via reductress.com

Sering Menangis di Toilet Kantor? Ini Dia 10 Ciri-Ciri Lingkungan Kerja yang Tak Sehat

Tingkat kenyamanan kamu dalam bekerja bisa dipengaruhi oleh lingkungan kerja kamu. Lingkungan kerja yang baik tentu dapat meningkatkan produktivitas kamu, sebaliknya jika lingkungan kerja tak sehat maka kinerja kamu pun kemungkinan akan menurun.

Dalam lingkungan kerja yang baik, kamu akan merasa nyaman berada di kantor. Namun, dalam lingkungan kerja tak sehat, suasana hati kamu mudah memburuk dan kamu pun jadi mudah marah, tertekan, hingga depresi.

Delapan jam yang kamu lalui tiap harinya akan terasa berat dan panjang dan kamu pun selalu menunggu-nunggu untuk cepat beranjak dari sana. Sebagian orang bisa tetap bertahan dalam dalam situasi tersebut baik dengan menerima keadaan atau berusaha mengubah suasana agar lebih menyenangkan.

Sebagian yang lain mungkin merasa tersiksa hingga seringkali menumpahkan air matanya di dalam kamar mandi untuk mengekspresikan tekanan yang mereka rasakan selama bekerja. Jika hanya sekali dua kali mungkin tidak masalah. Lalu bagaimana jika kamu terlalu sering menangis di kamar mandi? Apakah memang lingkungan kerja kamu tidak sehat dan kamu perlu berhenti dari pekerjaan tersebut?

Sejumlah orang yang berada di situasi tersebut mungkin memilih untuk berhenti daripada tetap dipaksakan dan malah memengaruhi kesehatan fisik sekaligus mental mereka apalagi sebagian besar waktu mereka dihabiskan di tempat kerja. Memutuskan untuk berhenti bekerja memang bukan perkara yang mudah dan membutuhkan banyak pertimbangan.

Untuk itu, kamu perlu mengenali apakah lingkungan kerja kamu sehat atau tidak dan benar-benar memengaruhi produktivitas kinerja serta kesehatan kamu. Dengan demikian, kamu bisa menentukan apakah tetap bertahan dengan menyesuaikan keadaan atau berhenti dan memulai lagi dari awal.

Lalu apa saja sih ciri-ciri lingkungan kerja tak sehat itu? Yuk simak informasinya!

Banyak yang Keluar Masuk

@gesrey via Freepik

Perekrutan karyawan adalah hal yang lumrah terjadi dalam dunia kerja. Prosesnya pun bukan perkara mudah karena membutuhkan waktu serta tenaga untuk menyeleksi hingga menentukan kandidat karyawan baru. Namun, kamu perlu memperhatikan apakah mereka bisa bertahan lama atau tidak.

Jika di kantor kamu banyak karyawan yang bertahan bekerja hanya beberapa bulan saja, tentu ada yang salah dalam perusahaan kamu. Tidak mungkin bukan jika banyak yang keluar masuk jika lingkungannya sehat. Nah, tingginya angka keluar masuk pekerja (turnover) mengindikasikan lingkungan kerja tak sehat.

Pilih Kasih

@yanalya via freepik

Pilih kasih bisa terjadi di mana saja, termasuk di tempat kerja. Kamu mungkin pernah melihat atasan yang memperlakukan beberapa karyawan dengan baik, sementara karyawan-karyawan lainnya dianaktirikan padahal mereka memiliki kinerja yang bagus.

Sifat pilih kasih sendiri bisa terjadi karena faktor-faktor tertentu, misalnya kedekatan baik karena ikatan keluarga atau pertemanan. Karyawan yang dekat dengan atasan biasanya akan sering dibela meski melakukan kesalahan yang cukup besar. Sementara yang kurang dekat akan diabaikan dan bahkan disudutkan jika melakukan kesalahan sekecil apapun.

Contoh lainnya adalah kamu dan rekan kamu memiliki jabatan dan tugas yang serupa namun mendapatkan gaji dan fasilitas yang berbeda. Hal ini tentu dapa menimbulkan kecemburuan serta mempengaruhi kinerja kamu. Jika terjadi di tempat kerja kamu, hal ini menunjukkan lingkungan kerja tak sehat.

Bekerja Tanpa Henti

Demi mengejar keuntungan, karyawan seringkali diharuskan bekerja hingga tengah malam bahkan selama akhir pekan karena ada target tertentu yang harus dicapai. Tidak jarang, perusahaan juga memberikan tugas mendadak dengan deadline yang ketat. Akibatnya, mereka pun harus melewatkan waktu istirahat mereka karena tuntutan tersebut.

Hal tersebut tentu sangat melelahkan. Meskipun kamu mencintai pekerjaan kamu dan ada hadiah uang lembur yang menanti, kamu tetap memerlukan waktu untuk mengistirahatkan tubuh kamu. Jika tidak, kesehatan fisik dan mental kamu menjadi taruhannya. Kamu akan merasa sering lelah hingga jatuh sakit, stres hingga depresi. Jika kamu bekerja dengan kondisi tersebut, bisa jadi perusahaan kamu memiliki lingkungan kerja tak sehat.

Penuh Kritik, Minim Pujian

@pressfoto via Freepik

Lingkungan kerja tak sehat juga bisa dilihat dari bagaimana kamu diperlakukan jika melakukan kesalahan. Kesalahan sendiri merupakan hal yang wajar dan perlu mendapatkan koreksi agar tidak terulang kembali. Hanya saja, atasan kamu seringkali melayangkan kritikan tajam bahkan mempermalukan kamu sampai satu ruangan tahu setiap kamu melakukan kesalahan.

Hal ini akan terasa lebih parah jika kamu tetap mendapatkan kritikan tidak peduli sebaik apapun kamu bekerja atau keselahan yang kamu lakukan merupakan hal sepele yang bisa diperbaiki dalam waktu singkat.  Hal tersebut tentu dapat menurunkan rasa percaya diri kamu dan membuat kamu merasa kecil dan bodoh serta tidak semangat untuk bekerja.

Selain itu, kamu juga jarang mendapat pujian atau apresiasi setiap melakukan kinerja yang baik, menyumbangkan solusi atau ide-ide bagus. Atasan kamu malah terkesan tidak acuh dan mengabaikannya tanpa memberi kamu pujian.

Pujian sendiri bisa memberikan energi positif dalam bekerja sehingga pekerja selalu bersemangat untuk menerima dan menyelesaikan pekerjaan mereka. Namun, karena terlalu banyak kritikan yang kamu dapat, mental kamu pun terpengaruh dan kamu jadi malas untuk bekerja.

Pelecehan

@wisdom_m via freepik

Lingkungan kerja kamu sangat tidak sehat jika seringkali terjadi bullying atau perundungan dan pelecehan di dalamnya baik pelecehan seksual, verbal, maupun fisik. Dengan kata lain, pelecehan berupa sentuhan serta kata-kata kasar menunjukkan lingkungan kerja tidak sehat.

Kamu mungkin sering mendengar cerita-cerita tentang kasus pelecehan dan perundungan di lingkungan kerja. Tidak jarang, pihak korban malah disalahkan, diejek, dan disudutkan. Hal ini tentu sangat disayangkan karena korban justru membutuhkan perlindungan bukan perundungan.

Hal ini juga tidak baik untuk kesehatan mental pekerja karena mereka akan kehilangan motivasi untuk bekerja serta merasa rendah diri dan tidak berharga. Jika kamu atau rekan kamu mengalami perlakuan seperti itu, beritahu seseorang dan carilah bantuan.

Saling Menyalahkan

@yanalya via freepik

Sikap saling menyalahkan dan melempar tanggung jawab seringkali terjadi dalam sebuah perusahaan. Hal ini juga bisa menjadi ciri lingkungan kerja tak sehat karena perusahaan terkesan mengabaikan dan tidak mengevaluasi orang-orang seperti itu. Dengan begitu, perusahaan juga terlihat tidak mendorong budaya bertanggung jawab.

Birokrasi yang Berbelit-belit

@katemangostar via Freepik

Perusahaan memang memiliki wewenang untuk membuat peraturan yang dirasa baik bagi mereka. Namun, jika peraturannya terlalu bertele-tele, perusahaan tersebut bisa dianggap memiliki lingkungan kerja tak sehat.

Beberapa contohnya adalah permintaan dan keputusan yang memakan waktu lama, izin cuti yang dipersulit, perlakuan yang tidak ramah, peraturan yang tidak masuk akal dan sebagainya. Hal tersebut bisa saja mengurangi efisiensi serta mengganggu produktivitas di tempat kerja sehingga hasilnya tidak maksimal dan memuaskan.

Tidak Konsisten

@4zevar via Freepik

Sebelum memulai pekerjaan, kamu biasanya melakukan kesepakatan denga pihak perusahaan, misal mengenai posisi, cuti, gaji, masa probation dan sebagainya. Sayangnya saat mulai bekerja, yang kamu jalani tidak sesuai dengan kesepatakan tersebut. Perusahaan mungkin akan memberikan pembelaan hingga alasan tak masuk akal. Jika kamu merasa perusahaan kamu tidak konsisten, sepertinya perusahaan kamu memiliki lingkunga kerja tak sehat.

Perlakuan dari Atasan yang Buruk

@jiwingka via Freepik

Lingkungan kerja tak sehat juga dipengaruhi oleh kehadiran atasan yang semena-mena terhadap bawahannya. Atasan tersebut misalnya akan tetap menghubungi dan mengganggu kamu dengan urusan pekerjaan dan memaksa kamu mengerjakan sesuatu meskipun di luar jam kerja bahkan di akhir pekan sekalipun.

Kurang Komunikasi

Kurangnya komunikasi bisa menyebabkan kesalahpahaman. Salah satu contoh yang menunjukkan ligkungan kerja tidak sehat dalam hal ini adalah tidak adanya review atau sesi empat mata untuk memberikan feedback terhadap kinerja kamu.

Feedback sendiri cukup bermanfaat karena kamu jadi mengetahui kekurangan dan kelebihan kamu sehingga kamu tahu apa yang perlu kamu perbaiki, pertahankan dan tingkatkan. Karena itu, meeting, diskusi sesi review empat  mata, dan sebagainya sangat diperlukan untuk tetap menjalin komunikasi dan berbagi informasi sehingga tidak ada acara saling menyalahkan.

nginep di bobobox

Lelah dengan lingkungan kerja tak sehat? Manjakan saja diri kamu dengan menginap di Bobobox untuk mengusir penat dan mengalihkan pikiran kamu dari beban yang menghimpit kamu selama bekerja.

Ada banyak hal menyenangkan yang bisa kamu lakukan untuk menaikkan mood kamu selama di Bobobox. Kamu bisa  membaca buku sambil mendengarkan alunan lagu favorit kamu lewat fitur Bobobox. Kam juga bisa menonton film atau serial favorit kamu dengan streaming sepuasnya menggunakan Wi-Fi Bob yang kencang.

Atau, ekpresikan diri kamu lewat foto-foto keren dengan latar cahaya lampu Instragammable dengan fitur moodlamp di dalam pod kamu. Ada sekitar 16 warna lho yang bisa kamu pakai. Asyik kan!

Kamu juga bisa keliling-keliling pods Bobobox dari rumah, lho! Klik di sini untuk memulai virtual tour. Yuk segera unduh aplikasinya dan dapatkan pengalaman tak terlupakan dan menyenangkan di Bobobox!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles