah dengan menggunakan pesawat terbang.

Solo memiliki Bkamura Internasional Adi Sumarmo yang melayani penerbangan domestik dan internasional.

Setelah tiba di bandara, kamu dapat menggunakan taksi atau menyewa mobil untuk menuju Keraton Surakarta.

Namun, jika kamu ingin perjalanan yang lebih mudah dan praktis, kamu juga dapat memesan paket wisata yang sudah termasuk transportasi, penginapan, dan tiket masuk Keraton Surakarta.

Baca Juga: Nginap di Bobobox Slamet Riyadi? Sempatkan Mampir ke 7 Tempat Wisata Ikonik Solo Ini

Ingin Melepas Penat setelah Jelajah Sejarah?

Ingin Melepas Penat setelah Jelajah Sejarah?

Setelah berkeliling dan menikmati wisata sejarah yang ada di Keraton Surakarta, kamu pasti merasa lelah.

Rasanya ingin merebahkan tubuh sejenak agar bisa kembali berjalan-jalan menjelajah keunikan Kota Surakarta.

Tidak perlu bingung, menginap saja di Bobobox Surakarta. Dijamin nyaman untukmu dan kantongmu!

Dengan harga terjangkau, kamu bisa mendapatkan fasilitas lengkap berupa pod yang luas, kasur yang empuk, dan lampu LED yang warnanya bisa kamu atur sesuai selera.

Kamu juga bisa bersantai sambil mendengarkan lagu melalui speaker Bluetooth yang tersedia di setiap pod.

Selain itu, kamu juga tidak perlu khawatir tentang transportasi dan akses jalan. Sebab, Bobobox Surakarta terletak di lokasi yang strategis.

Tunggu apa lagi? Dapatkan penginapan terbaik, kualitas eksklusif, dan harga terjangkau hanya di Bobobox. Unduh aplikasinya untuk reservasi dan informasi lebih lanjut.

 

Foto utama oleh: Fala Syam via Unsplash

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles