Demam Korean Wave merambah di Indonesia mulai dari drama, musik, hingga makanan. Makanan Korea di Indonesia banyak digemari selain oleh penggemar K-Pop, juga oleh yang bukan penggemar loh. Tentu saja karena rasanya yang unik dan tampilannya yang menggugah selera.
Kebanyakan tergiur dan tertarik dengan makanan Korea setelah menonton drama atau reality show-nya. Bagaimana tidak? Artis-artis Korea selalu tampil lahap dan menikmati makanannya sehingga yang menonton ikut tergiur dan penasaran akan rasanya.
Bahkan banyak acara yang khusus menampilkan sambil mempromosikan makanan khas Korea seperti Best Chef of My Fridge, Grandma’s Recipe, dan acara Mukbang di Youtube. Sehingga di Indonesia pun mulai marak yang membuka restoran Korea atau food stall yang menjual jajanan khas Korea Selatan.
Namun, tidak sedikit juga orang yang tidak menyukai makanan khas Korea karena dinilai rasanya aneh dan tidak cocok dengan lidah Indonesia. Pasalnya banyak bumbu-bumbu yang rasanya kurang familiar pada beberapa makanan khas Negeri Ginseng tersebut.
Makanan khas Korea Selatan sebagian besar selalu menambahkan biji wijen atau menggunakan minyak wijen di dalam campurannya. Lalu bumbu-bumbu dasar seperti sari ikan teri, kecap ikan, pasta kacang, dan lainnya yang jarang ditemukan di dalam masakan Indonesia.
Padahal makanan Korea juga memiliki banyak kemiripan dengan makanan yang ada di Indonesia loh. Hanya saja memang ada sedikit perbedaan dalam hal bumbu, racikan, serta campurannya. Karena Korea Selatan merupakan Negara penghasil Ginseng terbesar, mereka juga menambahkan ginseng ke dalam beberapa masakannya.
Khasiat ginseng yang kaya dan baik untuk kesehatan menjadikan masakan Korea bukan hanya enak, namun juga menyehatkan. Seperti misalnya pada Samgye-tang atau sup ayam ginseng, yang dipercaya dapat menyembuhkan flu dan demam karena campuran rempahnya. Selain itu juga dapat menghilangkan rasa lelah dan baik untuk vitalitas tubuh.
Kali ini Bob akan memberikan informasi mengenai makanan Korea yang mirip dengan makanan Indonesia.
Makanan Korea vs Makanan Indonesia
Bibimbap vs Nasi Pecel
Pasti makanan bernama Bibimbap ini sudah tidak asing lagi dong bagi kamu penggemar Korean wave. Bibimbap atau juga disebut dengan nasi campur Korea ini ternyata mirip dengan Nasi Pecel Indonesia loh. Bahan-bahan yang digunakan pun sama yaitu nasi dengan aneka sayur-sayuran seperti bayam, wortel, kentang, kacang panjang, dan toge.
Selain itu, cara penyajiannya pun sama dengan nasi pecel urap yang dicampurkan dahulu sebelum dimakan. Hanya saja bedanya ada pada bumbu utama yang digunakan di dalam nasi campurnya. Nasi pecel menggunakan bumbu yang terbuat dari kacang (sambal kacang), sedangkan bibimbap menggunakan gochujang (pasta cabai Korea), dan biji wijen.
Kemudian, bibimbap juga biasanya ada tambahan telur setengah matang dan bulgogi.
Jjajangmyeon vs Mie Ayam (Yamin)
Selain bibimbap, makanan khas Korea lainnya yang sering muncul di drama-drama adalah Jjajangmyeon. Dilihat dari namanya “myeon” yang artinya mie, tentu kamu sudah bisa menebak makanan apa ini. Jjajangmyeon adalah mie kacang hitam dengan rasa manis gurih yang dominan.
Penganan ini biasanya dimakan dengan kimchi lobak untuk menambah cita rasa yang lebih menyegarkan. Ternyata kita juga punya makanan yang seperti ini, yaitu Mie Ayam. Memiliki kemiripan dari bahan dasar hingga penyajian, kedua makanan ini sama-sama digemari di Negara masing-masing.
Perbedaannya yaitu pada campuran bumbunya. Jika dalam Jjajangmyeon dicampurkan pasta kacang hitam fermentasi dan lobak, Mie Ayam menggunakan campuran daun sawi dan tumis daging ayam.
Kimchi vs Asinan Sawi
Salah satu makanan Korea yang sangat khas dan Korea banget adalah kimchi. Kimchi merupakan makanan pendamping atau side dish yang wajib ada di setiap rumah. Orang Korea selalu menyediakan kimchi setiap mereka makan sebagai pelengkap hidangan. Kimchi juga dinobatkan sebagai salah satu makanan sehat dunia lho.
Kimchi merupakan makanan yang terbuat dari sawi putih (atau lobak) yang dicampur dengan bumbu seperti pasta cabai dan bumbu lainnya kemudian difermentasi. Oleh sebabnya rasa kimchi asam dan memiliki bau yang tajam. Semakin lama kimchi difermentasi maka semakin bagus kimchi tersebut.
Namun banyak orang Indonesia yang tidak suka dengan kimchi karena rasa dan baunya yang sangat tajam. Jika di Korea ada kimchi, di Indonesia ada asinan sawi. Bahan dasarnya sama yaitu sawi putih, hanya saja asinan sawi tidak menggunakan pasta cabai dalam proses fermentasinya.
Jeungpyon vs Kue Apem
Makanan Korea lainnya yang mirip dengan makanan Indonesia yaitu jeungpyon. Jeongpyon memiliki kemiripan dengan kue apem karena sama-sama terbuat dari tepung beras dan memiliki rasa yang manis. Kedua makanan ini pun sama-sama disajikan dengan warna-warna yang beragam dan bentuknya yang seperti mangkuk kecil.
Jeungpyon biasa disajikan saat musim panas dan cara membuatnya adalah dengan difermentasi dengan anggur, sehingga kue tidak mudah rusak. Sedangkan kue apem disajikan kapan saja dan dengan tambahan kelapa parut di atasnya.
Japchae vs Tumis Bihun
Kedua makanan ini memiliki kemiripan yang kentara sekali dimulai dari bahan-bahan, cara mengolah, dan penyajiannya. Namun ternyata ada perbedaan di antara keduanya loh. Japchae menggunakan mie berbahan dasar pati ubi, sedangkan tumis bihun menggunakan bihun yang berbahan dasar beras.
Rasa japchae juga lebih manis dengan warna mie yang transparan dan tekstur yang lebih kenyal dibandingkan dengan bihun. Mengenai bumbu yang digunakan hampir mirip dengan tumis bihun Indonesia, yaitu kecap asin, kecap manis, minyak wijen, dan irisan sayuran seperti wortel, irisan cabai, dan daun bawang.
Tteokbokki vs Cilok
Bagi penggemar drama korea tteokbokki pasti bukan makanan yang asing lagi bukan. Makanan yang merupakan jajanan pasar atau camilan ini memang paling banyak digemari di Korea bahkan di Indonesia. Teksturnya yang kenyal dan sausnya yang khas membuat tteokbokki menjadi camilan yang cocok disantap sambil menonton drakor favorit.
Makanan Indonesia yang mirip dengan tteokbokki adalah cilok. Siapa tidak suka cilok? Cemilan bulat dengan tekstur yang kenyal ini ternyata rasanya tidak jauh beda loh dengan tteokbokki. Hanya saja lagi-lagi yang membedakan adalah sausnya. Namun keduanya sama-sama terbuat dari tepung, yang satu tepung beras yang satunya lagi tepung tapioca atau aci.
Tteokbokki menggunakan saus dengan campuran pasta cabai Korea dan fishcake, sedangkan cilok sausnya lebih beragam. Kamu bisa mencampurkan cilok dengan bumbu kacang, kecap, sambal, saus cabai, dan lain-lain. Harga cilok juga lebih terjangkau tentunya dibandingkan dengan tteokbokki.
Wisata Kuliner Bersama Bobobox!
Liburan ke luar kota tidak lengkap tanpa mencicipi makanan khas dan jajanan pasar yang ada di kota tersebut dong. Supaya kamu bisa menjajaki semua makanan yang ada, kamu harus menginap di tempat yang dekat dengan pusat kota dan keramaian.
Menginap di Bobobox saja yuk! Tempatnya yang strategis dan fasilitas super oke dijamin akan membuat liburanmu lebih menyenangkan. Pods yang dilengkapi dengan teknologi lampu LED dan speaker Bluetooth serta kasur yang nyaman akan memberikanmu pengalaman menginap yang tak terlupakan.
Ayo segera pesan pods-nya di aplikasi bobobox atau klik di link ini.