Jika kamu memiliki kesempatan berwisata ke Kalimantan, kamu bisa menambahkan Tanjung Puting National Park ke dalam daftar kunjungan wisata kamu.
Taman nasional yang berada di provinsi Kalimantan Tengah ini terkenal dengan konservasi orang utannya dan konservasi orang utan ini merupakan yang terbesar di dunia.
Untuk bisa datang ke tempat ini, tentu kamu harus tahu di mana persisnya Tanjung Puting National Park berada.
Taman nasional yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Tanjung Puting (BTNTP) ini berada di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, dan di Kecamatan Hanau, Danau Sembuluh, dan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan.
Jika menggunakan pesawat, kamu bisa mengambil penerbangan menuju Bandar Udara Iskandar di Pangkalanbun. Nah setibanya di bandara tersebut, kamu harus melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Kumai. Dari sinilah wisata alam kamu dimulai.
Untuk wisata ke Kalimantan ini, ada baiknya kamu mempersiapkan segalanya dengan matang, mulai dari budget, kesehatan, itinerary, barang bawaan, dsb.
Tiket masuk ke Tanjung Puting National Park adalah Rp 5.000,- per orang / hari bagi warga negara Indonesia yang berkunjung di hari Senin – Sabtu. Jika kamu berkunjung di hari Minggu atau hari libur nasional, maka tarifnya adalah Rp7.500,- per orang / hari.
Beberapa hal yang perlu kamu bawa adalah lotion anti nyamuk, obat-obatan pribadi, sepatu atau sandal yang nyaman yang akan kamu gunakan untuk trekking, dan yang tak kalah penting adalah kamera untuk mengabadikan momen indah kamu di sana.
Jika kamu tidak ingin repot-repot menyusun itinerary, kamu bisa memilih untuk mengikuti open trip yang banyak ditawarkan oleh penyedia tur. Sehingga nantinya kamu tinggal datang dan menikmati wisata ke Kalimantan ini.
Nah, kalau kamu ingin mengurusnya sendiri, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan selama berwisata ke Tanjung Puting National Park. Berikut Bob sudah merangkum beberapa yang mungkin menarik bagi kamu.
Mengamati Orang Utan dan Satwa Lainnya
Sebagai tempat konservasi untuk orang utan, tentu daya tarik utama Tanjung Puting National Park adalah orang utan itu sendiri. Maka dari itu, wisata ke Kalimantan ini bisa menjadi kesempatan kamu untuk mengenal lebih dekat primata yang satu ini.
Nah, salah satu cara agar kamu bisa melihat orang utan di kawasan taman nasional ini adalah saat feeding time. Feeding time adalah waktu di mana ranger memberikan makanan tambahan untuk para orang utan, biasanya berupa pisang, ubi, atau susu.
Ada tempat khusus untuk menyaksikan ritual ini dan tempat tersebut dilengkapi dengan tempat duduk kayu sehingga kamu bisa menontonnya dengan nyaman.
Di kawasan taman nasional ini, ada tiga camp yang memiliki jadwal feeding time yaitu Camp Tanjung Harapan, Camp Pondok Tanggui, dan Camp Leakey. Masing-masing camp memiliki raja orang utannya tersendiri dan biasanya selalu hadir saat feeding time.
Jadwal feeding time di setiap camp juga berbeda-beda sehingga kamu tidak perlu takut akan kehilangan kesempatan untuk menyaksikan ritual makan ini.
Untuk mencapai lokasi feeding tersebut, kamu diharuskan melakukan trekking singkat yang bisa ditempuh kurang lebih selama 30-45 menit.
Jika kamu menyaksikan feeding di Camp Pondok Tanggui, kamu juga akan memiliki kesempatan untuk melihat kantong semar, tumbuhan yang terkenal sebagai pemangsa serangga.
Selain orang utan, Tanjung Puting National Park juga ditujukan untuk konservasi bekantan. Kalau kamu tidak memiliki gambaran seperti apa hewan bekantan itu, kamu mungkin ingat maskot Dunia Fantasi Ancol yang berhidung besar, seperti itulah bekantan.
Selain itu, kamu juga memiliki kesempatan untuk melihat hewan-hewan lainnya seperti kera ekor panjang, babi hutan, buaya, kupu-kupu, berbagai jenis burung, amfibi, dan jenis satwa hutan lainnya.
Pengalaman Menginap di Atas Kelotok
Kamu akan mulai menggunakan kelotok dari mulai kamu sampai di Pelabuhan Kumai. Kelotok ini, selain sebagai alat transportasi kamu untuk menjelajahi Tanjung Puting National Park, juga bisa berperan sebagai tempat bermalam kamu.
Kamu tidak usah khawatir tentang kelengkapan akomodasinya karena kelotok sudah difasilitasi dengan tempat tidur (lengkap dengan kasur, bantal, dan kelambu), kamar mandi, serta meja makan.
Menjelang petang, kamu akan dimanjakan dengan pemandangan sunset yang indah. Meskipun akan terhalang oleh rimbunnya pepohonan, kamu masih akan merasakan nuansa matahari terbenam saat cahayanya menembus pepohonan dan menciptakan pemandangan yang memikat mata.
Kamu akan terlelap dengan ditemani suara alam serta kelip cahaya kunang-kunang dan terbangun dengan suara kicauan burung. Tentunya ini akan menjadi pengalaman yang sangat menenangkan, jauh berbeda dengan hiruk pikuk perkotaan.
Menyusuri Sungai Sekonyer
Daya tarik lain dari Tanjung Puting National Park adalah Sungai Sekonyer. Kamu bisa mengarungi aliran sungai ini dengan menggunakan kelotok sambil menikmati keindahan alam di sekelilingnya.
Pengalaman ini mungkin akan membuka mata kamu tentang pentingnya menghargai alam karena saat menyusuri sungai ini kamu akan dimanjakan dengan flora dan fauna yang masih terjaga kelestariannya.
Kamu dapat mengamati vegetasi yang ada di kawasan ini mulai dari muara hingga ke hulu. Selain itu, kamu pun akan disuguhkan dengan kehadiran satwa-satwa yang mungkin muncul di atas, kiri dan kanan kamu di antara rimbunnya pepohonan dan semak belukar.
Satu hal lagi yang menarik adalah menyaksikan sungai air hitam atau yang dikenal dengan sungai “cola-cola”. Kamu akan menjumpai sungai ini dalam perjalanan menuju Camp Leakey.
Jangan berburuk sangka dulu! Warna hitam tersebut bukanlah limbah melainkan berasal dari warna akar pepohonan.
Jika kamu perhatikan baik-baik, sebenarnya air sungai itu jernih. Kamu bisa buktikan dengan mencium baunya atau mandi dengan air tersebut. Kamu bisa meminta kru kapal untuk menimbakan airnya.
Tracking
Ada dua jenis tracking yang bisa kamu lakukan di Tanjung Putting National Park. Yang pertama adalah tracking pendek yang dapat ditempuh kurang lebih selama satu jam dengan berjalan kaki.
Yang ke dua adalah tracking panjang yang ditempuh dengan menggunakan sampan dengan waktu tempuh selama kira-kira tiga sampai lima jam. Kamu dapat melakukan tracking di pagi, siang, atau malam hari.
Jika kamu ingin melakukan tracking di pagi atau siang hari, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan berbagai macam flora seperti anggrek, kantong semar, dan pohon endemik yang ada di Kalimantan.
Selain flora, kamu dapat menjumpai berbagai jenis burung, mamalia, serta primata. Untuk kamu yang ingin melakukan tracking di malam hari, bersiaplah untuk melihat satwa-satwa eksotis nan langka.
Satwa yang mungkin kamu jumpai di malam hari meliputi tarsius (sejenis monyet kecil yang menggemaskan), tarantula, reptil dan amfibi, beruang madu, macan dahan, dan juga kucing hutan.
Rasakan sensai menginap yang menyenangkan di Bobobox. Hotel kapsul berlogo koala ini menawarkan harga yang terjangkau, fasilitas yang nyaman, suasana yang tenang, serta dilengkapi dengan fitur canggih yang membuat pengalaman kamu menginap di sini tak terlupakan.
Jangan lupa unduh aplikasi Bobobox lewat link ini, ya!
Header image: Riyana via Unsplash