Di ajang Piala Oscar tahun ini, Soul dari Pixar memenangkan kategori Best Animated Feature. Di tahun-tahun sebelumnya juga film animasi Disney terus konsisten memenangkan kategori ini. Namun, ternyata ada juga lho film animasi peraih Oscar yang bukan dari Pixar. Apa saja ya filmnya? Simak terus di sini ya.
Shrek
Shrek adalah film komedi animasi komputer Amerika tahun 2001 yang mengadaptasi pada buku bergambar karangan William Steig dengan judul yang sama.
Shrek menjadi film animasi peraih Oscar pertama sejak kategori ini dimunculkan, mengalahkan Jimmy Neutron: Boy Genius dan Monsters, Inc.
Ceritanya berfokus pada Shrek, seorang ogre yang tinggal di rawa-rawa. Di rawa tersebut berkumpul makhluk dongeng yang diasingkan oleh seorang raja, Lord Farquaad.
Untuk menyelamatkan rumahnya, Shrek membuat kesepakatan dengan Lord Farquaad untuk menyelamatkan Putri Fiona. Ia pun pergi menjalankan misinya ditemani seekor keledai bernama Donkey.
Disutradarai oleh Andrew Adamson dan Vicky Jenson, film animasi peraih Oscar ini digarap oleh studio DreamWorks. Mike Myers, Eddie Murphy, Cameron Diaz, dan John Lithgow datang sebagai pengisi suara karakter utama.
Spirited Away, film animasi peraih Oscar
Film animasi peraih Oscar selanjutnya datang dari Negeri Sakura. Spirited Away adalah film animasi Jepang yang ditulis dan disutradarai oleh Hayao Miyazaki dan dianimasikan oleh Studio Ghibli.
Spirited Away sering dianggap sebagai salah satu film animasi paling sukses yang pernah dibuat dan menempati peringkat 30 film terbaik sepanjang masa versi IMDb.
Film ini juga memenangkan Piala Oscar untuk Film Animasi Terbaik dan menjadi film animasi yang digambar dengan tangan dan tidak berbahasa Inggris pertama dan satu-satunya yang memenangkan penghargaan tersebut.
Spirited Away bercerita tentang Chihiro Ogino, seorang gadis berusia 10 tahun yang, saat pindah ke lingkungan baru, memasuki dunia Kami (roh cerita rakyat Shinto Jepang).
Setelah orang tuanya diubah menjadi babi oleh penyihir Yubaba, Chihiro bekerja di pemandian Yubaba untuk menemukan cara untuk membebaskan dirinya dan orang tuanya dan kembali ke dunia manusia.
Wallace & Gromit: The Curse of The Were-Rabbit
Wallace & Gromit: The Curse of the Were-Rabbit adalah film animasi yang diproduksi oleh studio Inggris Aardman Animations yang bekerja sama dengan studio Amerika DreamWorks Animation.
Film film animasi peraih Oscar ini bercerita tentang seorang penemu keju yang baik hati namun eksentrik, Wallace dan Gromit, serta anjing bisu cerdasnya.
Mereka memiliki misi sebagai agen pengendali hama untuk menyelamatkan desa yang diserang wabah kelinci sebelum kompetisi sayuran tahunan mereka berjalan
Film animasi peraih Oscar ini menuai kesuksesan baik dari kritikus maupun secara komersial. Selain itu, film ini juga memenangkan sejumlah penghargaan film termasuk Academy Award untuk Best Animated Feature.
Penghargaan tersebut menjadikan film animasi peraih Oscar ini film kedua dari DreamWorks Animation yang memenangkan kategori tersebut.
Happy Feet, film animasi peraih Oscar
Happy Feet adalah film komedi musikal animasi yang disutradarai, diproduksi, dan ditulis oleh George Miller. Film ini menerima ulasan yang cukup baik dari para kritikus dan menjadi pemenang Best Animation Feature di Piala Oscar. Hal tersebut menjadikan Happy Feet film yang bukan Disney atau Pixar yang memenangkan kategori tersebut.
Film animasi peraih Oscar ini bercerita tentang penguin kecil bernama Mumble, anak dari Memphis dan Norma. Dari semua penguin yang ada di koloninya, hanya Mumble yang tidak bisa bernyanyi untuk menemukan pasangan hidup.
Merasa dia tidak pantas berada di sana, pergi untuk mencari jati dirinya dan kembali menjadi seorang pedansa yang hebat.
Rango, film animasi peraih Oscar
Rango adalah film animasi peraih Oscar yang bukan Disney dan Pixar yang berhasil memenangkan kategori Best Animated Feature enam tahun setelah Happy Feet. Waktu yang cukup lama.
Film ini bercerita tentang Rango, seekor bunglon yang secara tidak sengaja tiba di kota Dirt, sebuah area yang sedang membutuhkan sheriff baru. Rango hidup sebagai hewan peliharaan dan memutuskan untuk pergi untuk menemukan identitasi dirinya.
Ketika dia secara tidak sengaja berakhir di kota perbatasan bernama Dirt, dia mengambil keputusan untuk menjadi sheriff baru di kota itu. Meskipun pada awalnya Rango hanya berpura-pura, keadaan memaksanya untuk menjadi sheriff yang sesungguhnya.
Spider-Man: Into The Spider-Verse
Enam tahun setelah Rango, Spider-Man: Into The Spider-Verse berhasil menjadi film animasi peraih Oscar selanjutnya yang tidak datang dari studio Disney-Pixar.
Film animasi peraih Oscar ini mendapat pujian dari para kritikus akan kualitas animasi, karakter, cerita, akting suara, humor, visual, dan soundtrack-nya.
Cerita dari film ini berfokus pada Miles Morales, seorang anak remaja yang harus menjadi Spider Man setelah Peter Parker meninggal.
Saat portal multiverse terbuka, manusia laba-laba dari dunia lain terjebak di dunia Miles dan harus bekerja sama untuk kembali ke dunia mereka masing-masing. Namun, mereka harus berhadapan dengan Kingpin, penjahat di balik terbukanya portal multiverse tersebut.
Big Hero 6, film animasi peraih Oscar
Film animasi peraih Oscar yang satu ini memang datang dari studio animasi Disney. Akan tetapi, dalam proses produksinya, Pixar tidak memiliki keterlibatan.
Big Hero 6 merupakan film animasi peraih Oscar Disney pertama yang menggunakan karakter Marvel untuk film animasi mereka.
Keberhasilan film animasi peraih Oscar ini tidak hanya di ajang Piala Oscar. Pada tahun 2014, Big Hero 6 berhasil menjadi film animasi dengan keuntungan paling tinggi di seluruh dunia.
Film animasi peraih Oscar ini bercerita tentang Hiro Hamada, seorang ahli robot muda yang diwarisi Baymax, robot penyedia layanan kesehatan ciptaan sang kakak.
Bersama Baymax, ia membentuk tim pahlawan super untuk memerangi penjahat bertopeng yang mencoba untuk mencuri teknologi ciptaannya.
Ternyata Disney dan Pixar memang sulit dikalahkan ya kalau bicara soal film animasi peraih Oscar. Meskipun begitu, banyak juga film dari studio lain yang berkualitas. Seperti film peraih animasi Oscar di atas. Dari 7 film tersebut, mana yang jadi favorit kamu?
Mau staycation yang anti-mainstream? Di Bobobox aja!
Bobobox adalah hotel capsule Jakarta yang menggunakan teknologi terkini. Hampir semua aktivitas menginap kamu terintegrasi melalui aplikasi seperti untuk memesan kamar, sebagai kunci kamar berbasi QR code, pengatur lampu, dan lain-lain.
Selain itu, Bobobox juga adalah hotel kapsul yang bisa bikin kamu bebas dari stres. Suasana tenang dan hening akan kamu dapatkan saat masuk ke pod-nya. Desainnya yang modern juga enak untuk dinikmati, apalagi buat kamu yang suka foto-foto.
Nggak percaya? Tenang. Supaya kamu punya gambaran yang lebih jelas soal pengalaman menginap yang lebih nyata, kamu bisa lho keliling-keliling di pods Bobobox lewat 360° virtual tour bareng Bob. Kamu bisa membuktikan sendiri sebelum dateng langsung ke tempatnya.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo menginap di Bobobox dan lupakan stres untuk sejenak.
Foto utama oleh: Jean-Philippe Delberghe via Unsplash