Danau Singkarak merupakan sebuah danau yang membentang di dua kabupaten sekaligus, yaitu Kabupaten Solok dan Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Dengan luas mencapai 107,8 km², Singkarak pun menjadi danau terluas di Sumatera Barat.
Danau satu ini pertama kali dikenalkan kepada dunia oleh peneliti Jerman bernama Ernst Haeckel pada 1905. Kecintaan Haeckel pada Singkarak juga tertuang di dalam sebuah lukisan yang semakin menarik minat pengunjung untuk datang ke Singkarak.
Singkarak sendiri merupakan danau tektonik yang terbentuk akibat aktivitas dari Sesar Sumatera. Danau ini merupakan bagian dari Cekungan Singkarak-Solok yang ada di antara segmen Sesar Sumatera. Cekungan itu terbentuk dari sebuah amblesan akibat pergerakan sesar lalu terbendung oleh material vulkanik dari letusan gunung berapi di sekitarnya. Akibatnya, terbentuklah Danau Singkarak yang kini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengairan lahan pertanian, tempat budidaya ikan, hingga pembangkit listrik.
Di balik manfaatnya yang besar itu, Singkarak juga memiliki berbagai alasan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin berkunjung. Berikut ini adalah enam di antaranya.
Keindahan dari Jauh dan Dekat
Danau Singkarak menyuguhkan pesona alam luar biasa berupa hamparan air luas kebiruan dengan perbukitan hijau di sekelilingnya. Keindahan tersebut bisa kamu saksikan dari berbagai sisi, baik dekat maupun jauh.
Salah satu spot terbaik untuk menyaksikannya dari dekat adalah di pinggir jalan. Danau satu ini memang terletak di tepian Jalan Lintas Sumatera dari Solok ke Bukittinngi dengan panjang lebih dari 40 km. Pengunjung biasanya akan berhenti untuk sekadar menikmati pemandangan, mencoba kuliner sekitar danau atau sambil mengabadikan keindahan danau dengan kamera masing-masing.
Keindahan danau juga bisa kamu saksikan di Pantai Tanjung Mutiara, satu-satunya pantai di Danau Singkarak. Untuk memasuki kawasan pantai ini, cukup siapkan uang Rp3.000 – 5.000 (anak-anak dan dewasa) serta Rp15.000 untuk parkir mobil. Selain menikmati keindahan di tepian pantai, kamu juga bisa menyewa perahu dengan harga Rp150.000 per perahu untuk durasi sekitar 20-30 menit.
Jika kamu tertarik menikmati keindahan danau dari kejauhan, terdapat beberapa spot di ketinggian yang bisa kamu coba. Di antaranya adalah Bukit Chi Nang Kiek, Puncak Gobah, Puncak Thailand, dan Pumma (Puncak Macau).
Dari ketiganya, Bukit Chi Nang Kiek biasanya menjadi favorit. Bukit satu ini memang agak jauh dari tepian danau, namun menawarkan beragam wahana permainan menarik. Sebut saja bianglala, balon terbang, kolam renang, rumah pohon, sepeda gantung, flying fox, dan masih banyak lagi. Kamu tentu perlu menyiapkan uang untuk tiket masuknya, yaitu sebesar Rp25.000 serta uang tambahan untuk wahana-wahana tersebut.
Baca Juga: Mari Healing Dan Tenangkan Jiwa Di Puncak Lawang!
Wisata Sambil Olahraga
Selain menyuguhkan keindahan, Danau Singkarak juga menjadi tempat yang cocok untuk berolahraga. Kamu bisa berjalan santai, jogging, senam dan bersepeda. Karena berlokasi di tepian jalan utama, Singkarak kerap menjadi salah satu rute yang dilewati dalam ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak.
Sesuai dengan namanya, balap sepeda satu ini menjadikan Danau Singkarak sebagai salah satu jalur lintasannya. Balap sepeda ini pertama kali digelar pada tahun 2009 oleh Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cyclist International) dengan bekerja sama dengan Amaury Sport Organisation, penyelenggara Tour de France di Paris.
Semenjak saat itu, Tour de Singkarak pun menjadi ajang tahunan yang biasanya berlangsung selama seminggu dengan peserta nasional dan internasional dari lebih dari 18 negera. Pembalap akan menempuh jarak ratusan kilometer dan melewati sejumlah kabupaten di Sumbar, termasuk tepian danau, pantai dan jalan bertikungan tajam.
Jika kamu suka olahraga air, maka kegiatan berenang tidak boleh kamu lewatkan. Wisatawan biasanya diperbolehkan untuk bermain air dan berenang di tepian danau di Pantai Tanjung Mutiara. Karena memiliki kedalaman hingga 268 meter, pengunjung sebaiknya berhati-hati dan dan menghindari berenang ke tengah danau.
Bukan cuma itu, buat kamu pecinta olahraga ekstrem, kamu juga bisa menikmati kegiatan paralayang dan gantole dari Pumma (Puncak Macau). Sambil terbang dan memacu adrenalin, kamu bisa sekalian menyaksikan keindahan Singkarak dari atas ketinggian.
Wisata Kuliner Ikan Endemik
Sebagai tempat budidaya ikan, Danau Singkarak menjadi habitat bagi sekitar 19 jenis ikan air tawar, seperti ikan nilem, gurami, sepat, mujair, asang, kapiek, balingka, baung dan Sasau. Selain itu, Singkarak juga terkenal dengan keberadaan ikan endemik bernama ikan bilih (Mystacoleucus padangensis).
Ikan bilih ini hanya bisa hidup di perairan Danau Singkarak. Jika kamu mengambil ikan bilih lalu memasukkannya ke dalam air tawar lain atau akuarium, ikan tidak akan bisa bertahan hidup. Keunikan ini pun kerap menarik perhatian para peniliti local maupun mancanegara untuk menjadikan ikan bilih sebagai objek penelitiannya.
Para nelayan biasanya menangkap ikan bilih untuk dipelihara di tambak di sekitar danau untuk diolah menjadi penganan dan oleh-oleh khas Singkarak. Oleh karena itu, jangan lupa untuk menyempatkan diri mencoba kuliner unik satu ini saat berkunjung ke Singkarak. Warung-warung makan di sekitar danau banyak yang menjadikan ikan bilih sebagai menu utama dalam berbagai olahan, mulai dari gulai, bumbu cabai, rebus hingga goreng tepung.
Baca Juga: Selain Danau Toba, Pulau Sumatera Juga Punya 5 Danau Terkenal Lho!
Berkunjung ke Dermaga Singkarak
Dermaga Singkarak adalah salah satu spot favorit wisatawan lokal yang wajib kamu datangi saat berkunjung ke Singkarak. Tempat satu ini cocok banget untuk berjalan-jalan, bersantai dan menikmati kuliner sambil menyaksikan keindahan danau serta lalu lalang kapal di kejauhan.
Agar pengalaman kamu tidak mengecewakan, sebaiknya datang di pagi atau sore hari sebab cuaca siang hari biasanya cukup terik. Selain udaranya lebih dingin, pagi dan sore hari juga menyuguhkan pemandangan indah yang memukau, termasuk pemandangan sunset.
Memancing Bersama Nelayan
Sebagai mata pencaharian bagi nelayan, tidak sulit bagi kamu untuk ikut melakukan kegiatan memancing bersama nelayan setempat. Kamu bisa mulai dengan memancing di tepian danau atau menyewa perahu nelayan untuk membawa kamu memancing ke tengah-tengah.
Selain menyalurkan hobi, kamu bisa mendapat wawasan baru tentang cara menangkap ikan dari para nelayan serta jenis-jenis ikan yang hidup di danau tersebut, termasuk ikan bilih. Jangan lupa sempatkan diri untuk berfoto saat sudah berada di tengah-tengah danau.
Kisah Misteri di Danau Singkarak
Di balik keindahannya, Danau Singkarak juga menyimpan kisah misteri yang bikin bulu kuduk merinding, namun menarik di saat yang sama. Salah satunya adalah keberadaan terowongan panjang di dasar Singkarak.
Konon, terowongan ini menghubungkan Singkarak dengan Danau Maninjau, danau besar lain di Sumatera Barat. Cerita tentang terowongan ini kerap dikaitkan dengan keberadaan tangga batu basurek di dasar Danau Singkarak yang diyakini berada di Sumpur Kudus. Selain itu, ada juga yang menghubungkan keberadaan terowongan dengan Patahan Semangko, sesar aktif yang membentuk jejeran Bukit Barisan dan secara geologi melintasi Danau Singkarak.
Namun, kisah ini belum terbukti kebenarannya. Di Danau Singkarak sendiri memang terdapat sebuah terowongan sepanjang 19 km untuk kebutuhan PLTA Singkaraka. Terowongan yang menembus perut Gunung Merapi ini merupakan terowongan air bawah tanah terpanjang di Indonesia.
Selain kisah terowongan, ada juga mitos keterkaitan Singkarak dan Maninjau yang cukup aneh, yaitu migrasi ikan-ikan besar dari Maninjau ke Singkarak atau sebaliknya. Selain itu, ada juga selentingan kabar yang mengatakan jika ada mayat yang tenggelam di salah satu danau, maka mayatnya akan muncul di danau lainnya. Keduanya memang terdengar mustahil mengingat jarak keduanya yang cukup jauh.
Bukan cuma itu, Singkarak juga terkenal dengan cerita ‘minta korban’. Menurut orang tua zaman dulu, danau ini kerap meminta korban setiap tahunnya, terutama jika hari raya atau lebaran bertepatan dengan hari Jumat. Maka dari itu, masyarakat sekitar pun menghindari aktivitas di sekitar danau agar terhindari dari peristiwa alam akibat kekuatan gaib.
Tiket Masuk
Untuk memasuki kawasan Danau Singkarak, kamu tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun. Namun, ini tentu tidak berlaku jika kamu datang ke tempat berbayar seperti, Pantai Tanjung Mutiara atau Bukit Chi Nang Kiek. Hanya saja, kamu tetap harus menyiapakan uang tambahan untuk biaya parkir kendaraan sekitar Rp5.000 – Rp10.000.
Road Trip Nyaman Bersama Bobobovan!
Menikmati keindahan alam Indonesia pantai paling enak kamu nikmati dengan menggunakan kendaraan sendiri. Meski praktis, kamu masih perlu mencari penginapan untuk memenuhi kebutuhan istirahat serta kebersihan kamu.
Untuk mengatasi hal tersebut, Bobobox hadir dengan solusi jitu, terutama bagi kamu yang membutuhkan transportasi dan penginapan sekaligus. Yuk, cobain Bobovan! Produk lain dari Bobobox ini berupa campervan dengan kapasitas empat orang yang menawarkan fasilitas lengkap. Ada tempat tidur, kamar mandi, ruang makan, dapur, hingga tenda yang menempel pada bagian atas mobil.
Untuk saat ini, Bobobovan hanya tersedia di Bali dengan area penjemputan dan pengembalian di Villa Uma Sapna. Yuk, unduh dulu aplikasi Bobobox untuk informasi lebih lanjut!
Foto utama oleh: Annisa Mumtaz via Unsplash