Berbicara tentang Provinsi Sumatra Barat pasti tidak akan pernah jauh-jauh dari kulinernya. Ya, kuliner Sumatera Barat memang sudah sangat terkenal hingga mancanegara.
Bahkan, rendang yang selalu menjadi incaran utama pengunjung rumah makan Padang pernah menjadi makanan terenak nomor satu di dunia versi CNN. Kuliner Sumatera Barat memang terkenal akan rempah-rempah yang kaya rasa.
Cindua Langkok yang Menyegarkan
Nah, dari sekian banyak kuliner khas Minang, ternyata ada satu lagi kuliner yang berasal dari Bukittinggi, Sumatera Barat yang tidak kalah lezat dan menyegarkan yaitu CIndua Langkok.
Mungkin belum banyak yang tahu mengenai keberadaan minuman khas Bukittinggi ini, namun buat kamu yang sedang mampir ke kota yang terkenal dengan Jam Gadangnya itu, kamu harus coba kuliner yang satu ini.
“Cendol” yang “Lengkap”
Cindua langkok sendiri berasal dari Bahasa Minang dimana cindua berarti cendol danlangkok berarti lengkap. Jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, cindua langkok ini berarti, cendol yang lengkap. Kira-kira apa bedanya sih dengan cendol yang biasa kita minum di Pulau Jawa?
Meskipun mirip-mirip dengan cendol atau dawet yang sering kita temui di Jawa, cindua langkok ini punya keunikan tersendiri. kuliner ini memiliki tekstur yang sangat lembut, lebih lembut dari pada es cendol biasa.
Tekstur cindua langkok yang lembut ini ternyata berasal dari bahan utama cindua yaitu tepung sagu aren yang dicampur dengan tepung beras. Sedangkan cendol atau dawet yang biasa kamu makan berbahan dasar tepung beras saja, sehingga teksturnya sedikit lebih keras.
Ampiang yang Bikin Kenyang
Keunikan lainnya dari kuliner khas Bukittinggi ini adalah ampiang. ampiang adalah beras ketan yang ditumbuk pipih dan disajikan bersama dengan cindua langkok dan juga menjadi salah satu kuliner khas Bukittinggi. Dalam bahasa setempat, ampiang sering disebut juga beras puluik/pulut.
Selain ampiang, pelengkap utama cindua langkok adalah gulo anau atau gula aren yang diencerkan. Gulo anau ini menjadi sumber rasa manis yang dominan di cindua langkok.
Warna-warni Cindua Langkok
Sebagaimana es cendol dan dawet lainnya, tampilan cindua langkok ini cukup meriah. Dominasi warna hijau, merah, putih dan cokelat akan mewarnai piring atau gelasmu. Eits, tapi kamu tidak usah khawatir karena warna-warna di dalam sajian kuliner ini sangat alami.
Warna hijau di dalam cindua langkok berasa dari pewarna alami daun pandan dan daun suji. Sedangkan warna merah khas cindua langkok berasal dari getah gambir. Warna cokelat cindua langkok sendiri berasal dari gula arennya. Hmm, sudah terbayangkan nikmatnya cindua langkok Bukittinggi ini.
Segarnya Cindua Langkok
Kota Bukittinggi yang berhawa sejuk tidak akan menghalangi siapapun untuk membeli cindua langkok yang segar dan nikmat. Paduan citarasa kuliner ini memang unik dan membuat puas siapa saja yang mencobanya.
Di dalam sepiring cindua langkok, selain ampiang gula aren dan cindua sendiri yang sudah dimasak dengan santan, kamu juga akan menemukan lopis dan durian loh. Lopis dan durian merupakan topping tambahan cindua langkok yang bisa kamu tambahkan sesuai selera.
Yang unik lagi dari cindua langkok adalah minuman khas Bukittinggi ini disajikan di piring. Berbeda dengan cendol atau dawet yang disajikan di gelas, “isi” dari cindua langkok ini cukup banyak sehingga tidak cukup untuk disajikan di gelas.
Tidak lupa es serut yang akan menjadi penambah kesegaran cindua langkok. Hmm, siang hari menikmati sepiring cindua langkok, siapa yang mampu menolak.
Cindua Langkok, Kuliner Bersejarah Bukittinggi
Sebagai kuliner kebanggaan Bukittinggi, cindua langkok ternyata mempunyai sejarahnya sendiri. Siapa sangka kuliner ini sudah sangat melegenda, bahkan sudah disajikan sejak zaman awal kemerdekaan. Kesegaran dan keaslian citarasa cindua langkok tetap dipertahankan hingga saat ini.
Untuk mendapat sepiring cindua langkok, kamu tidak harus ke Kota Bukittinggi. Di Kota Padang terdapat penjual cindua langkok yang cukup terkenal tepatnya di Jalan Pattimura.
Namun kamu yang ingin mencoba cindua langkok dari tempat asalnya di Bukittinggi, kamu bisa datang ke pusat kuliner ini di Los Lambuang, Bukittinggi.
Los Lambuang, Pusat Cindua Langkok
Dimana kah kamu bisa mendapatkan kuliner segar cindua langkok di kota asalnya? Jawabannya adalah di Los Lambuang. Untuk menuju Los Lambuang sangat mudah. Dari Jam Gadang, kamu bisa berjalan kaki sejauh 300 meter ke Jalan Lereng.
Setelah berjalan kira-kira kurang dari lima menit, kamu akan menemukan kios-kios nasi kapau di sebelah kiri. Dari kios-kios itulah kamu akan menjumpai kios cindua langkok yang legendaris.
Hanya dengan merogoh kocek sekitar Rp8.000–Rp10.000, kamu sudah bisa menikmati sepiring cindua langkok yang super nikmat. Kuliner yang satu ini memang paling pas dikonsumsi di antara jam makan saat perutmu kosong.
Selain itu, cindua langkok otomatis akan laris manis di bulan puasa. Orang-orang akan mengantri untuk membeli kuliner yang satu ini sebagai takjil, karena selain sebagai pelepas dahaga, cindua langkok juga mengenyangkan.
Kuliner Minang yang Kaya
Selain cindua langkok, masih banyak lagi kuliner khas Minang, khususnya di Bukittinggi, yang harus kamu coba. Salah satunya adalah ampiang dadiah. Ya, ampiang yang digunakan dalam cindua langkok juga memiliki spesialisasinya sendiri.
Ampiang dadiah adalah beras ketan atau beras pulut yang dicampur dengan dadiah atau fermentasi susu kerbau. Rasanya? Gak kalah deh sama cindua langkok. Segar dengan sensasi unik dari fermentasi susu kerbau membuat wisata kulinermu takkan terlupakan.
Selain ampiang dadiah, ada juga minuman khas Bukittinggi yang lebih unik lagi yaitu aia kawa daun. Buat kamu yang ingin mencicipi teh dari daun kopi, coba deh cicipi aia kawa daun yang banyak terdapat di kedai-kedai di sepanjang jalan antara Bukittinggi-Payakumbuh.
Aia kawa daun sendiri, konon katanya tercipta sejak zaman penjajahan dimana semua biji kopi diekspor oleh pemerintah kolonial sehingga warga lokal tidak mendapat satu biji kopi pun untuk dikonsumsi. Untuk mengatasinya, mereka menyeduh daun kopi sehingga menjadi teh daun kopi. Kreatif,ya!
Hotel Kapsul Unik Hanya Bobobox
Bukittinggi memang terkenal dengan kuliner yang unik-unik dengan rasa yang apik. Kalau masalah keunikan, Bobobox tidak mau kalah nih. Mengusung konsep hotel kapsul, Bobobox membawa ciri keunikannya sendiri. Mau tahu ada apa aja sih di Bobobox?
Konsep hotel kapsul Bobobox memang paling beda dari yang lain. Dengan pods yang bisa untuk dua orang, setiap pods Bobobox juga sudah dilangkapi dengan IoT. Fitur-fitur di Bobobox pun akan terintegrasi dengan ponsel pintarmu.
Kamu bisa melakukan check-in dan check-out, mengunci pintu kamar, hingga mengubah warna lampu dalam pods hanya dengan sentuhan ringan. Untuk standar keamanan sudah pasti tidak perlu dipertanyakan lagi. Untuk masuk ke pods, kamu harus menggunakan QR Code yang hanya bisa diakses melalui ponsel pintarmu.
Ayo, telusuri keunikan Bobobox lainnya dan unduh aplikasi Bobobox hanya di sini.
Foto utama oleh: styvo Putra Sid via Unsplash