Setiap kali mendengar berita erupsi gunung berapi, kamu mungkin bertanya-tanya ada berapa banyak gunung api di dunia ini. Menurut data Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), dunia diperkirakan memiliki sekitar 1.500 gunung berapi aktif, 500 di antaranya mengalami erupsi di masa lampau. Gunung-gunung berapi tersebut sebagian besar berlokasi di sekitar cincin api Pasifik yang kerap menjadi langganan erupsi serta gempa bumi.
Dari sekian banyak gunung itu, hanya sekitar 26 yang benar-benar sangat aktif. Melansir Forbes, gunung api paling aktif di dunia tersebut di antaranya (tidak berdasarkan urutan) meliputi Kīlauea, Etna, Nyiragongo, Merapi, Taal, dan Sakurajima. Yuk simak fakta tentang gunung-gunung api paling aktif di dunia tersebut!
Kīlauea, Hawaii, Amerika Serikat
Kīlauea dikenal sebagai gunung api paling aktif di dunia yang ada dalam kawasan Taman Nasional Hawaii Volcanoes. Gunung dengan tinggi 1.227 meter ini memiliki danau lava bernama Halemaumau pada kaldera puncaknya yang dipercaya sebagai tempat bersemayam Dewi Pele.
Kīlauea seringkali dianggap sebagai bagian dari gunung berapi Mauna Loa yang ukurannya lebih besar. Namun, berdasarkan data geologi, Kīlauea merupakan gunung berapi terpisah yang memiliki saluran serta sistemnya tersendiri.
Gunung berapi satu ini juga memiliki lava pijar abadi yang terus mengalir setiap harinya dengan suhu 1.150 derajat Celcius. Kehadiran lava pijar ini pun menjadi daya tarik wisatawan sebab meski berbahaya, fenomena ini terbilang ramah. Karenanya, para wisatawan dapat menyaksikan aliran sungai lava yang mengalir dari tebing gunung menuju laut.
Baca Juga: Bagaikan Raksasa Yang Tertidur, Inilah Beberapa Gunung Api Dorman Di Dunia
Etna, Sicily, Italia
Selain dikenal sebagai salah satu gunung api paling aktif di dunia, Etna juga termasuk gunung berapi tertinggi di Eropa. Sebelum tahun 2001, gunung berapi ini kerap kali erupsi setiap dua tahun sekali. Setelahnya, frekuensi erupsi meningkat menjadi rata-rata satu tahun sekali.
Sama halnya dengan Kīlauea, Etna juga menjadi daya tarik wisatawan. Untuk itu, dibangunlah kereta yang akan membawa penumpang mengelilingi dan menikmati keindahan gunung api paling aktif di dunia tersebut.
Meski gunung ini dikelilingi oleh banyak pemukiman penduduk, Gunung Etna terbilang aman. Saat erupsi, gunung ini biasanya mengeluarkan aliran lava yang akan dialihkan dengan penggunaan bahan peledak dan parit. Namun, gunung ini tetap membawa bahaya pada penduduk sekiar terutama saat terjadi gempa.
Nyiragongo, Republik Demokratik Kongo
Di kawasan Taman nasional Virunga, Republik Demokratik Kongo, berdiri sebuah gunung api paling aktif di dunia bernama Nyiragongo. Selain khas dengan puncaknya yang datar, gunung berapi ini memiliki danau lava terbesar di dunia di kawah utamanya.
Gunung berapi satu ini juga terbilang berbahaya. Melansir National Geographic, erupsi Nyiragongo tahun 1977 menewaskan sekitar 600-2.000 jiwa. Selanjutnya, pada tahun 2002, kota Goma hancur akibat lava dan mengakibatkan lebih dari 100.000 orang kehilangan rumahnya. Sekitar 250 meninggal akibat luka bakar, keracunan karbon dioksida, dan ledakan POM bensin akibat lava.
Belum lama ini, tepatnya pada 22 Mei 2021 malam, Gunung Nyiragongo kembali erupsi. Selain membuat malam menjadi merah menyala, lahar juga melahap dan membanjiri jalanan yang dilaluinyas. Erupsi juga berhasil menghancurkan beberapa desa, sekitar 500 rumah, dan membunuh sekitar 30 orang.
Merapi, Indonesia
Sebagai negara yang berada dalam kawasan cincin api, Indonesia menjadi salah satu negara dengan gunung berapi aktif terbanyak di dunia. Beberapa bahkan termasuk gunung api paling aktif di dunia. Salah satunya adalah Merapi yang berlokasi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Sejak tahun 1548, Gunung Merapi tercatat telah meletus sebanyak 68 kali dengan siklus letusan setiap 2-5 tahun sekali. Letusan Merapi ini biasanya disertai dengan hujan abu, awan panas dan guguran lava.
Tahun 2010 dinilai menjadi letusan terbesar dalam 100 tahun terakhir. Letusan tersebut terjadi pada 26 Oktober 2010 hingga mencapai puncaknya pada 3 November. Akibatnya, 337 korban harus meregang nyawa, termasuk di dalamnya sang juru kunci, Mbah Maridjan. Selain meluncurkan awan sejauh 15 km, Merapi juga memuntahkan material berbentuk batuan panas dengan berbagai macam ukuran.
Baca Juga: Erupsi Beberapa Waktu Lalu, Ini Dia Mitos Seputar Gunung Semeru Yang Perlu Kamu Ketahui
Taal, Filipina
Gunung Taal di Filipina menjadi salah satu gunung api paling aktif di dunia sekaligus yang terkecil. Gunung satu ini tercatat telah mengalami 34 erupsi. Erupsi terbaru terjadi pada Januari 2020 lalu dan mengeluarkan muntahan lava dan awan panas yang disertai dengan petir menggelegar dan gempa bumi.
Sebagian besar kaldera Taal tersembunyi di bawah Danau Taal dan hanya sedikit saja yang tampak di permukaan. Erupsi terbesarnya terjadi pada tahun 1754 dan berlangsung selama tujuh bulan mulai dari Mei hingga Desember. Erupsi tersebut diketahui mengakibatkan empat kota terkubur di bawah abu, bebatuan vulkanis dan air.
Meski terbilang kecil, Gunung Taal menyimpan potensi bahaya yang mematikan. Erupsi gunung satu ini biasanya bermula dengan kecil kemudian perlahan membesar. Selain itu, erupsi Gunung Taal juga berpotensi menimbulkan tsunami.
Sakurajima, Jepang
Tak jauh dari ikon Jepang, Gunung Fuji, terdapat salah satu gunung paling aktif di dunia bernama Sakurajima. Gunung Sakurajima berdiri di atas sebuah pulau yang berlokasi di Kagoshima Bay. Gunung satu ini berjarak terpisahkan oleh air seluas 4,2 km dengan kota Kagoshima, Kyushu. Sementara itu, puncak gunung hanya berjarak 8 km dari kota yang berpenduduk sekitar setengah juta jiwa tersebut.
Selain itu, gunung berapi ini juga terhubung dengan Semenanjung Osumi di Pulau Kyushu akibat erupsi besar pada tahun 1944 silam. Erupsi tersebut mengeluarkan cukup banyak lava yang kemudian menyambungkan pulau gunung tersambung dengan pulau daratan utama.
Gunung Sakurajima ini memiliki dua buah kawah utama bernama Minamidake dan Showa. Pada tahun 2006, kawah Showa pertama kali erupsi dalam 58 tahun terakhir. Sejak saat itu, sebagian besar erupsi keluar dari kawah tersebut.
Gunung Sakurajima sendiri mulai benar-benar aktif sejak tahun 2009. Selama periode 2010-2013 dan 2015, Sakurajima tercatat memiliki lebih dari 1.000 erupsi tahunan. Karena itu, masyarakat setempat sudah terbiasa dengan dua sampai tiga kali erupsi dalam sehari.
Menyatu dengan Alam Bersama Bobocabin
Ingin berwisata alam namun mendaki gunung terlalu melelahkan atau menakutkan buat kamu? Cobain Bobobocabin aja! Bobocabin ini merupakan bagian dari Bobobox yang siap menemani kamu merasakan tenangnya alam dalam balutan teknologi canggih.
Kabinnya dirancang dengan konsep futuristik yang dilengkapi dengan teknologi Internet of Things. Teknologi tersebut dapat digunakan untuk pengaturan lampu, pintu, jendela dan Bluetooth speaker.
Tempat tidurnya juga nyaman dengan jendela besar yang memudahkan kamu untuk benar-benar bisa meresapi keindahan alam di depan mata. Meski berada di tengah alam, jangan khawatir soal masalah internet. Bobocabin juga dilengkapi dengan Wi-Fi kencang yang siap menemani ketenangan di tengah sejuknya alam. Yuk unduh dulu aplikasi Bobobox untuk informasi lebih lanjut!