Wisata Bandung disukai banyak wisatawan karena keindahan alamnya, kulinernya yang lezat, juga beberapa tempat wisata Bandung yang memiliki nilai sejarah. Kali ini Bob akan membahas beberapa tempat wisata Bandung yang bersejarah dan menarik untuk kamu kunjungi. Oleh karena itu bagi kamu yang memiliki agenda mengunjungi Kota Bandung, jangan lupa untuk simak informasi ini. Berikut adalah beberapa rekomendasi tempat wisata Bandung yang bersejarah!
Wisata Bandung; Gedung Sate
Tempat wisata Bandung bernilai sejarah yang pertama akan Bob bahas adalah sebuah bangunan yang merupakan ikon Kota Bandung. Gedung ini bernama Gedung Sate yang terletak di tengah Kota Bandung. Gedung ini memiliki ciri khas berupa ornamen tusuk sate pada bagian menara bangunannya. Menurut sejarah, Gedung Sate dibangun pada tahun 1920 di masa kolonial Belanda.
Bangunan Gedung Sate ini cukup unik karena memiliki kombinasi desain arsitektur bergaya Eropa dan Jawa. Gedung Sate saat ini masih berdiri kokoh dan digunakan sebagai gedung pusat Pemerintahan Jawa Barat. Pada masa kolonial Belanda, Gedung Sate memiliki nama Gouvernements Bedrijven dan berfungsi sebagai gedung pemerintahan Belanda.
Sejarah mencatat, peletakan batu pertama Gedung Sate dilakukan oleh Johanna Catherina Cops yang merupakan putri sulung Walikota Bandung. Tempat wisata Bandung, Gedung Sate, pada awalnya dibangun untuk kemudian digunakan sebagai tempat bekerja Departemen Lalu Lintas dan Pekerjaan Umum. Setelah Batavia dianggap sudah tidak memenuhi syarat sebagai pusat pemerintahan karena perkembangannya, Gedung Sate sempat menjadi pusat Pemerintahan Hindia Belanda.
Gedung ini pernah diserang oleh Pasukan Gurkha pada 3 Desember 1945 lalu. Kejadian penyerangan ini memakan korban sebanyak tujuh orang pemuda yang mempertahankan Gedung Sate dari serangan Pasukan Gurkha. Untuk mengenang jasa ketujuh pemuda ini kemudian dibangunlah sebuah tugu dari batu yang diletakkan di belakang halaman Gedung Sate. Pada tanggal 3 Desember 1970, tugu tersebut kemudian dipindahkan ke halaman depan Gedung Sate berdasarkan perintah Menteri Pekerjaan Umum, .
Wisata Bandung; Museum Mandala Wangsit Siliwangi
Tempat wisata Bandung bersejarah selanjutnya adalah Museum Mandala Wangsit Siliwangi. Museum ini dibangun pada masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1910-1915. Museum yang memiliki gaya arsitektur Romantisisme ini pada zaman kolonial Belanda digunakan sebagai tempat tinggal pawa perwira Belanda. Kemudian seiring berjalannya waktu bangunan ini digunakan sebagai markas untuk bersembunyi dari tentara Jepang saat Jepang menduduki Indonesia pada sekitar tahun 1942.
Setelah itu bangunan ini diambil alih oleh Pasukan Siliwangi dan digunakan sebagai markas Divisi Siliwangi (saat ini disebut Akademi Militer Bandung) pada masa setelah kemerdekaan sekitar tahun1949-1950. Pada tanggal 23 Mei 1966, bangunan ini kemudian berganti fungsi menjadi sebuah Museum yang diresmikan oleh seorang Panglima Divisi Siliwangi ke-8 bernama Kolonel Ibrahim Adjie. Pada tahun 1979, tempat wisata Bandung ini sempat mengalami renovasi dan menjadi sebuah gedung bertingkat dua.
Wisata Bandung; Monumen Bandung Lautan Api
Tempat wisata Bandung yang bersejarah ini bernama Monumen Bandung Lautan Api. Monumen ini dibangun untuk mengenang peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 23 Maret 1946 yaitu peristiwa Bandung lautan api. Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi berawal dari ultimatum tentara Belanda kepada Tentara Republik Indonesia (saat ini dikenal dengan Tentara Nasional Indonesia) untuk meninggalkan Kota Bandung.
Tentara Belanda pun bahkan memerintahkan semua warga Kota Bandung di luar Tentara Republik Indonesia dan Badan Keamanan Rakyat untuk menyerahkan senjata. Warga Bandung menganggap perintah ini sebagai tindakan menyerah tanpa syarat. Sampai pada akhirnya seorang Komandan Divisi III Siliwangi yang gagah mengobarkan semangat perjuangan dengan membumihanguskan Bandung Selatan. Komandan ini merupakan seorang pahlawan nasional bernama A.H. Nasution.
Seluruh warga Bandung Selatan pun turut membakar wilayah mereka dan berbondong-bondong meninggalkan Bandung. Proses pembakaran ini pun disertai dengan pertempuran yang cukup dahsyat terutama di kawasan Dayeuhkolot. Pada peristiwa Bandung Lautan Api ini tercatat dua orang pejuang yang tewas saat mencoba untuk meledakkan gudang amunisi. Kedua pejuang pemberani ini bernama Moh. Toha dan Moh. Ramdan. Nama kedua pejuang ini kemudian diabadikan sebagai nama jalan.
Wisata Bandung; Gedung Merdeka
Gedung Merdeka yang berada di Jalan Asia Afrika No. 65, Kota Bandung ini pada zaman dahulu merupakan sebuah toko yang dimiliki warga keturunan Tionghoa. Toko ini kemudian sering digunakan sebagai tempat berkumpul orang-orang Belanda di Bandung yang merupakan anggota Societeit Concordia pada tahun 1879. Seiring berjalannya waktu, toko ini pun akhirnya dibeli dan diperluas bangunannya pada tahun 1895.
Bangunan ini mengalami proses renovasi secara besar-besaran pada tahun 1921 oleh seorang arsitek bernama Van Gallen Las dan C.P. Wolff Schoemaker. Gedung Merdeka memiliki struktur bangunan unik nan megah dengan menggunakan gaya art deco. Gedung ini merupakan gedung pertemuan ”super club” yang paling mewah, lengkap, eksklusif, dan modern pada masanya. Daya tampung gedung ini pun tak main-main karena mampu menampung hingga 1.200 tamu.
Pada tahun 1940 gedung ini kembali mengalami proses pembangunan tepatnya di sisi timur bangunan lama oleh seorang arsitek bernama Ir. A.F. Aalbers. Pada masa penjajahan Jepang, Gedung Merdeka dimanfaatkan sebagai pusat kebudayaan bernama Keimin Bunka Shidoso sekaligus tempat pertemuan atau dikenal dengan Dai Toa Kaikan. Tempat wisata Bandung ini memiliki sejarah menjadi markas pemuda Indonesia saat menghadapi tentara Jepang yang tidak bersedia menyerahkan kekuasaannya setelah Jepang kalah dari Sekutu pada tahun 1945.
Wisata Bandung; Museum Konferensi Asia-Afrika
Sejarah tempat wisata Bandung bernama Museum Asia Afrika ini tidak terlepas dari kontribusi gagasan seorang pemikir tersohor Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S. H., LL.M. Beliau menyatakan gagasan untuk menjadikan bangunan tersebut sebuah museum karena ingin mengabadikan peristiwa konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Peristiwa Konferensi Asia Afrika di Bandung tersebut adalah tonggak terbesar keberhasilan politik luar negeri Indonesia.
Gagasan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S. H., LL.M kemudian memperoleh sambutan baik terutama oleh Presiden yang saat itu sedang menjabat yaitu Presiden Soeharto. Museum Konferensi Asia Afrika tercatat diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 April 1980.
Wisata Bandung; Benteng Pasir Ipis
Tempat wisata Bandung bersejarah yang terakhir adalah Benteng Pasir Ipis. Tempat wisata Bandung, Benteng Pasir Ipis berlokasi di Kampung Pasir Ipis, Kabupaten Bandung Barat. Benteng Ipis merupakan benteng peninggalan Belanda yang dibangun membentang hampir mencapai 1 kilometer. Berdasarkan catatan sejarah, Benteng Pasir Ipis dibangun pada sekitar tahun 1891-1930. Tempat wisata Bandung ini menarik untuk kamu singgahi untuk mempelajari sejarah Indonesia di masa kolonial Belanda.
Bagi kamu yang tertarik untuk mengunjungi tempat wisata Bandung bersejarah, ini kesempatan yang tepat bagi kamu untuk sekaligus mencoba menginap di Bobobox. Bobobox hadir di beberapa titik di Kota Bandung dan menawarkan kamu pengalaman menginap tak terlupakan. Kamu hanya perlu mengunduh aplikasi Bobobox di smartphone kamu untuk memesan kamar kapsul pilihan kamu. Bob tunggu kehadiran kamu di Bandung ya!
Foto utama oleh: Michael Stevanus Hartono via Unsplash