10 Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan Bus

10 Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan Bus

Perjalanan menggunakan bus AC bisa menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang, terutama yang kerap mengalami mabuk perjalanan.

Kondisi ini bisa menimpa siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki, anak-anak ataupun dewasa. Namun, biasanya mabuk perjalanan banyak dialami anak kecil 2-12 tahun dan perempuan hamil.

Gejala paling umum dari mabuk kendaraan adalah keringat dingin, mual, dan muntah. Untuk menghindari rasa tidak nyaman ini, cara mengatasi mabuk perjalanan bus berikut bisa kamu coba.

3 Penyebab Mabuk Perjalanan

3 Penyebab Mabuk Perjalanan

Photo: @ashtreeimages via Unsplash

Mabuk perjalanan bisa datang begitu saja. Di awal perjalanan, kamu mungkin masih baik-baik saja. Namun, tak lama, rasa pening, keringat dingin, mual, dan ingin muntah mulai muncul ke permukaan. 

Selain itu, kamu juga bisa menunjukkan gejala:

  • kelelahan
  • sakit kepala
  • rongseng
  • sulit konsentrasi
  • produksi air liur meningkat
  • wajah pucat
  • bernapas cepat atau sesak napas
  • kehilangan nafsu makan

Lantas, apakah yang menjadi penyebab munculnya gejala-gejala tidak nyaman tersebut? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Sering Mual Ketika Minum Susu? Hati-Hati, Bisa Jadi Kamu Lactose Intolerant!

1. Otak yang Kebingungan

Mabuk perjalanan terjadi karena adanya perbedaan sinyal yang diterima otak.

Misal, saat kamu sedang melakukan perjalanan dengan bus, telinga kamu mendengarkan sesuatu, mata melihat hal lain, sedangkan otot dan sendi merasakan hal lainnya.

Contoh nyatanya adalah mata yang melihat pemandangan pohon, yang artinya ada pergerakan.

Telinga bagian dalam juga merasakan pergerakan kendaraan, tapi otot dan sendi merasa bahwa tubuh kamu duduk diam alias tidak ada pergerakan.

Contoh lainnya adalah jika kamu sedang membaca buku atau melihat pada ponsel. Saat mata fokus pada objek yang diam, telinga justru merasakan pergerakan bus, misal pergerakan bus yang tersendat.

Dalam keadaan normal, otak bisa memahami semua data itu dan biasanya data-data tersebut memiliki keterkaitan dan masuk akal.

Namun, dalam perjalanan dengan bus, otak menangkap ketidakcocokan di antara pesan-pesan tersebut.

Saat organ-organ tubuh mengirimkan informasi yang berbeda, otak tidak bisa memahami apakah kamu sedang bergerak atau diam.

Reaksi kebingungan otak inilah yang membuat kamu tidak enak badan, sebab otak biasanya mengambil kesimpulan akhir bahwa tubuh sedang keracunan.

Untuk mengeluarkan racun tersebut, maka otak bereaksi dengan memuntahkannya atau paling tidak mengirim reaksi mual dan pusing.Bobobox Maximum Comfort Banner

2. Kendaraan

Mabuk perjalanan juga kerap dipicu oleh bau-bau tajam dan tidak sedap dari dalam bus, seperti pewangi kendaraan.

Mengingat selama perjalanan kamu tidak bisa bergerak atau menghindar, tubuh yang tidak terbiasa dengan aroma tersebut akan menolak dengan memberikan reaksi mual dan pusing.

Aroma yang tercium terus-menerus bisa menyebabkan gelisah dan mabuk sebab pada dasarnya kamu membutuhkan udara segar yang tidak berbau.

Saat terlalu lama mencium aroma tertentu, sistem saraf dan aliran darah pun terganggu sebab indra penciuman juga berhubungan dengan sistem saraf dan peredaran darah.

Selain itu, kurangnya kadar oksigen dan kadar karbon dioksida di dalam bus serta sistem suspensi yang tidak baik juga bisa berpengaruh pada kenyamanan tubuh.

3. Faktor Risiko Lainnya

Selain ibu hamil dan anak usia 2-12 tahun, faktor lain yang membuat seseorang lebih rentan terkena mabuk perjalanan adalah:

  • kurang istirahat dan tidur sebelum melakukan perjalanan
  • adanya perubahan hormonal akibat kondisi tertentu, termasuk haid atau konsumsi pil KB
  • riwayat mabuk perjalanan dalam keluarga
  • rasa takut atau kecemasan terhadap perjalanan jauh
  • penyakit tertentu, seperti migrain atau Parkinson
  • jalanan tidak rata

Tempat duduk juga bisa memberikan perubahan signifikan. Tempat duduk di depan biasanya dapat memberi kamu perjalanan yang lebih lancar dibandingkan tempat duduk lainnya.

Baca Juga: Habis Liburan Justru Sedih? Mungkin Kamu Punya Post Holiday Syndrome!

10 Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan Bus

10 Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan Bus

Photo: @odua via Freepik

1. Perjalanan Malam Hari

Karena penyebabnya adalah perbedaan informasi, salah satu cara terbaik untuk mengatasi mabuk perjalanan bus adalah dengan menghilangkan salah satu informasi tersebut.

Kamu bisa memilih perjalanan di malam hari untuk mengurangi jumlah informasi visual. Selain itu, saat malam tubuh biasanya lebih mudah tertidur daripada siang hari.

Dengan tertidur, otak tidak akan menerima informasi berbeda dari indra manapun. Kamu pun akan mendapat istirahat yang cukup untuk keesokan hari.

2. Duduk di Depan

Cara mengatasi mabuk perjalanan bus berikutnya adalah dengan memilih tempat duduk di depan.

Tempat duduk depan memungkinkan kamu untuk melihat jalanan sehingga otak bisa mengantisipasi pergerakan.

Area ini juga memberikan pemandangan luar yang membuat mata bisa melihat pergerakan yang dirasakan oleh telinga, sehingga sinyal yang dikirim ke otak sejalan dengan sinyal dari telinga.

3. Hindari Membaca atau Bermain Gawai

Mabuk perjalanan bisa semakin parah jika kamu berfokus pada hal-hal yang ada di dalam bus. 

Saat mata terfokus pada buku atau gawai, penglihatan tepi tetap mengenali adanya pergerakan. Ini kemudian menyebabkan kontradiksi di otak sehingga rasa tidak enak badan pun muncul.

Maka dari itu, jika kamu cenderung mudah mabuk perjalan, sebaiknya hindari membaca atau menggunakan gawai di dalam bus.

4. Istirahat yang Cukup

Kurang tidur dan badan lelah akan membuat kamu lebih rentan mengalami mabuk darat. Maka dari itu, pastikan kamu sudah istirahat yang cukup dan badan dalam keadaan fit sebelum memulai perjalanan.

5. Cari Distraksi

Saat rasa pening dan mual menyerang, cobalah cari selingan agar tubuh tidak terfokus pada ketidakanyamanan akibat mabuk perjalanan.

Kamu bisa mendengarkan musik, mengobrol, menguyah permen karet, atau bahkan menghitung domba dalam hati. 

Kamu juga bisa mencoba menutup mata lalu bernapas perlahan sambil meyakinkan diri bahwa kamu akan baik-baik saja.

Jika duduk di area depan, kamu bisa memfokuskan pandangan pada satu titik, misal cakrawala di depan mata, gunung di kejauhan, dan sebagainya.

Namun, pastikan kamu tidak melihat pada objek yang bergerak, seperti mobil-mobil yang berlalu lalang.

Dalam perjalanan jauh, bus biasanya akan berhenti di beberapa titik. Di momen ini, kamu bisa keluar sebentar untuk mencari udara segar, berjalan-jalan, atau minum air.

6. Jangan Sampai Perut Kosong

Naik bus saat perut kosong bisa membuatmu lebih rentan mabuk perjalanan.

Agar perut tidak rewel, makanlah dengan porsi cukup—tidak kurang atau kekenyangan—setidaknya 45-60 menit sebelum perjalanan.

Namun, kamu perlu memperhatikan makanan dan minuman apa yang kamu konsumsi. Pasalnya, makanan dan minuman yang buruk dapat menyebabkan mabuk perjalanan.

Hindari makanan berat, pedas, berlemak, dan asam sebab makanan tersebut sulit dicerna sehingga bisa menimbulkan rasa mual.

Jangan lupa juga untuk banyak minum air putih dan hindari soda dan alkohol di malam sebelum keberangkatan dan selama perjalanan.

Minuman berkafein seperti kopi juga sebaiknya dihindari. Jika tetap ingin minum kopi, konsumsilah dalam jumlah sedikit.

Kamu tetap bisa mengisi perut dengan makanan ringan yang mudah dicerna selama perjalanan, seperti cracker, roti, sereal, apel, dan pisang.

7. Makan Jahe atau Pepermin

Sejak zaman dulu, jahe kerap digunakan untuk meredam rasa mual saat perjalanan. Tanaman herbal ini berperan sebagai antagonis 5-HT3 yang tugasnya berkaitan dengan muntah.

Untuk mengonsumsinya, kamu tidak perlu memakan jahe mentah. Tanaman ini sudah hadir dalam beragam produk seperti permen, biskuit, hingga minuman, sehingga mudah dikonsumsi.

Jika tidak suka jahe, kamu bisa menggantinya dengan mint dalam bentuk permen atau teh.

8. Gunakan Aromaterapi

Aromaterapi juga bisa menjadi penyelamat saat tubuh mulai menunjukkan gejala mabuk perjalanan.

Kamu bisa membawa serta minyak aromaterapi yang kamu sukai, seperti minyak kayu putih, lavender, lemon, mint, atau rempah-rempah seperti adas dan kapulaga).

9. Jangan Banyak Bergerak

Saat gejala-gejala mabuk perjalanan mulai muncul, sebisa mungkin kurangi pergerakan tubuh, terutama kepala, bahu, pinggul, dan lutut.

Selain itu, pastikan posisi dudukmu nyaman. Mabuk perjalanan biasanya muncul jika kamu duduk menghadap belakang atau samping. Coba ubah posisi duduk agar menghadap ke depan.

10. Minum Obat

Jika kamu yakin bahwa cara mengatasi mabuk perjalanan bus di atas tidak ampuh, maka minum obat adalah pilihan yang tepat.

Kebanyakan obat antimabuk bekerja dengan menetralkan pengaruh bahan kimia yang dilepaskan otak selama mabuk perjalanan.

Agar efeknya terasa, obat antimabuk sebaiknya diminum sebelum kamu mabuk, alias sebelum perjalanan.

Beberapa yang bisa kamu coba adalah:

    • scopolamine atau hyoscine hydrobromide (tersedia dalam bentuk tablet dan koyo, bisa kamu tempelkan di belakang telinga empat jam sebelum perjalanan)
    • promethazine
    • dimenhydrinate (contohnya Antimo, Benadryl, dan Dramamine)
  • meclizine
  • Jika kamu tidak yakin obat mana yang cocok, berkonsultasilah terlebih dulu dengan dokter.

Baca Juga: Gampang, Cukup Praktikkan 8 Hal Ini untuk Jadi Wisatawan Ramah Lingkungan

Staycation Asyik di Bobobox!

Staycation Asyik di Bobobox!

Saat hari libur tiba dan bingung harus ke mana, pintu Bobobox terbuka lebar untuk memberi kamu pengalaman menginap yang asyik dan menyenangkan.

Masalah kenyamanan, tidak perlu kamu ragukan lagi.

Interior podnya cukup luas dengan kasur empuk yang dijamin bikin kamu betah dan bebas berleha-leha, apalagi saat tubuh lelah setelah perjalanan jauh.

Nggak hanya itu, Bobobox juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti Bluetooth speaker, Wi-Fi, moodlamp, pantri, shared bathroom, musala, dan area komunal.

Harganya pun terjangkau. Kamu bahkan bisa mendapatkan kesempatan menginap dengan harga promo lewat aplikasi Bobobox.

Untuk reservasi, yuk, unduh dulu aplikasi Bobobox di Play Store atau App Store!

Header photo: @anniespratt via Unsplash

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles