Setiap orang tentu seringkali mengalami mimpi, baik itu menyenangkan, seru, romantis, menakutkan dan bahkan aneh atau janggal. Terlepas dari tema atau konten mimpi tersebut, mimpi yang kamu alami bisa bermacam-macam jenisnya. Apa sajakah jenis-jenis mimpi itu? Yuk, simak lebih lanjut!
Sekilas tentang Mimpi?
Kerap menghiasi waktu tidur kamu, mimpi bisa diartikan sebagai aktivitas mental yang melibatkan serangkaian gambar, emosi atau sensasi yang dihasilkan oleh otak saat kamu tidur. Mimpi bisa melibatkan semua indra, namun citra visual adalah yang paling umum. Namun, bagi penderita tunanetra komponen mimpi biasanya berhubungan dengan suara, rasa dan aroma.
Mimpi bisa kamu alami di fase tidur mana saja, baik REM (rapid eye movement) maupun Non-REM (non rapid eye movement). Mimpi kamu pun bisa cukup panjang dan jelas atau juga pendek dan samar.
Di fase tidur REM, mimpi biasanya lebih jelas serta paling intens dan mudah kamu ingat sebab aktivitas otak tengah meningkat. Di fase ini, konten mimpi cenderung ajaib atau aneh meskipun tetap melibatkan sejumlah elemen kehidupan nyata. Mayoritas tidur REM biasanya terjadi di babak kedua siklus tidur. Dengan kata lain, mimpi yang paling umum kamu ingat adalah mimpi yang kamu alami tepat sebelum terbangun.
Sebaliknya, mimpi di fase NREM melibatkan konten yang lebih masuk akal tentang pemikiran atau ingatan pada suatu tempat atau waktu tertentu. Secara keselurhan, 95% mimpi biasanya langsung terlupakan saat orang-orang terbangun.
Melansir MedicalNewsToday, setiap orang diyakini bisa bermimpi antara tiga sampai enam kali setiap malamnya dengan durasi antara 5-20 menit. Mimpi sendiri sebenarnya masih menjadi misteri bahkan bagi para peneliti hingga psikolog. Namun, kondisi satu ini dipercaya dapat membantu kamu mempelajari dan mengembangkan ingatan jangka panjang.
Baca Juga: Simak Hal-Hal Yang Tetap Terjadi Dalam Tubuhmu Saat Kamu Tertidur Pulas
Jenis-Jenis Mimpi
Vivid Dream
Sesuai dengan namanya, vivid dream merupakan salah satu dari jenis-jenis mimpi yang cukup jelas. Mimpi ini mengacu pada mimpi yang bisa kamu ingat dengan mendetail seolah-olah mimpi itu adalah ingatan yang jelas.
Mimpi itu bisa saja bersifat ajaib atau justru memiliki jalan cerita yang realistis. Namun, vivid dream biasanya meninggalkan kesan seperti senang, sedih, marah atau kesal saat terbangun.
Stres, kurang tidur, gangguan tidur, kehamilan dan pemakaian obat bisa saja menjadi faktor terjadinya jenis mimpi ini. Namun, belum ada penelitian mendalam tentang apa sebenarnya fungsi vivid dream. Hanya saja, sejumlah ahli berpendapat bahwa jenis-jenis mimpi ini merupakan cara alami untuk memproses emosi, memecahkan masalah dan membentuk memori.
Recurring Dream
Selanjutnya, ada recurring dream yang termasuk salah satu dari jenis-jenis mimpi yang mungkin pernah kamu rasakan. Recurring dream ini mengacu pada mimpi yang berulang. Misalnya, kamu memimpikan sesuatu di satu malam, lalu kamu kembali memimpikan hal serupa di waktu yang berbeda. Jenis mimpi ini bisa menjadi petunjuk akan masa depan atau indikasi kondisi psikologis seseorang sebab menekankan pengalaman tertentu yang pernah kamu alami atau kamu pikirkan.
Baca Juga: Tidak Bermimpi? Hati-Hati, Mungkin Kamu Kurang Tidur Atau Depresi!
Lucid Dream
Lucid dream termasuk salah satu dari jenis-jenis mimpi yang paling jarang dialami. Sebuah studi menunjukkan bahwa 55% orang mengalami lucid dream setidaknya satu kali seumur hidup. Karena itu, jenis mimpi ini termasuk yang paling langka.
Lucid dream sendiri bisa terjadi di beberapa tahapan siklus tidur. Namun, bagi sebagian besar orang, jenis mimpi ini biasanya terjadi di fase REM saat aktivitas otak sedang aktif.
Saat mengalami lucid dream, kamu tengah dalam kondisi bermimpi dan kamu sadar secara penuh bahwa kamu tengah bermimpi. Di dalam mimpi ini, kamu bisa saja melihat pengalaman atau kejadian yang pernah kamu alami. Namun, mimpi tersebut bisa juga mengenai hal yang belum pernah kamu lihat atau alami sebelumnya.
Terkadang, kamu bisa saja mengendalikan lucid dream jika kamu berlatih. Hal ini akan sangat membantu dalam mengendalikan mimpi, terutama jika kamu sering mengalami recurring dream atau nightmare.
Data mengenai lucid dream sebenarnya masih kurang lengkap dan belum ada alasan akurat di balik terjadinya mimpi ini. Namun, sejumlah studi berpendapat bahwa mimpi ini dapat membantu kemampuan motorik dan meningkatkan performa.
Nightmare
Nightmare atau mimpi buruk mungkin menjadi salah satu dari jenis-jenis mimpi yang paling sering mengganggu tidur kamu. Mimpi buruk ini biasanya ditandai dengan jalan cerita yang cukup jelas namun menakutkan sehingga membuat kamu merasa cemas atau ketakutan. Contohnya, mimpi tentang kematian, kekerasan fisik, dikejar atau diburu, hantu, dan bahkan trauma masa lalu.
Jenis mimpi ini biasanya terjadi di fase REM dan kerap membuat orang yang memimpikannya terbangun tiba-tiba. Penyebabnya cukup beragam, bisa karena efek menonton atau membaca sesuatu yang menakutkan, efek samping obat, kurang tidur, dan tengah sakit atau demam.
Mimpi buruk juga bisa menjadi pertanda adanya PTSD (gangguan stres pascatrauma) atau juga terjadi pada pasien dengan penyakit jiwa dan gangguan tidur (gangguan perilaku REM, narkolepsi, sleep apnea, dan sebagainya). Tidak jarang, mimpi buruk justru menimbulkan trauma sehingga seseorang enggan tidur dan mengalami insomnia.
Baca Juga: Lakukan Kebiasaan Sehat Sebelum Tidur Berikut Ini Agar Istirahatmu Lebih Maksimal
False Awakening
Mimpi lainnya dalam jenis-jenis mimpi adalah false awakening. Berbeda dengan lucid dream yang menjadi momen saat kamu sadar tengah bermimpi, false awakening justru sebaliknya.
Dalam false awakening, kamu merasa telah bangun dari mimpi. Kamu seolah sedang melakukan aktivitas seperti membuka mata, duduk, pergi ke toilet atau bahkan tengah makan. Kenyataannya, kamu masih tertidur dan kegiatan terbangun itu merupakan bagian dari mimpi.
Berdasarkan studi, mimpi ini bisa terjadi pada orang-orang yang mengalami lucid dream dan sleep paralysis atau juga dikenal dengan istilah eureup-eureup.
Prophetic Dream
Salah satu dari jenis-jenis mimpi ini mengacu pada mimpi yang bisa saja menceritakan tentang masa depan. Dengan kata lain, dalam prophetic dream kamu melihat sesuatu terjadi lalu hal itu benar-benar terjadi di masa depan. Perasaan tentang mimpi ini kerap kali disebut sebagai déjà vu.
Daydream
Berbeda dengan jenis-jenis mimpi sebelumnya yang terjadi saat tidur, daydream terjadi saat kamu dalam keadaan sadar atau bangun. Dengan kata lain, kamu jelas tidak tidur, tetapi tidak juga sepenuhnya terhubung dengan realitas.
Daydream biasanya diawali secara adar dengan pikiran, fantasi, atau ingatan menarik. Kamu pun mulai berimajinasi hingga terbenam di dunia fantasi kamu sehingga tidak sadar dengan apa yang terjadi di sekitar.
Orang-orang yang kerap melakukan daydream biasanya akan lebih mudah mengalami lucid dream. Alasannya, daydream bisa menjadi momen latihan untuk mengontrol lucid dream saat kamu dalam keadaan sadar. Kamu seolah tengah mengamati dan menyutradarai jalan cerita fantasi melalui sudut pandang kamu.
Recharge Energi? Bobobox Saja!
Jangan biarkan stres memengaruhi kesehatan tubuh kamu. Maka dari itu, yuk, recharge energi kamu dengan staycation di Bobobox! Hotel kapsul satu ini memang dirancang demi kenyemanan pengunjung dengan berbagai fasilitas yang bikin kamu betah. Kamu bisa menikmati fasilitas moodlamp yang tersedia untuk memastikan kualias tidur tetap terjaga.
Moodlamp ini menyediakan banyak pilihan warna lampu yang bisa kamu ubah sesuai dengan suasana hati, dari remang hingga terang. Yuk, unduh dulu aplikasi Bobobox untuk informasi lebih lanjut!