Indonesia, dengan kekayaan budaya yang melimpah, adalah rumah bagi berbagai suku dan etnis yang mempertahankan tradisi dan kepercayaan mereka selama berabad-abad. Nah, salah satu suku yang paling dikenal di Indonesia adalah Suku Batak.
Suku Batak yang berasal dari pulau Sumatra terdiri dari berbagai sub-suku yang memiliki karakteristik uniknya masing-masing. Dalam artikel ini, Bob ingin mengajak kamu untuk mengupas lebih dalam mengenai budaya dan tradisi salah satu suku Batak, yaitu Batak Toba.
Yuk, langsung saja simak tujuh adat istiadat Batak Toba yang sangat menarik, unik dan bikin kagum, pastinya!
Ruma Bolon
Photo by Pratechno via Wikimedia
Ruma Bolon, atau “rumah besar”, adalah rumah adat suku Batak Toba yang memiliki makna sangat penting dalam budaya mereka. Rumah ini biasanya digunakan untuk kegiatan adat dan upacara adat suku Batak Toba. Ruma Bolon ini juga merupakan simbol persatuan keluarga dan komunitas. Di dalamnya, kamu akan menemukan tata letak yang sangat terstruktur yang mencerminkan hierarki sosial dalam kehidupan masyarakat Batak.
Tarian Sigale-gale
Photo by Dan Lundberg via Wikimedia
Tarian Sigale-gale adalah salah satu tradisi penting suku Batak Toba. Ini adalah tarian boneka kayu yang dihidupkan oleh seorang dalang yang terlatih dan berbakat. Tarian ini mengisahkan tentang seorang anak laki-laki yang meninggal muda dan dihidupkan kembali dalam bentuk boneka Sigale-gale.
Tarian Sigale-gale memiliki nuansa mistis dan menjadi bagian penting dalam upacara kematian suku Batak Toba. Selain tarian ini, beberapa kegiatan adat Batak Toba memang sarat dengan kematian dan leluhur.
Baca Juga: Liburan Sambil Belajar di 5 Museum Terkenal di Medan Ini
Gondang Sabangunan
Photo via visitsamosir.com
Indah dan mistis, Gondang Sabangunan adalah sebuah pertunjukan musik tradisional dari Suku Batak Toba. Pertunjukan ini melibatkan pemain musik yang memainkan alat musik tradisional seperti gondang, taganing, dan sarune.
Gondang Sabangunan sering menjadi pengiring dalam berbagai upacara adat, seperti perkawinan dan upacara pemakaman. Meski musik ini juga dianggap sebagai wadah komunikasi dengan dunia lain, sekarang perannya sudah bergeser lebih menjadi hiburan semata.
Mangongkal Holi
Photo via Taman Budaya Sumut
Mangongkal Holi (dibaca mangokkal holi) adalah adalah tradisi membongkar kembali dan memindahkan tulang belulang orang yang sudah meninggal dan memindahkannya ke tempat yang dianggap lebih layak. Tradisi ini sendiri sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang suku bangsa Batak.
Uniknya, tradisi Suku Batak Toba ini biasanya dilakukan jika ada orang yang masih dikunjungi lewat mimpi oleh seorang kerabat yang telah meninggal. Mungkin sebagai pertanda minta dipindahkan? Tidak ada yang tahu.
Baca Juga: 15 Tempat Wisata Medan yang Wajib Dikunjungi
Tari Tortor
Photo via travelingyuk.com
Tari Tortor adalah tarian tradisional suku Batak yang pada awalnya merupakan sebuah tarian ritual yang sakral dan dipentaskan pada upacara-upacara kesembuhan, kematian, dan lain sebagainya. Namun, sekarang tarian ini biasanya ditampilkan dalam berbagai upacara adat dan perayaan, di mana para penari Tortor mengenakan pakaian adat yang sudah dimodifikasi menjadi lebih memesona dan gerakan mereka yang dinamis diiringi musik gondang menggambarkan kebahagiaan dan semangat suku Batak Toba.
Meski terlihat dinamis dan menarik untuk dipelajari, tidak semua orang dapat mengadakan upacara tarian ini. Hanya orang tua dengan sudah tidak memiliki tanggung jawab untuk mengurus anak yang boleh mengadakan pementasan tari Tortor.
Kain Ulos
Photo via sinarmata.or.id
Jika diartikan secara harfiah, ulos berarti selimut yang menghangatkan tubuh dan melindunginya dari terpaan udara dingin. Menurut kepercayaan leluhur suku Batak, ada tiga sumber yang memberi panas kepada manusia: matahari, api, dan ulos. Gaya hidup nenek moyang Suku Batak yang bermukim di pegunungan menjadikan ulos sebagai kain tradisional yang sangat penting sejak dahulu kala.
Hingga kini, kain ulos dianggap sebagai simbol persahabatan, cinta, dan kehangatan. Ulos sering digunakan dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan dan pertemuan penting lainnya. Kain ini pun memiliki desain yang indah dan beragam dengan makna tersendiri.
Mangulosi
Photo via kompasiana.com
Dalam acara adat Batak seperti pernikahan, kelahiran, dan kematian, biasanya kamu akan dengan mudah menjumpai tradisi mangulosi. Tapi, apa itu mangulosi?
Secara konteks, tradisi ini berhubungan dengan kain ulos yang baru saja dibahas. Tradisi mangulosi ini sendiri adalah upacara adat Batak dengan proses mengalungkan kain ulos ke pundak orang lain.
Dalam kebudayaan Batak, ulos bukan sekadar kain. Diyakini, ulos punya makna memberi perlindungan dari segala gangguan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa mangulosi adalah acara pemberkatan bagi siapa pun yang hendak menikah atau baru saja lahir atau meninggal.
Yuk, Melancong ke Medan!
Jangan lewatkan kesempatan untuk mengenal budaya dan tradisi yang kaya dari suku Batak Toba saat kamu mengunjungi Medan. Pengalaman ini dijamin akan membawamu lebih dekat dengan kekayaan budaya Indonesia yang unik!
Bobocabin Signature Toba adalah pilihan untuk beristirahat paling tepat selama melancong di Medan. kamu dapat menikmati kenyamanan dan fasilitas yang luar biasa. Ada juga fire pit untuk bikin api unggun, lho! Asyik sekali rasanya duduk-duduk menghangatkan diri di tengah dinginnya malam di dekat api unggun.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera rencanakan trip ke Medan dan nikmati budaya dan tradisi suku Batak Toba yang luar biasa!
Baca Juga: Ikuti Tur Kuliner Seru di Medan, Surganya Para Pecinta Makanan
Cover picture by Alexandra Tamba on Unsplash
