Bobobox.co.id — Jika berbicara soal sejarah, Kota Makassar merupakan salah satu dari sekian banyak kota yang menjadi saksi bisu perjuangan Indonesia dalam upaya mencapai kemerdekaannya.
Sehingga, ada beberapa tempat yang sengaja dijadikan tempat wisata bersejarah dan ada pula yang masih dilestarikan saat tempatnya untuk menjadi salah satu bukti perjuangan rakyat Indonesia.
Bob sudah merangkum 7 tempat wisata bersejarah yang bisa mengingatkanmu akan pahit manis sejarah masa lalu yang terjadi di kota yang dijuluki sebagai Angin Mammiri.
Tidak hanya mendapatkan wawasan pengetahuan yang lebih, kamu pun tentu merasa senang bisa mengetahui secara langsung tempat wisata bersejarah Makassar. Berikut ini merupakan ketujuh tempat wisata bersejarah yang sudah Bob rangkum.
Benteng Fort Rotterdam
Alamat: Jalan Ujung Pandang, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar
Tempat wisata bersejarah pertama adalah Benteng Fort Rotterdam. Tempat satu ini merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Gowa yang dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa-9 selain Museum Balla Lampoa.
Benteng yang dulunya memiliki nama Benteng Ujung Pandang atau Benteng Panyyua ini pada zamannya merupakan tempat di mana Pemerintahan Belanda menyimpan rempah-rempah.
Salah satu tempat favorit pengunjung adalah ruang tahanan yang pernah digunakan oleh Pemerintahan Belanda untuk memenjarakan Pangeran Diponegoro. Pangeran Diponegoro sendiri tertangkap saat melakukan perundingan damai.
Buka mulai dari jam 8 pagi hingga 6 sore, untuk bisa berjalan-jalan di tempat wisata bersejarah ini, kamu hanya perlu merogoh kocekmu sebesar Rp10.000,- saja. Terbilang murah meriah, bukan?
Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat
Alamat: Jalan Jend. Sudirman, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar
Tempat wisata bersejarah selanjutnya yang ada di Makassar adalah Momumen Mandala Pembebasan Irian Barat. Sesuai namanya, monumen ini dibangun untuk memperingati perjuangan Indonesia dalam merebut kembali Irian Barat atau sekarang dikenal dengan Papua.
Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat memulai pembangunannya pada 11 Januari 1994 hingga akhirnya diresmikan oleh Presiden kedua Indonesia, Soeharto, pada 19 Desember 1995.
Bentuk setiga dari tempat wisata bersejarah ini bermakna simbol dari Tiga Komando Rakyat (Trikora) dan bentuk kobaran api pada bagian atas dan bawah yang menunjukkan semangat juang Trikora.
Monumen ini beroperasi setiap hari senin hingga jumat mulai dari jam 11 siang hingga 6 sore. Untuk bisa masuk ke dalam Monumen Mandala, kamu harus membayar Rp10.000,-
Museum Kota Makassar
Alamat: Jalan Balaikota No.11, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar
Saat liburan ke Makassar, rasanya tidak lengkap jika tidak mengunjungi museum satu ini. Pasalnya, di museum ini, kamu bisa belajar mengenai perkembangan Kota Makassar dari zaman ke zaman.
Museum Kota Makassar adalah tempat wisata bersejarah yang dimaksud. Saat pertama mengunjungi museumnya, kamu akan disambut oleh sebuah meriam yang ada di depan museumnya.
Masuk ke dalamnya, bangunannya didominasi warna putih dan merah marun. Beragam koleksi benda-benda bersejarah seperti mata uang zaman dulu, peta udara Makassar, dan masih banyak lainnya bisa kamu lihat di museum ini.
Tempat wisata bersejarah ini buka pada hari Selasa hingga Minggu mulai jam 8 pagi hingga 7 malam. Untuk harga tiket masuknya, kamu hanya perlu membayar Rp5.000,-
Makam Pangeran Diponegoro
Alamat: Jalan Diponegoro, Kecamatan Makassar, Makassar
Setelah di Benteng Fort Rotterdam, kamu bisa melihat sel tahanan di mana Pangeran Diponegoro mendekam. Kali ini, tempat wisata bersejarahnya adalah tempat di mana Diponegoro dimakamkan.
Pangeran Diponegoro sendiri termasuk salah satu pahlawan nasional yang menjadi kebanggaan masyarakat kota Makassar. Sehingga, wajar saja jika Makam Pangeran Diponegoro sering ramai dikunjungi oleh wisawatan lokal.
Terletak di pusat kota Makassar, kamu tidak akan kesulitan saat akan mengunjungi tempat wisata bersejarah di Makassar ini. Cukup ikuti arah jalur menuju Pasar Sentral Makassar.
Kamu yang berencana mengunjungi tempat wisata bersejarah ini, tak perlu khawatir jika dompetmu sedang tipis-tipisnya. Pasalnya, tempat satu ini dibebaskan dari tiket masuk alias gratis.
Monumen Korban 40.000 Jiwa
Alamat: Jalan Korban 40000 Jiwa, Kecamatan Tallo, Makassar
Monumen Korban 40.000 Jiwa menjadi tempat wisata bersejarah lainnya yang bisa dikunjungi saat travelling di Makassar. Monumen ini dibangun untuk menjadi pengingat 40.000 pejuang yang dibantai habis oleh pasukan Belanda atas perintah langsung Raymond Pierre Paul Westerling.
Sehingga, peristiwa tersebut sering disebut pembantaian Westerling. Menempati lahan seluas 250 meter persegi, tempat wisata bersejarah ini memiliki monumen yang menggambarkan momen saat terdengarnya kemerdekaan Indonesia.
Selain monumen tersebut, kamu pun bisa melihat langsung patung yang menggambarkan korban selamat namun dengan luka-luka parah. Harga tiket masuk ke Monumen Korban 40.000 Jiwa sendiri ini gratis.
Museum La Galigo
Alamat: Jalan Ujung Pandang No.2, Kecamatan Makassar, Makassar
Masih termasuk salah bangunan yang ada di Benteng Fort Rotterdam, Museum La Galigo bisa menjadi tempat berwisata selanjutnya yang bisa dikunjungi sehabis berjalan-jalan mengitari Benteng Fort Rotterdam.
Penamaan ‘La Galigo’ pada museum ini sendiri disebut-sebut berasal dari karya sastra klasik berbahasa Bugis yang terkenal dengan nama Surek La Galigo.
Ada pula yang menyebut bahwa La Galigo berasal dari nama putra seorang tokoh termahsyur dalam mitologi Bugis pada zaman dulu.
Seperti halnya museum lainnya, kamu bisa melihat beragam koleksi yang tersimpan di tempat wisata bersejarah Makassar ini. Di museum ini, kamu bisa melihat secara langsungnya di Gedung D dan M.
Harga tiket masuknya sendiri dibanderol seharga Rp7.500,-. Harga ini tidak termasuk saat kamu masuk pertama kali ke Benteng Fort Rotterdam.
Kompleks Makam Raja-Raja Tallo
Alamat: Jalan Sultan Abdullah Raya, Kecamatan Tallo, Makassar
Tempat wisata bersejarah terakhir yang ada di daftar kali ini adalah Kompleks Makam Raja-Raja Tallo. Kompleks makam ini merupakan peninggalan dari sisa-sisa kejayaan Kerajaan Tallo pada zaman dulu.
Bagi kamu yang tidak terlalu mengetahui Kerajaan Tallo, kerajaan ini merupakan kerajan kembar dari Kerajaan Gowa. Oleh karena itu, seringkali kedua kerajaan ini disebut dengan nama Kerajaan Gowa-Tallo.
Kompleks Makam Raja-Raja Tallo ini berada di sebelah timur laut di kompleks benteng Tallo. Sekarang ini, kamu hanya bisa melihat sisa-sisa bentengnya pada sisi utara, selatan, dan barat.
Makam raja-rajanya sendiri terlihat menyerupai bentuk bangunan candi yang terbuat dari batu cadas dan batu bata. Makam di kompleks ini berjumlah 78 makam yang terbagi ke dalam tiga tipe makam.
Soal Inap Menginap? Bobobox Ahlinya
Menikmati tempat wisata tidak akan lengkap rasanya jika tidak menginap ke akomodasi penginapan yang ada. Salah satu yang recommended untuk hal tersebut adalah Bobobox.
Hotel kapsul ini menjadi destinasi yang tepat untuk beristirahat dalam memulihkan energimu yang habis seharian dari tempat wisata. Pasalnya, Bobobox termasuk salah satu ahlinya soal inap menginap.
Fasilitas-fasilitas keren siap memanjakanmu saat menginap. Walaupun fasilitasnya terkesan mahal, harga yang ditawarkan justru terbilang bersahabat dengan kantongmu.
Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut, unduh aplikasi Bobobox di sini.
Foto utama oleh: Andi Hasbi Jaya via Unsplash