Tahukah kamu kalau Indonesia juga punya sejarah mitologi yang tidak kalah keren dengan mitologi Yunani dan mitologi luar negeri lainnya? Di Bali, ada banyak legenda dan mitos tentang mahkluk mitologi Bali yang punya asal usul yang mengagumkan.
15 Makhluk Mitologi Bali
Leak memang salah satu mahkluk mitologi Bali yang terkenal, tapi ternyata pulau Dewata ini memiliki berbagai cerita tentang makhluk mitologi mulai dari yang menakutkan hingga dianggap penyelamat. Penasaran gak sih dengan makhluk mitologi Bali itu? Yuk, kenali lebih lanjut bersama Bob!
1. Leak
Seperti yang Bob sebutkan sebelumnya, Leak merupakan salah satu makhluk mitologi Bali yang mungkin paling sering kamu dengar. Sosok satu ini digambarkan sebagai makhluk menyeramkan dengan tubuh tinggi besar dan penuh bulu, mata besar, gigi bertaring panjang serta lidah merah yang menjulur panjang hingga ke bawah.
Masyarakat setempat meyakini Leak sebagai orang yang tengah mempelajari ilmu hitam dengan syarat tumbal nyawa. Orang yang menguasai ilmu Leak konon dapat menjelma menjadi bola api atau binatang, misalnya babi.
Leak ini biasanya dapat terlihat dalam kegelapan, misalnya momen mati lampu di malam Nyepi. Dalam wujud bola api, Leak bisa tampak melayang di udara, baik untuk saling beradu kesaktian atau sekadar membela klien mereka.
Selain dalam gelap, Leak biasanya muncul di tempat-tempat bernuansa mistis seperti kuburan dan lainnya. Masyarakat meyakini lokasi-lokasi seperti Sanur, Suwung, Sabha (Gianyar), dan Pulau Nusa Penida sebagai tempat dengan kekuatan Leak yang masih cukup kuat.
Baca Juga: Tidak Hanya Indah, Ini Dia Tarian-Tarian Tradisional Yang Sarat Akan Unsur Mistis
2. Barong
Selain Leak, Barong menjadi makhluk mitologi Bali lainnya yang juga cukup populer. Kendati berwujud menyeramkan, Barong ini merupakan simbol kebajikan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasukan kebaikan. Ia juga menjadi sosok pelindung spiritual bagi masyarkat Bali. Mereka meyakini bahwa Barong dapat meningkatkan aura energi positif bagi manusia.
Makhluk satu ini kerap digambarkan dalam wujud berbagai hewan, seperti singa, harimau, gajah, kerbau, babi hutan atau anjing. Dalam banyak pertunjukan seni seperti tarian Barongan dan Calonarang, sosok satu ini kerap tampil melawan Rangda sang pemimpin pasukan kejahatan.
Selain dalam pertunjukan seni, sosok Barong juga kerap muncul di Hari Raya Gulungan. Masyarakat biasanya membawa Barong untuk ngelawang atau menari berkeliling desa.
Baca Juga: Mengerikan! Ini Dia 10 Makhluk Mitologi Paling Seram dalam Mitologi Dunia
3. Rangda
Dalam pagelaran Calonarang, Rangda kerap muncul sebagai musuh utama Barong. Makhluk mitologi Bali satu ini memang merupakan ratu dari para Leak sekaligus pemimpin pasukan kejahatan untuk melawan Barong. Pertarungan keduanya menjadi simbol atau penggambaran antara baik dan buruk di kehidupan manusia.
Kata Rangda sendiri berasal dari Bahasa Jawa Kuno yang berarti janda. Kata tersebut juga merupakan sebutan untuk janda dari kasta Brahmana, Ksatria, dan Waisya di masa lampau.
Makhluk satu ini konon merupakan seorang janda yang menekuni ilmu hitam. Masyarakat menggambarkannya sebagai sosok berambut panjang kusut, dengan tarng besar, mata membelalak serta kuku-kuku, lidah dan payudara yang juga panjang. Rangda konon kerap menculik dan memangsa anak-anak dan dituding menjadi penyebab bencana.
Baca Juga: Simak Fakta Seputar Dewi Penguasa Lautan Mitologi Indonesia Berikut Ini
4. Antaboga
Antaboga atau Anantaboga merupakan makhluk mitologi Bali penguasa ular yang berasal kisah perwayangan. Makhluk ini memiliki wujud ular naga dengan mahkota dan berkalung emas.
Menurut kepercayaan masyarakat, Antaboga memiliki banyak kekuatan dan salah satunya adalah kemampuan untuk menghidupkan kembali jasad yang sudah mati. Makhluk satu ini konon hidup di Saptapralata atau lapisan ketujuh dasar bumi.
Ia memiliki istri bernama Dewi Supreti yang juga berwujud naga serta dua anak bernama Bambang Naga Tatmala dan Dewi Nagini. Dewi Nagini ini disebut-sebut menjadi inspirasi karakter Nagini dalam Fantastic Beast-nya J.K. Rowling lho.
5. Bedawang
Bedawang atau Bedawang Nala merupakan makhluk mitologi Bali berwujud penyu dengan mulut lancip, hidung menyerupai hidung babi dan berwarna hitam. Sosok satu ini memiliki gambaran seekor penyu raksasa yang memikul seluruh dunia (bola dunia) di punggungnya.
Makhluk mitologi Bali ini konon merupakan jelmaan lain dari sosok Antaboga. Hal ini didukung dengan kehadiran dua ekor naga yang melilit tubuh penyu agar tidak bergerak. Pasalnya, sedikit gerakan saja bisa menimbulkan bencana di muka bumi seperti gempa dan letusan gunung berapi. Masyarakat meyakini bahwa Bedawang merupakan jelmaan Dewa Wisnu yang bertugas menyangga Gunung Mandara Giri sehingga posisi bumi tetap ajeg.
Baca Juga: Selamat Hari Raya Nyepi! Pelajari Makna, Budaya Dan Tradisi Perayaan Nyepi Berikut Ini!
6. Naga Besukih
Kehadiran makhluk mitologi Bali, Naga Besukih, tidak bisa lepas dari cerita rakyat tentang terbentuknya Selat Bali. Cerita tersebut melibatkan Manik Angkeran yang merupakan putra seorang Brahmana bernama Sidi Mantra.
Sidi Mantra terkenal dengan kesaktiannya sementara sang anak, meski gagah dan pandai, rupanya memiliki kegemaran berjudi hingga membuatnya terlilit hutang. Untuk membebaskan diri dari hutang, Sidi Mantra menyuruh Manik Angkeran untuk meminta sedikit harta karun yang dijaga Naga Besukih di kawah Gunung Agung.
Sang naga pun mengiyakan permintaan tersebut. Namun, Manik rupanya mengulangi kebiasaan buruknya sehingga diam-diam ia kembali menemui Naga Besukih untuk memberinya bantuan. Gelap mata dengan harta yang tersimpan di tubuh Naga Besukih, Manik pun memotong ekor sang naga.
Dengan kesaktiannya, Besukih berhasil membuat Manik terbakar menjadi abu saat sang naga menjilat jejaknya. Sidi Mantra pun memohon pada Naga Besukih untuk menghidupkan kembali sang anak dengan syarat ekornya kembali.
Dengan kesaktiannya, Sidi Mantra berhasil memulihkan ekor Naga dan sang anak pun kembali hidup. Manik kemudian meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Setelah menghilang, muncullah sumber air di tempat Manik berdiri, yang semakin lama semakin besar. Dengan tongkatnya, Sidi Mantra membuat garis pemisah dengan sang anak. Tempat itu kemudian menjadi Selat Bali.
7. Batara Kala
Masyarakat Bali menggambarkan Batara Kala sebagai sosok raksasa berwajah menyeramkan. Makhluk mitologi Bali ini konon merupakan putra dari Dewa Siwa dan bertugas menjadi dewa waktu.
Makhluk mitologi Bali ini juga menjadi simbol hukum karma saat ajal tiba. Apabila sudah habis waktu seseorang di dunia fana, maka Kala akan datang menjemput. Dengan wajah menyeramkan itu, Kala memaksa orang-orang untuk tunduk pada waktu yang telah ditentukan dan siapapun tidak bisa melawan hukum tersebut.
Dalam beberapa cerita, Batara Kala juga dituding sebagai dalang di balik terjadinya gerhana bulan sebab ia memakan bulan tersebut. Menurut kepercayaan setempat, Batara Kala menguasai dunia bawah tanah bersama dengan pasangannya Dewi Setesuyara. Mereka juga memelihara Naga Besukih.
8. Memedi
Makhluk mitologi Bali bernama Memedi mungkin akan mengingatkan kamu pada sosok Wewe Gombel. Pasalnya, masyarakat meyakini Memedi sebagai makhluk yang menyukai anak-anak.
Makhluk satu ini akan mendekati anak-anak kemudian mengajak mereka bermain lalu tak lama menyembunyikan mereka agar tidak ditemukan. Makhluk satu ini konon mendiami semak-semak, pepohonan, atau batu besar.
Untuk mendapatkan kembali anak-anak, warga biasanya beramai-ramai menabuh alat musik Balagenjur hingga Memedia mengembalikan anak-anak tersebut. Rupa dari Memedi ini tidak begitu jelas. Ada yang meyakini dia berupa bayangan hitam besar, makhluk besar hitam atau serupa Genderuwo.
9. Calonarang
Dalam legenda bali, Calon Arang adalah seorang tokoh dalam cerita rakyat Jawa dan Bali dari abad ke-12 yang tercatat dalam jurnal Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 82.
Calon Arang adalah seorang janda penguasa ilmu hitam yang sering merusak hasil panen para petani dan menyebabkan datangnya penyakit. Dalam perspektif kesejarahan, Calon Arang atau Rangda dikaitkan dengan Mahendradatta sang ratu Bali dari Jawa yang juga sekaligus ibunda raja Airlangga.
10. Taksaka
Taksaka atau Taksa adalah salah satu naga, putra dari Dewi Kadru dan Kashyapa yang tinggal di Nagaloka bersama saudara-saudaranya yang lain. Dalam legenda Mahabrata, Naga Taksaka adalah naga yang membunuh Raja Parikesit.
Kisah Taksaka muncul dalam cerita Adiparwa dimana Dewi Kadru meminta Resi Kasyapa agar menganugrahinya seribu orang anak. Bagawan Kasyapa kemudian memberikan seribu telur, yang didalamnya keluar para naga, salah satunya adalah Taksaka. Tapi dalam mitologi Bali, Taksaka bukanlah naga melainkan ular yang tinggal di Kahyangan.
11. Jatayu
Jatayu merupakan salah satu makhluk mitologi yang diadaptasi dari mitologi India. Dia merupakan putra Aruna dan keponakan dari Garuda. Seperti pamannya, Jatayu memiliki bentuk tubuh burung garuda.
Dia menjadi saksi tunggal dari penculikan Dewi Shinta oleh Rahwana. Ketika peristiwa itu terjadi, Jatayu berusaha untuk menyelamatkan sang dewi dan melawan penculiknya. Akan tetapi, pada akhirnya, dia gugur dalam pertempuran tersebut. Saat menghembuskan nafas terakhir, Jatayu masih mampu memberitahu Rama tentang identitas penculik Dewi Shinta.
12. Garuda
Garuda mempunyai bentuk sebagai makhluk terbang yang memiliki kepala burung dan tubuh manusia berukuran raksasa. Garuda merupakan kendaraan yang digunakan oleh Dewa Wishnu dan digambarkan dengan tubuh berwarna keemasan.
Selain digunakan sebagai lambang negara oleh Indonesia, Garuda juga digunakan sebagai simbol negara di Thailand. Perbedaannya terletak pada warnanya, di mana Garuda Thailand memiliki warna merah. Di dalam bahasa Jepang, Garuda dikenal dengan sebutan Karura. Konon katanya, Karura dibawa ke Jepang untuk tujuan menyebarkan agama.
13. Airawata
Seperti halnya Jatayu, Airawata juga merupakan karakter mitologi yang berasal dari India dan mengalami adaptasi dalam cerita-cerita tersebut. Airawata digambarkan sebagai seekor gajah putih yang ditunggangi oleh dewa perang Indra, yang memegang senjata Bajra, dan bersama-sama mereka membasmi pasukan kejahatan. Airawata dianggap sebagai pemimpin para gajah.
Di negara Thailand, Airawata sebagai Erawan. Akan tetapi, terdapat perbedaan lain, yaitu Erawan memiliki tiga kepala dengan lebih dari dua gading.
14. Kinara dan Kinari
Kinara merupakan salah satu makhluk mitologi yang dihormati oleh umat Budha di Bali. Ia memiliki bentuk tubuh setengah manusia dan setengah burung. Salah satu kegiatan yang mereka gemari adalah memainkan alat musik kecapi.
Kinara perempuan dikenal sebagai Kinari. Seperti Kinara, Kinari juga memiliki bentuk tubuh setengah manusia dan setengah burung. Namun, perbedaannya terletak pada penampilannya yang menyerupai tubuh angsa. Kinari memiliki tubuh yang dilapisi oleh bulu-bulu angsa. Mereka memiliki kemampuan dalam menyajikan syair, bermain musik, dan menari.
15. Wanara
Dalam cerita Ramayana, terdapat karakter manusia yang memiliki penampilan serupa kera yang dikenal sebagai wanara. Pasukan wanara ini memberikan bantuan kepada Rama dalam menyerang Alengka, sebuah kerajaan yang dikuasai oleh Rahwana. Beberapa wanara yang terkenal dalam cerita tersebut antara lain Hanuman, Sugriwa, Nila, dan Subali.
Saatnya Menjelajah & Healing di Bobocabin Bali!
Sudah tahu belum, Bobocabin dari Bobobox kini hadir di Kintamani, Bangli, Bali! Hadir dengan 30 unit kabin, Bobocabin siap menemani liburan kamu di tengah tenangnya alam Kintamani, tentu dengan balutan teknologi canggih khas Bobobox. Di Bobocabin satu ini, kamu bisa puas menyaksikan keindahan pemandangan Gunung Batur, Gunung Agung hingga Danau Batur di depan mata. Tertarik menjajal keseruannya? Yuk unduh dulu aplikasi Bobobox untuk reservasi dan informasi lebih lanjut!
Foto utama oleh: Nick Fewings via Unsplash