Umumnya, olahraga identik dengan kegiatan menguras keringat dengan tujuan agar kesehatan tubuh tetap terjaga. Namun, beda halnya dengan olahraga udara yang justru akan menguras adrenalin kamu sebab kegiatan ini dilakukan di ketinggian yang bisa saja mengancam jiwa. Seperti apa sih olahraga udara itu? Yuk, simak tujuh di antaranya berikut ini!
Skydiving
Skydiving merupakan olahraga udara yang dilakukan dengan cara melompat keluar dari pesawat terbang lalu terjun bebas di langit. Sebelum terjun bebas, para peserta telah dibekali dengan parasut untuk membantu mereka mendarat nantinya.
Meski sama-sama menggunakan parasut, olahraga udara parasut dan skydiving ini berbeda. Saat olahraga parasut, peserta langsung membuka parasut saat terjun. Sementara itu, pada skydiving, peserta biasanya akan melakukan sejumlah trik terlebih dulu, misal jungkir balik, melayang-layang atau membuat formasi jika dilakukan secara berkelompok.
Meloncat dari ketinggian rata-rata 1.000 kaki dan kecepatan 120 mph, olahraga udara ini biasanya menghabiskan sekitar lima hingga enam menit. Dalam durasi tersebut, mereka menghabiskan sekitar 30-90 detik untuk terbang dan melakukan trik sementara sisanya peserta turun dengan menggunakan parasut. Durasi tersebut biasanya tergantung pada sejumlah faktor, termasuk ketinggian, bobot dan peralatan yang digunakan.
Baca Juga: Sebelum Menyelam, Ketahui Dulu Perbedaan Snorkeling dan Scuba Diving
Layang Gantung/Hang Gliding
Gantole atau hang glider merupakan kendaraan terbang yang tidak bermesin dan tidak memiliki ruang. Kamu bisa menggunakannya untuk olahraga udara bernama hang gliding atau layang gantung.
Gantole ini terdiri rangka berbentuk segitiga yang terbuat dari metal dengan bagian sayap yang berlapis kain. Untuk bisa terbang, gantole memanfaatkan angin sebagai sumber dayanya.
Oleh karena itu, kamu perlu membawa gantole ke area tinggi yang berlawanan dengan arah angin, seperti tebing atau bukit. Sebelum lepas landas dari puncak bukit, pilot gantole biasanya akan berlari bersama dengan pesawatnya tersebut.
Selain memanfaatkan tempat tinggi, menerbangkan gantole juga bisa menggunakan derek jika berada di tanah datar atau menggunakan pesawat mikro untuk membawa gantole terbang tinggi dari lapangan terbang.
Setelah terangkat, tujuan olahraga udara ini adalah untuk tetap mengudara dengan bergantung pada massa udara yang naik. Pilot biasanya terikat pada bagian bawah gantole dengan bantuan tali dan mengendalikan pergerakan gantole dengan menggeser berat badannya dengan tepat.
Paralayang/Paragliding
Paralayang merupakan salah satu olahraga udara yang cukup populer dan mudah kamu temui di Indonesia. Olahraga satu ini akan membawa kamu terjun bebas dari bukit di ketinggian llau terbang dengan memanfaatkan angin sebagai penggeraknya.
Sesuai dengan namanya, kamu akan terbang dengan alat bernama palaglider. Paraglider ini biasanya terdiri dari parasut berbentuk elips, seat harness yang menjadi tempat duduk pilotnya serta tali kemudi yang berada di sebelah bahu. Karena tidak menggunakan mesin, pilot melontarkan diri ke udara dengan cara berlari beberapa langkah agar tubuhnya terangkat.
Olahraga satu ini terdiri dari dua jenis, yaitu single dan tandem. Paralayang single artinya kamu terbang seorang diri. Sementara itu, paralayang tandem memungkinkan kamu untuk terbang ditemani orang lain (biasanya pemandu yang sudah berpengalaman) sehingga kamu hanya tinggal menikmati sensasi terbang dan menikmati keindahan tanpa harus mempelajari cara terbang dengan paralayang.
Baca Juga: Buat Liburanmu Makin Seru dengan Rekomendasi Watersport Bali Berikut Ini
Wingsuit Flying
Wingsuit flying merupakan olahraga udara ekstrem dengan konsep yang mirip dengan skydiving, yaitu terjun bebas dari ketinggian lalu membuka parasut saat hendak turun. Hanya saja, olahraga ini mengharuskan kamu menggunakan pakaian khusus bernama wingsuit.
Sesuai dengan namanya, pakaian khusus ini memiliki dua sayap di bagian lengan dan satu sayap di antara bagian kaki. Saat terbang, sayap tersebut akan mengembang sehingga kamu pun bisa bermanuver di udara. Untuk bisa mengendalikan kecepatan, arah dan kenaikan, kamu perlu menggunakan tubuh kamu.
Jika kamu membuka sayap lebih lebar, maka kecepatan terbang akan semakin meningkat. Begitu pula sebaliknya, saat sayap menyempit, maka kamu akan lebih cepat jatuh ke bawah dan saat itulah kamu pelru membuka parasut.
Terjun Payung
Olahraga terjun payung atau parachuting hampir serupa dengan skydiving. Terjun payung melibatkan melompat atau terjun bebas dari atas pesawat terbang, helikopter atau balon udara. Perbedaannya dengan skydiving terletak pada timing pembukaan parasut ketika tengah mengudara.
Jika skydiver akan beratraksi terlebih dahulu sebelum membuka parasut, maka lainnya halnya dengan terjun payung. Penerjun akan membuka parasut sesaat setelah terjun dari pesawat sehingga mereka bisa mendarat dengan mulus di atas permukaan tanah tanpa benturan keras. Meski tidak serupa, olahraga udara ini juga sama-sama memacu adrenalin kamu.
Jika takut melakukannya sendiri terutama jika belum berpengalaman dan belum memiliki lisensi, terjun payung bisa kamu nikmati secara tandem dengan ditemani penerjun professional. Meski begitu, kondisi kesehatan harus tetap dalam keadaan prima dan optimal.
Baca Juga: Pacu Adrenalinmu Selama Liburan dengan Rekomendasi Extreme Sport di Bali Berikut Ini!
Bungee Jumping
Bungee jumping termasuk kegiatan yang dapat dengan mudah kamu temui di banyak tempat wisata di Indonesia. Berbeda dengan olahraga sebelumnya, olahraga udara satu ini tidak menggunakan parasut, namun sama-sama terjun bebas dari ketinggian.
Saat melakukan bungee jumping, kamu akan melompat dari ketinggian antara puluhan hingga ratusan meter di atas permukaan air dengan posisi kepala di bawah. Sebelum melompat, pergelangan kaki sudah lebih dulu diikat tali pengaman yang terikat pada tiang.
Karena berbahan karet dan lateks, tali tersebut pun elastis sehingga memungkinkan kamu untuk memantul atau tertarik kembali ke atas saat tubuh sudah mendekat ke permukaan air atau mencapai titik terbawah. Dengan begitu, kepala pun terhindar dari benturan atau hantaman permukaan air. Kegiatan ini akan berhenti setelah energi lompatannya habis.
Paramotoring
Olahraga paramotoring mungkin belum terlalu populer di Indonesia. Namun, hal tersebut tidak mengurangi keseruannya. Sesuai dengan namanya, paramotoring merupakan olahraga udara layaknya paralayang atau paragliding. Bedanya, pilot menggunakan paraglider bermotor lengkap dengan tangki bahan bakar.
Mesin bermotor tersebut biasanya menempel pada baling-baling yang diikatkan kepada punggung pilotnya. Sementara itu, paraglider-nya terpasang pada pilot dengan menggunakan harness dan carabiner.
Sebelum lepas landas, pilot harus berlari terlebih dahulu lalu menarik gas melalui throttle genggam untuk mendapatkan daya angkat. Kegiatan lepas landas ini biasanya berlangsung di lapangan terbuka. Jika tertarik melakukan paramotoring, kamu bisa melakukannya sendiri atau berdua sebab kegiatan ini memungkinkan terbang secara tandem.
Menyatu dengan Alam Bersama Bobocabin
Ingin merasakan pengalaman menginap di tengah alam tanpa ribet? Staycation di Bobocabin bisa menjadi solusi yang tepat. Mengusung konsep futuristik lengkap dengan teknologi Internet of Things,
Bobocabin siap menemani kamu merasakan tenangnya alam dalam balutan teknologi canggih. Untuk masalah internet, kamu tidak perlu khawatir. Bobocabin tentunya sudah menyediakan Wi-Fi kencang untuk memperlacar semua kegiatan daring kamu!
Pilihannya juga cukup beragam. Kamu bisa memilih staycation di Ranca Upas, Cikole, Toba, Kintamani, Gunung Mas, Malang, Baturaden dan Sumba. Apapun pilihan kamu,unduh dulu yuk aplikasi Bobobox untuk reservasi dan informasi lebih lanjut!
Foto utama oleh: @tomas_nz vis Unsplash