Siapa sih, yang nggak kenal dengan Kepulauan Seribu? Kawasan satu ini identik dengan banyak pulau yang cantik. Nah, salah satunya adalah Pulau Pari. Pulau Pari termasuk salah satu daerah Kepulauan Seribu yang cukup hidden gem, sehingga mulai menarik banyak perhatian orang untuk berkunjung ke sana.
Nah, sebelum memulai wisata Pulau Pari, ada baiknya kamu tahu apa saja yang harus disiapkan. Ini dia panduan dan review lengkap buat membantumu!
Review Pulau Pari dan Keindahan Pantainya

Photo: Lucky Christiawan via Wikimedia Commons
Pulau Pari adalah pulau yang sering didatangi pengunjung karena pantainya yang tidak berombak. Sebab, pantai ini dikelilingi oleh hutan mangrove yang tumbuh dengan lebat. Oleh sebab itu, selain buat healing, banyak juga pengunjung yang datang untuk meneliti ekosistem pulau tersebut. Bahkan, di pulau ini juga dibangun sebuah tempat lembaga penelitian rumput laut (LIPI) lho.
Lantas, kenapa Pulau Pari dinamakan demikian? Kalau dilihat dari atas, bentuknya mirip ikan pari. Ada dua bagian pulau ini yang bisa kamu eksplorasi, yaitu sisi sisi barat dan sisi timur.
Jika kamu berkunjung ke bagian barat, kamu akan menemukan pemukiman penduduk. Sementara itu, kalau kamu ke sisi timur, kamu bisa menikmati objek wisata alam yang underrated sepuasnya.
Nah, beberapa objek wisata tersebut adalah Pantai Pasir Perawan, Pantai Kresek, dan Pantai Bintang. Dari ketiga pantai tersebut, Pantai Perawan paling terkenal dengan airnya yang jernih dan tenang. Saking jernihnya, muncul gradasi warna hijau kebiruan yang indah.
Di sini, kamu juga bisa bermain sepeda, berenang, snorkeling, naik perahu sambil mengelilingi hutan mangrove, dan juga bermain banana boat. Akan tetapi, kalau kamu merupakan tipe orang yang ingin menyatu dengan alam dan merasakan kedamaian, menikmati senja dan matahari terbenam di pulau ini adalah yang terbaik.
Jangan lupa untuk menikmati matahari terbitnya juga. Di pulau ini ada tempat khusus yang memfasilitasi kamu untuk melihatnya, yaitu bukit matahari.
Review Snorkeling di Pulau Pari

Photo: Timo Wagner via Unsplash
Salah satu alasan utama orang datang menikmati wisata Pulau Pari jelas karena keseruan snorkeling di sini. Begitu kamu nyemplung ke lautnya, air langsung terasa hangat dengan suhu sekitar 27–30°C.
Suhu ini cukup nyaman, bahkan buat pemula yang belum terlalu terbiasa dengan air dingin. Warna lautnya sendiri cenderung toska jernih; saking beningnya, kadang dari permukaan kamu sudah bisa melihat bayangan terumbu karang.
Di bawah air, pemandangannya cukup beragam. Kamu bisa lihat hamparan karang yang tumbuh di dasar dangkal, kelompok ikan kecil warna-warni yang mondar-mandir, sampai bintang laut biru yang sering jadi incaran foto underwater. Kalau beruntung, kamu bisa ketemu ikan badut yang suka ngumpet di anemon.
Lanskap bawah laut Pulau Pari memang bukan yang paling “wah” di antara seluruh Kepulauan Seribu, tapi untuk ukuran jaraknya yang dekat dari Jakarta, pengalaman ini udah lebih dari cukup buat bikin kamu ketagihan.
Soal fasilitas snorkeling, tenang saja; kamu nggak perlu repot bawa perlengkapan sendiri. Banyak warga lokal yang menyewakan paket lengkap, mulai dari masker, snorkel, fin, pelampung, hingga kamera bawah air. Harganya biasanya cukup ramah, yaitu Rp35.000 untuk perlengkapan snorkeling lengkap dan Rp150.000 kalau mau sama kamera bawah air.
Fasilitas di Pulau Pari
Semakin banyak wisatawan yang datang, makin banyak juga fasilitas yang diperbarui oleh warga dan pengelola setempat. Salah satu yang paling terasa adalah penginapannya. Homestay di Pulau Pari sekarang jauh lebih nyaman dibanding beberapa tahun lalu. Banyak kamar sudah dilengkapi AC, kamar mandi dalam, dan air bersih yang lebih stabil.
Untuk urusan kuliner, kios dan warung makan sekitaran objek wisata Pulau Pari semakin variatif. Kamu bisa menemukan menu seafood bakar, mie goreng, sampai es kelapa muda yang rasanya beda banget kalau diminum sambil melihat laut.
Terus, fasilitas penyewaan sepeda juga makin rapi. Sekarang sudah ada banyak sepeda baru yang lebih ringan dikayuh, sehingga cocok buat keliling pulau tanpa ngos-ngosan. Harganya masih relatif terjangkau, sekitar Rp25.000-Rp40.000 untuk gowes sepuasnya selama 2 hari 1 malam.
Bagaimana Akses ke Pulau Pari?
Untuk bisa sampai ke Pulau Pari, kamu membutuhkan waktu sekitar 1 jam 30 menit lewat Pelabuhan Muara Angke menggunakan kapal ferry atau kapal kayu. Sementara itu, keberangkatan dari Pelabuhan Marina Ancol dengan menggunakan speedboat hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit saja.
Kalau berangkat dari Muara Angke, biaya kapal ferry biasanya sekitar Rp75.000 per orang, tergantung musim liburan. Kapal kayu harganya nggak beda jauh, kurang lebih Rp72.000. Namun, suasananya tentu lebih sederhana.
Sepanjang perjalanan, kamu bakal disuguhi pemandangan laut terbuka, kapal nelayan, dan sesekali burung laut yang terbang rendah. Perjalanan dari Muara Angke terasa lebih santai, meskipun sedikit lebih lama.
Kalau kamu pilih speedboat dari Marina Ancol, harganya memang lebih tinggi, biasanya mulai dari Rp215.000-Rp225.000 sekali jalan. Namun, harga ini sebanding dengan waktu tempuh yang jauh lebih singkat dan kenyamanan kapal yang lebih modern.
Kamu bisa melihat deretan pulau-pulau kecil di kejauhan, dan kadang terlihat pasir putihnya yang samar dari jauh saat naik speedboat.
Penginapan Dekat Pelabuhan ke Pulau Pari? Bobopod Jawabannya!

Photo: Bobobox Internal Asset
Supaya bisa menghemat waktu perjalanan ke dermaga yang jadi titik keberangkatan ke Pulau Pari, nginapnya di Bobopod Kota Tua aja! Soalnya, Bobopod Kota Tua berjarak sekitar 34 menit perjalanan menuju Pelabuhan Muara Angke dan hanya 15 menit ke Dermaga Marina Ancol.
Sambil menunggu waktu perjalanan, kamu nggak akan bosan karena ada walking tour keliling Kota Tua dari Bobopod. Kamu bakal ditemani pemandu dan rombongan lainnya melihat-lihat berbagai tempat bersejarah di Kawasan Wisata Kota Tua, cocok kalau kamu nggak pengen jalan-jalan sendirian dan sekalian ingin memperbanyak kenalan.
Setelah puas jalan-jalan, kamu bisa istirahat di dalam Pod yang nyaman dan luas banget. Setiap unit sudah dilengkapi dengan kasur empuk, selimut hangat, Mood Lamp yang warna dan tingkat kecerahannya bisa diubah melalui B-Pad, dan Bluetooth Speaker untuk memutar musik dari smartphone.

Photo: Bobobox Internal Asset
Bobopod Kota Tua juga punya Communal Area yang nyaman banget buat duduk-duduk santai, makan, atau internetan. Di sini, ada banyak kursi, meja, microwave untuk memanaskan makanan, dispenser air minum gratis, dan tentu saja WiFi gratis yang kencang! Lumayan kan, buat recharge tenaga sejenak sebelum beraktivitas?
Kabar gembiranya, kamu bisa dapat harga menginap di Pod dan ikutan walking tour Kota Tua yang lebih murah pakai promo Year End Package Bobobox! Tentu ini bakal jauh lebih hemat daripada pesan masing-masing secara terpisah.
Oh iya, promonya hanya tersedia selama periode 24 November-5 Desember 2025, jadi jangan sampai terlewat! Yuk, segera booking Pod langsung melalui aplikasi Bobobox supaya lebih untung!
Featured Photo: Arian R via Unsplash
