Destinasi wisata di Indonesia memang tidak ada habisnya. Mulai dari Sabang sampai Merauke, kamu akan menemukan tempat wisata dengan keunikan dan keindahannya tersendiri.
Kali ini, Bob akan membahas beberapa destinasi wisata dari Pulau Sulawesi, tepatnya di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Mungkin kamu belum terlalu mengenal kabupaten yang satu ini karena lokasi ini memang bukan merupakan tujuan wisata utama di provinsi Sulawesi Selatan. Meski begitu, Kabupaten Sinjai memiliki berbagai destinasi wisata yang layak kamu kunjungi, mulai dari wisata sejarah, alam, kuliner, hingga wisata kekinian.
Yuk kenali lebih dekat destinasi wisata yang ditawarkan Kabupaten Sinjai!
Bamboo Village
Bamboo Village ini terletak di depan Kantor Bupati Sinjai, tepatnya di Lingkungan Tanassang, Kelurahan Alehanuae, Kecamatan Sinjai Utara. Tempat ini cocok banget buat kamu yang suka hunting foto dengan latar panorama alam yang menakjubkan.
Seperti yang tersirat dari namanya, Bamboo Village ini menawarkan objek wisata dengan ornamen serba bambu. Di tempat ini kamu akan disuguhkan dengan pemandangan laut, Kota Sinjai, dan Pulau Sembilan dari kejauhan serta matahari terbit.
Bukit Pelangi
Bukit Pelangi terletak di Kampung Bola, Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara. Tempat yang satu ini umumnya dikunjungi di malam hari dan menawarkan spot foto unik yang layak kamu bagikan di media sosial kamu.
Saat berkunjung ke tempat ini, kamu akan dimanjakan dengan pemandangan kilau lampu serta nuansa langit malam yang menyejukkan mata.
Bukit Vandiam
Selanjutnya, ada Bukit Vandiam yang terletak di Kampung Dumme, Desa Sanjai, Kecamatan Sinjai Timur. Bukit ini menawarkan keindahan pemandangan dari ketinggian tanpa ada pungutan biaya, alias gratis.
Hutan Mangrove Tongke-Tongke
Hutan mangrove seluas 173,5 hektare ini berlokasi di desa Tongke-Tongke, Sinjai Timur, dan hanya berjarak 8 km dari pusat kota Sinjai.
Di kawasan hutan mangrove ini tentunya kamu akan menikmati keindahan dan kesejukan hutan yang lebat serta menjumpai rumah-rumah nelayan yang masih tradisional.
Untuk mengitari hutan, disediakan jalan setapak berupa jembatan kayu yang juga bisa kamu gunakan untuk berfoto.
Uniknya, kamu akan menjumpai kafe terapung yang menjual berbagai makanan dan minuman. Jadi jika kamu merasa haus atau lapar, kamu hanya perlu membelinya di kafe apung tersebut.
Untuk memasuki kawasan hutan mangrove ini, kamu akan dikenakan biaya sebesar Rp 5.000 per orang. Cukup terjangkau bukan!
Air Terjun Barania
Air Terjun Barania adalah destinasi wisata air terjun yang terbilang masih alami. Air terjun ini terletak di Dusun Mattiro Halia, Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat. Jaraknya sekitar 48 km dari pusat kota Sinjai.
Untuk mencapai lokasi air terjun ini, kamu harus menyiapkan fisik kamu karena perjalanannya akan cukup melelahkan. Tetapi, semua itu akan terbayar setelah kamu menikmati kesegaran dan keindahan yang ditawarkan air terjun ini.
Airnya yang jernih dan lokasinya yang dikelilingi perbukitan serta pepohonan besar akan membuat kamu betah berlama-lama di sini.
Kalau beruntung, kamu akan melihat sebuah batu yang terletak pada dinding batu air terjun yang bentuknya menyerupai kepala manusia. Namun bentuk batu tersebut terkadang berubah-ubah.
Menurut penuturan para warga setempat, di bagian atas air terjun tersebut kamu dapat menjumpai pusaran air dan sebuah gua yang menyimpan benda-benda bernilai sejarah, peninggalan masa Kolonial Belanda.
Namun sayangnya, kamu tidak bisa memasuki gua tersebut, bahkan warga sekitar pun dilarang untuk memasukinya.
Kampung Adat Karampuang
Kampung Adat Karampuang berada di Desa Tompobulu, Kecamatan Bulupoddo, sekitar 30 km dari pusat kota Sinjai.
Destinasi wisata ini cocok banget buat kamu yang menyukai hal-hal yang berbau sejarah dan kebudayaan, karena di kampung ini kamu akan menyaksikan keunikan rumah adat serta belajar mengenai sejarah tentang rumah adat yang kelestariannya masih terjaga.
Terdapat dua rumah adat yang memiliki struktur Bugis kuno yang salah satunya didiami oleh Raja (To Matoa) dan yang satunya lagi dihuni oleh Kepala Pemerintah Adat (Gella).
Salah satu kegiatan yang dapat kamu saksikan di kampung adat ini adalah upacara ritual Mappogau Sihanua (pesta satu kampung) untuk mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan dalam panen mereka.
Upacara ini biasanya dilaksanakan setiap bulan November dan seringkali dihadiri oleh banyak wisatawan dari berbagai daerah.
Air Terjun Laliako
Destinasi wisata selanjutnya berada di Dusun Tonrong, Desa Terasa, Kecamatan Sinjai Barat, dengan jarak sekitar 45 km dari pusat kota Sinjai.
Air terjun dengan ketinggian mencapai sekitar 35 meter ini menawarkan udara yang sejuk karena lokasinya yang jauh dari perkotaan dan terletak di dasar sebuah lembah dengan pemandangan alam yang masih sangat asri.
Yang unik dari air terjun ini adalaj puncaknya yang terbagi menjadi lima aliran air terjun yang saling berdampingan. Di bawah air terjun tersebut, terdapat sebuah kolam yang dihiasi dengan batu besar yang berjejer yang semakin membuatnya tambah memesona.
Untuk alasan keselamatan, jika kamu mau mandi di air terjun ini, kamu harus terlebih dahulu memperhatikan debit airnya.
Benteng Balangnipa
Buat kamu pecinta bangunan kuno, kamu bisa memasukkan Benteng Balangnipa ke dalam daftar kunjungan kamu.
Tempat yang sarat akan nilai sejarah perjuangan rakyat Indonesia ini berupa bangunan dan benteng yang sudah berdiri sejak abad ke 15 dan dibangun oleh Kerajaan Tellu Limpoe di atas lahan seluas sekitar 2.500 meter persegi.
Salah satu daya tarik dari benteng yang terletak di Jalan Sungai Tangka, Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara adalah barang-barang bersejarah yang dimilikinya.
Jika berkunjung ke sini, kamu bisa melihat sebuah meriam berbahan tembaga, beberapa porselen kuno dari Ming, Shati dan juga Ching. Selain itu, kamu juga akan menjumpai keramik-keramik khas Eropa dan Jepang yang sempat digunakan bangsa Belanda di masa penjajahan.
Batu Pake Gojeng
Destinasi wisata Batu Pake Gojeng pada mulanya digunakan sebagai benteng pengintai juga markas pertahanan Jepang. Tujuannya adalah untuk mengawasi setiap kapal laut dan pesawat udara yang melintasi Teluk Bone.
Sama halnya seperti fungsi dari benteng ini di masa lalu, dari tempat ini, kamu dapat mengintai pemandangan pusat kota Kabupaten Sinjai.
Selain itu, kamu pun bisa menyaksikan keindahan hutan mangrove di desa Tongke-Tongke serta deretan pulau-pulau yang indah dari kejauhan.
TPI Lappa
Saat berlibur ke suatu tempat, tidak lengkap rasanya jika tidak mencicipi hidangan khas daerah tersebut. Nah, jika kamu berkesempatan berkunjung ke Kabupaten Sinjai, kamu bisa menyempatkan diri untuk datang ke TPI Lappa.
TPI Lappa ini terletak di Lappa, Kecamatan Sinjai Utara dan berjarak sekitar 3 km dari pusat Kota Sinjai.
Di destinasi wisata ini, kamu data menyaksikan kegiatan pelelangan ikan serta transaksi hasil tangkapan laut lainnya antara nelayan dan pembeli. Uniknya, kamu bisa berfoto dengan ikan-ikan besar yang ada di sana, misalnya ikan cakalang atau ikan tongkol.
Selama berada di tempat ini, kamu bisa menikmati santapan di banyak rumah makan yang tersedia di sekitar lokasi. Kamu pun bisa membeli ikan segar dari nelayan untuk langsung diolah oleh koki di rumah makan pilihan kamu.
Refresh tubuh serta pikiran kamu dengan sejenak beristirahat dari rutinitas kamu. Soal tempatnya, nggak usah bingung. Datang saja ke Bobobox!
Hotel kapsul berlogo koala ini menawarkan akomodasi yang nyaman dan harga terjangkau. Jadi tidak usah takut kantong kamu akan bolong. Yuk segera unduh aplikasinya di Play Store atau App Store dan dapatkan promo-promo menariknya!
Foto utama oleh: jadesta.kemenparekraf.go.id