Selamat datang di dunia kuliner Batak Toba yang memikat! Kali ini, Bob akan mengajak kamu menjelajahi ragam makanan khas yang tak boleh kamu lewatkan saat berkunjung ke kawasan Toba.
Dikenal dengan kekayaan rempah-rempahnya, budaya Batak Toba memiliki sejumlah hidangan yang khas dan menggugah selera.
Misalnya saja, ada ikan arsik yang menggoda dengan rempahnya yang melimpah, hingga mie gomak yang disajikan dengan unik dan dilengkapi kuah santan lezat.
20 Kuliner Khas Batak Toba yang Lezat dan Legendaris
Yuk, jelajahi kelezatan kuliner Batak Toba yang akan membuat perjalananmu kian berkesan!
1. Ikan Arsik
Ikan mas na niarsik, atau dikenal juga sebagai ikan arsik, adalah salah satu makanan tradisional khas Batak Toba yang kaya rempah dan bumbu.
Istilah “na niarsik” mengacu pada proses mengeringkan atau memasak ikan hingga kuahnya mengering dan bumbunya meresap ke dalam daging ikan mas.
Jika proses memasaknya benar, Na Niarsik dapat bertahan hingga dua hari tanpa basi.
Na niarsik sangat penting dalam upacara adat Batak karena terkait dengan siklus kehidupan. Na niarsik disajikan dalam acara kelahiran, pernikahan, hingga acara pemakaman.
Bumbu yang digunakan dalam na niarsik sangat beragam dan kaya cita rasa. Terdapat 16 macam bumbu yang digunakan, termasuk andaliman, bunga kecombrang, dan bawang Batak.
Selain ikan mas, ikan laut seperti kembung dan kakap serta daging juga dapat digunakan sebagai bahan untuk diolah menjadi arsik.
Baca Juga: Asyik buat Nongkrong, Inilah 7 Cafe Unik di Medan yang Wajib Kamu Kunjungi
2. Manuk Napinadar
Manuk napinadar, atau sering juga disebut sebagai ayam napinadar adalah varian ayam bakar khas Batak Toba. Keunikan ayam napinadar terletak pada saus yang digunakan untuk mengolesi ayam setelah dipanggang.
Setelah dipanggang, ayam akan dilumuri dengan saus khusus yang disebut manuk.
Saus manuk ini terbuat dari campuran darah ayam, bawang putih bubuk, dan rempah-rempah yang kemudian dimasak hingga meresap ke daging ayam.
Dahulu, manuk napinadar hanya disajikan kepada para Datu atau dukun hulubalang perang, dan terkadang digunakan sebagai sesajen dalam upacara adat suku Batak.
Namun, kini ayam napinadar menjadi favorit masyarakat Batak Toba dan dapat ditemui di warung-warung nasi yang khusus menyajikan hidangan ini.
3. Kue Tradisional Lapet
Pencinta dessert wajib mencoba kue tradisional yang satu ini, yaitu lapet.
Kue lapet terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut, gula aren, dan air. Setelah bahan-bahan tercampur, adonan akan dikukus menggunakan daun pisang.
Lapet dapat dinikmati di berbagai warung dan restoran di sekitar Danau Toba. Aroma harum dari pembungkus daun pisang dan gula aren pada kue lapet ini dijamin akan menggugah selera!
4. Dali Ni Horbo
Dali ni horbo merupakan hasil olahan susu kerbau yang diproses hingga membentuk gumpalan seperti keju. Proses pengolahannya dilakukan secara tradisional tanpa menggunakan bahan kimia.
Susu kerbau yang digunakan hanya berasal dari induk kerbau yang baru melahirkan selama satu bulan.
Proses pengolahan dali ni horbo cukup sederhana, yaitu dengan memasak susu kerbau dengan air bersuhu sedang dan dipanaskan hingga mengental.
Untuk menghilangkan bau amis, olahan ini biasanya dicampur dengan air nanas atau air perasan daun pepaya.
5. Daun Ubi Tumbuk
Salah satu rekomendasi makanan khas Batak Toba yang tak boleh dilewatkan adalah daun ubi tumbuk.
Makanan ini tidak hanya lezat, tetapi juga menyehatkan, dan dapat ditemukan dengan mudah di berbagai tempat makan di sekitar Danau Toba.
Pembuatan daun ubi tumbuk sangatlah simpel. Daun ubi hanya perlu direbus bersama dengan bawang putih, bawang merah, dan buah rimbang.
Jika suka, kamu juga dapat menambahkan udang untuk melengkapi hidangan ini. Daun ubi tumbuk nikmat disantap bersama dengan nasi hangat dan sambal goreng teri kacang.
6. Dekke Naniura
Naniura, yang dalam bahasa Batak berarti ikan yang tidak dimasak melalui api tapi tetap lezat dan baik untuk dikonsumsi. Konsep kuliner ini sedikit mirip dengan sashimi dari Jepang dan ceviche dari Peru.
Perbedaannya terletak pada penyajian naniura yang disiram dengan bumbu halus berwarna kuning, sedangkan ceviche biasanya disajikan dengan irisan bawang merah besar di atasnya.
Dahulu, naniura hanya disajikan untuk raja-raja Batak, tetapi kini makanan khas ini bisa dinikmati oleh banyak orang.
Untuk memasaknya, ikan mas mentah dibersihkan dari durinya dan lendirnya terlebih dahulu. Kemudian, ikan direndam dengan air asam Jungga atau jeruk purut untuk mematangkannya.
Proses ini menjaga kualitas protein ikan mas tetap utuh karena tidak terkena panas api.
Ikan dianggap siap disantap ketika teksturnya kenyal dan mudah dirobek. Bumbu siram yang digunakan terdiri dari campuran 10 macam bumbu, termasuk andaliman dan kecombrang.
7. Sira Pege
Sira Pege adalaha makanan khas suku Batak yang unik. Makanan ini adalah menu wajib untuk menyantap ikan yang masih dalam kondisi mentah, mirip dengan sushi dari Jepang.
Sira Pege memiliki arti garam dan jahe. Selain kedua bahan tersebut, makanan ini juga terbuat dari bawang putih, bawang merah, dan cabe. Masyarakat Batak terbiasa membuat sira page dengan mencampurkan langsung ikan mentah yang diurap dengan sira pege lalu disiram dengan asam cuka supaya ikan cepat matang.
8. Sambal Andaliman
Sambal andaliman merupakan salah satu makanan legendaris khas Batak Toba yang tetap populer hingga saat ini.
Sambal ini memiliki rasa yang sangat khas karena menggunakan andaliman sebagai bahan utamanya, yang juga dikenal sebagai merica Batak dengan tingkat kepedasan yang kuat.
Sambal andaliman memiliki aroma jeruk yang khas dan memberikan sensasi pedas yang tajam.
Bagi masyarakat Batak, buah andaliman merupakan rempah wajib yang harus ada dalam masakan.
Selain andaliman, tambahan cabai rawit dan cabai keriting juga turut menambah menambah rasa pedas di dalamnya.
9. Mie Gomak
Makanan legendaris khas batak toba yang satu ini mungkin tak asing di telinga: mie gomak. Nama gomak sendiri berasal dari cara penyajiannya yang unik, yaitu digomak.
Artinya, mi tersebut digenggam dengan tangan dan dimasukkan langsung ke dalam wadah. Setelah itu, mi disiram dengan kuah santan yang ditaburi andaliman.
Mie gomak menggunakan mie yang sering disebut mi lidi atau dikenal juga sebagai mi besar oleh masyarakat Batak. Beberapa orang juga menyebut mie gomak sebagai spaghetti versi Batak.
Mi yang telah direbus biasanya dipisahkan dari kuah dan sambalnya. Biasanya, mie gomak disajikan dalam dua bentuk, yaitu dengan kuah atau goreng.
10. Sasagun
Makanan khas batak berikutnya adalah sasagun. Sasagun adalah jenis kudapan khas yang memiliki kesamaan dengan tipatipa. Namun, perlu ditekankan bahwa sasagun tidak hanya terdiri dari padi, melainkan juga mencampurkannya dengan gula aren serta parutan kelapa. Ada kebiasaan di kalangan masyarakat Batak untuk menambahkan berbagai jenis buah-buahan yang sedang musim seperti nanas, pepaya, durian, dan jeruk untuk memberikan variasi rasa.
Agar menghasilkan tekstur yang sedikit kasar, sasagun dapat diperkaya dengan campuran remahan kacang. Semua bahan ini kemudian disangrai hingga kering dan mendapatkan warna kecoklatan. Sasagun sangat cocok dinikmati sebagai teman santai dan saat berkumpul sambil menikmati secangkir teh hangat.
11. Tanggo-tanggo
Jika kamu menginginkan pengalaman mirip saksang namun tanpa rasa pedas, pilihan yang baik adalah mencoba tanggo-tanggo. Tanggo-Tanggo memiliki kesamaan dengan saksang, walaupun berbeda dalam ukuran potongan daging yang lebih besar dan dengan bumbu yang dipisahkan dari dagingnya.
Proses pembuatan Tanggo-Tanggo melibatkan penggorengan terlebih dahulu pada daging babi, lalu diberi bumbu untuk meresap. Makanan ini disajikan dengan kuah kaldu yang dihasilkan dari merebus daging babi atau bahkan anjing, sebagai pendamping makanan.
Selain menggunakan daging babi, tanggo-tanggo juga kadang diolah dengan menggunakan daging anjing. Baik menggunakan daging babi atau anjing, keduanya memiliki cita rasa yang menggugah selera.
12. Lapet
Makanan khas Batak berikutnya yang dikenal sebagai lapet memiliki proses pembuatan yang cukup sederhana karena terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan. Nama “lapet” sendiri berasal dari metode pembungkusannya yang melibatkan lipatan-lipatan daun pisang.
Lapet memiliki bentuk yang menyerupai limas segi empat atau nasi bungkus pada umumnya. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat lapet adalah tepung beras dan parutan kelapa matang, yang kemudian dicampur dengan gula merah atau gula aren.
Setelah dibungkus, adonan lapet dikukus hingga tercium bau aroma harum dari kue dan daun pisangnya. Umumnya, kue lapet dihidangkan dalam acara-acara adat suku Batak. Kombinasi rasa gurih dan manis pada lapet sangat cocok dinikmati bersama dengan secangkir kopi atau teh panas.
13. Kacang Sihobuk
Nama “sihobuk” berasal dari wilayah suku batak, yaitu Desa Sihobuk. Makanan ini dikenal sebagai hidangan khas Batak karena hanya dapat ditemukan di wilayah tersebut. Pada pandangan pertama, mungkin terlihat sepele, namun jika diperhatikan lebih mendalam dari segi rasa dan warnanya, akan terlihat perbedaan yang mencolok.
Kacang yang digunakan untuk membuat sihobuk dipilih dengan hati-hati agar menghasilkan kacang dengan isi yang padat. Kemudian, kacang direndam dalam bumbu asinan dan kemudian dipanggang dengan menggunakan pasir panas dalam wajan.
Rasa sihobuk jauh lebih gurih dan memikat dibandingkan dengan kacang biasa. Keistimewaan ini membuat sihobuk menjadi pilihan yang menarik. Makanan ini sering dijadikan sebagai oleh-oleh khas Batak karena banyak pusat oleh-oleh yang menjualnya.
14. Tipatipa
Tipatipa merupakan makanan ringan yang sering disajikan sebagai pendamping saat menikmati kopi atau teh. Tipatipa terbuat dari olahan padi yang telah matang, sehingga memiliki kandungan karbohidrat yang serupa dengan beras.
Proses pembuatan tipatipa dimulai dengan merendam padi dalam air bersih selama 2 hari. Setelah selesai direndam, padi kemudian dibersihkan dan dipilih yang memiliki kualitas baik. Langkah berikutnya adalah menjemur padi yang telah direndam, hingga menjadi kering dan memiliki warna kecoklatan.
Pada saat padi masih panas, padi tersebut dihaluskan hingga menjadi pipih. Setelah dihaluskan, padi yang pipih ini kemudian diayak untuk memisahkan beras dari kulitnya. Setelah itu, tipatipa sudah siap untuk dinikmati.
15. Sambel Tuktuk
Sambal tuktuk adalah jenis sambal tradisional yang merupakan kekhasan suku Batak. Sambal tuktuk dibuat dengan mencampur ikan yang telah dicincang dan diolah secara langsung. Sensasi rasa pedas yang khas dari sambal ini dihasilkan oleh perpaduan rempah andaliman yang memberikan rasa yang menggigit di lidah.
Sambal tuktuk sangat ideal sebagai pelengkap saat makan siang, dipadukan dengan nasi hangat dan berbagai hidangan lauk goreng. Tak heran bahwa sambal ini sangat populer dan mudah ditemui ketika kamu mengunjungi daerah suku Batak.
Baca Juga: Wajib Coba, Inilah 15 Kuliner Medan Halal yang Menggugah Selera
16. Natinombur
Natinombur merupakan makanan khas Batak yang terbuat dari bahan utama ikan. Makanan khas Batak satu ini dapat dibuat menggunakan berbagai jenis ikan air tawar, seperti ikan lele, ikan nila, ikan mujahir, dan ikan mas.
Sajian satu ini sekilas memang mirip dengan sajian ikan arsik. Bedanya, hidangan ini dibuat dengan cara dibakar dan kemudian disiram dengan sambal dan rempah yang melimpah. Cita rasanya yang kaya rempah dan pedas memang dijamin menggugah selera.
17. Itak Gurgur
Itak gurgur merupakan salah satu makanan khas Sumatera Utara yang cocok dijadikan kudapan. Selain lezat, itak gurgur juga sangat mudah disiapkan dalam waktu singkat.
Kudapan ini terbuat dari parutan kelapa muda, gula pasir. dan air panas. Meskipun sangat sederhana, rasa itak gurgur manis dan gurih, teksturnya pun legit di mulut. Jadi, jangan heran apabila itak gurgur kerap disajikan saat berkumpul bersama dengan keluarga atau saat kedatangan tamu.
18. Pohul-Pohul
Pohul-pohul merupakan salah satu jenis kue tradisional yang sangat populer di Sumatera Utara. Kudapan ini sangatlah mirip dengan itak gurgur. Yang membedakan adalah cara menyiapkannya, yakni dikukus hingga matang.
Kudapan tradisional khas Batak ini dahulu sering disajikan dalam acara adat Batak marhusip atau musyawarah adat persiapan pernikahan. Bentuk pohul-pohul yang menyerupai kepalan tangan dikatakan menjadi lambang dari pembicaraan adat kedua belah pihak (paranak dan parboru).
19. Kue Gadong
Kue gadong adalah makanan khas Batak yang sangat populer. Bila dilihat, kue gadong sekilas memang mirip dengan perkedel kentang. Akan tetapi, kue gadong ini terbuat dari tepung beras dan parutan kelapa yang dimasak dengan gula aren atau gula merah, hampir mirip dengan lapet.
Tapi, berbeda dengan lapet yang dimasak dengan cara dikukus, kue gadong ini dibuat dengan cara digoreng. Kue gadong paling nikmat apabila disantap selagi panas.
20. Cincang Bohan
Cincang Bohan adalah hidangan khas dari suku Batak Karo. Hidangan ini terbilang cukup unik, baik dari segi bahan maupun proses pembuatannya.
Cincang bohan dibuat menggunakan daun ubi, jantung pisang, rimbang, inti batang pisang, daun bawang, tomat, kencung, kemiri, kelapa, dan asam cikala. Campuran sayur tadi kemudian dicampurkan dengan daging, biasanya bisa daging sapi atau daging ayam. Lalu, semua bahan tersbeut disatukan dan dimasak menggunakan bambu muda.
Baca Juga: Liburan Sambil Belajar di 5 Museum Terkenal di Medan Ini
Keindahan Danau Toba di Bobocabin Signature Toba
Saat berlibur ke Danau Toba, sempatkan menginap di Bobocabin Signature Toba.
Berbekal konsep futuristik yang mengusung teknologi Internet of Things, Bobocabin siap menemani tidurmu di tengah asrinya alam dengan cita rasa modern.
Kabin-kabin yang tersedia sudah lengkap dengan fasilitas khas Bobocabin, seperti Smart Window dan B-Pad. Kamu bisa mengatur pencahayaan dan kegelapan kaca sesuka hati agar mendapatkan privasi dan kenyamanan maksimal.
Bobocabin Signature Toba juga menyediakan Wi-Fi untuk kamu yang hobi live update di media sosial. Kapan lagi bisa menikmati alam dan mengabadikan momen campfire dan barbeque dengan internet kencang?
Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut, yuk unduh aplikasi Bobobox di Play Store dan App Store!
Foto utama oleh: Tom Hermans via Unsplash